Pembelajaran Pembiayaan Tesimoni Dukungan kebijakan pemerintah daerah.

25 Ibu Bersalin dan Ibu dari Keluarga Tidak Mampu; 3 Peraturan Bupai tentang Kemitraan Bidan, Dukun dan Kader dalam Penanganan Ibu Hamil hingga Nifas. c. Bupai juga mendukung inisiaif Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara dalam pembentukan Peraturan Daerah Perda tentang Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda Kabupaten Buton Utara, dimana didalamnya memuat hal terkait dengan insenif keluarga pendamping ibu hamil dari keluarga idak mampu, insenif bagi dukun yang mendukung persalinan serta insenif bagi kader kesehatan dalam pengelolaan Kampo Waraka. Alokasi anggaran untuk mendukung penyusunan Perda telah disiapkan sebesar 100 juta dalam APBD Tahun 2013.

D. Pembelajaran

Beberapa hal yang dapat ditarik pembelajaran atas inisiaif Program Waraka dan Kampo Waraka adalah: Inisiaif untuk mengatasi tantangan kurangnya fasilitas dan tenaga kesehatan yang berkualitas di suatu daerah, dapat didorong dengan opimalisasi peran dan parisipasi masyarakat. Peran serta masyarakat dalam perencanaan kesehatan di ingkat desa sangat mendukung anisipasi penanganan kasus kasus kesehatan yang berpotensi muncul, seperi penanganan persalinan ibu hamil kepada tenaga kesehatan terlaih atau rumah sakit rujukan. Inisiaif mendukung perbaikan peningkatan layanan sangat pening ditopang oleh komitmen berbagai pihak di desa dan kabupaten, terutama Kepala Pemerintah Daerah. Komitmen Kepala Pemerintah Kabupaten akan berimplikasi pada dukungan dukungan pembentukan regulasikebijakan atas inisiaif yang dikembangkan serta dan dukungan alokasi anggaran ruin kemudian.

E. Pembiayaan

Program Waraka dan Kampo Waraka didukung dengan alokasi sebesar Rp. 154 juta yang diperuntukkan bagi kegiatan: 26 • Promosi Program Inovasi Kesehatan melalui media kampanye Kampo Waraka; • Pelaksanaan Lokakarya Finalisasi Konsep Kampo Waraka; • Asistensi pelaksanaan Kampo Waraka.

F. Tesimoni

Suniai 37 tahun, Kader Posyandu Tumbuh Segar, Desa Elahaji, Kecamatan Kulisusu “Dengan adanya Waraka pemerintah desa semakin menyadari tugasnya untuk mengurus masalah kesehatan warga desanya. Masyarakat sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Setelah adanya program Waraka, masalah gizi buruk di desa Elahaji sudah mulai teratasi. Dari 7 kasus bayi gizi buruk di Desa Elahaji tahun 2010 lalu, saat ini in ggal 3 orang. Saat ini sudah ada kesepakatan di Desa Elahaji bahwa seiap persalinan harus ditangani di fasiltas kesehatan. Jadi persalinan sudah idak ditangani lagi oleh dukun. Semua persalinan sudah dilakukan oleh Bidan. Dukun hanya bertugas mengantar dan membantu bidan pasca persalinan.” Ibu Irna 40 tahun, Kader Posyandu Bina Sehat, Desa Tomoahi, Kecamatan Kalimusu “Dengan dilaksanakannya Waraka di Desa Tomoahi, Kecamatan Kulisusu, kondisi sarana dan prasarana kesehatan di desa sudah diketahui oleh pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan serta seluruh peserta yang terlibat dalam Waraka. Melalui Waraka ini terungkap banyak persoalan kesehatan di desa, misalnya; masyarakat yang idak memiliki jamban diketahui, keluarga yang memiliki ibu hamil juga diketahui dan banyak lagi. Sangat bagus sekali kalau pendataan ini dilakukan seiap tahun. Bidan Waode AsminBidan Desa di Desa Bangkudu Kecamatan Kulisusu “Model Waraka sangat menarik karena dari model tersebut bisa diketahui segala hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat desa secara menyeluruh. Jadi naninya, bukan hanya petugas kesehatan yang dapat membantu masyarakat tapi semua orang harus terlibat, termasuk aparat pemerintahan desa perlu semakin akif membantu memberi pemahaman kepada warga tentang peningnya PHBS bagi masyarakat. Pendataan ini perlu dimutahirkan minimal satu kali dalam satu tahun. Supaya bagian perencanaan kesehatan di Kabupaten juga menyusun program yang tepat sasaran.” Endang Susilowai, Staf Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara “Ininya Waraka itu, adalah model perencanaan berbasis data yang benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga, urusan kesehatan idak hanya menjadi urusan Dinas Kesehatan saja tapi juga menjadi urusan instansi teknis lainnya, termasuk masyarakat secara langusng. Disinilah kekuatan Waraka. Saat ini Waraka telah menjadi ikon kesehatan di Buton Utara dan berhasil mengubah pola pendataan “di atas meja” menjadi pola pendataan sebagai basis perencanaan yang parisipaif, by name by address, akurat dan valid.” Kontak Detail Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara Kompleks Perkantoran Bumi Sara Ea Buranga, Kalisusu - Sulawesi Tenggara 27 • Promosi Program Inovasi Kesehatan melalui media kampanye Kampo Waraka; • Pelaksanaan Lokakarya Finalisasi Konsep Kampo Waraka; • Asistensi pelaksanaan Kampo Waraka.

F. Tesimoni