Masalah dan Peluang Langkah-Langkah Pelaksanaan

28

A. Masalah dan Peluang

Minahasa merupakan satu kabupaten yang memiliki sejarah panjang. Kabupaten ini telah menjadi daerah otonom pada Tahun 1919, jauh sebelum Indonesia merdeka. Seiring perkembangan zaman wilayah ini mengalami pemekaran dan kemudian menjadi empat kabupaten dan iga kota di Sulawesi Utara termasuk kabupaten Minahasa sendiri. Sebagai sebuah kabupaten tertua ternyata idak secara otomais fasilitas dan sistem layanan kesehatan di masyarakat jauh lebih baik. Bukinya, menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa capaian salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal SPM bidang kesehatan yaitu persentase desa yang menerapkan program Desa Siaga selama tahun 2011 sampai tahun 2012 tetap idak beranjak kemajuannya, baru sebesar 14,5 . Padahal target nasional sebesar 80 pada Tahun 2015. Sementara itu, Kabupaten Minahasa juga mencatat jumlah kemaian bayi yang cukup inggi di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Rendahnya capaian desa siaga akif di Kabupaten Minahasa yang menerapkan pendekatan Desa Siaga sungguh sesuatu yang berbanding terbalik dengan budaya masyarakat Minahasa yang sangat diwarnai budaya mapalus atau semangat kerjasama dan kegotongroyongan untuk kesejahteraan bersama. Berangkat dari budaya lokal inilah, Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa mendorong kembali penerapan konsep desa siaga akif yang dibungkus dengan nama Desa Mapalus Sehat. Keberadaan konsep mapalus sehat diharapkan dapat mendorong kerjasama dari seiap komponen masyarakat yang ada di desa pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, kelompok pemuda, dan lain-lain untuk bekerjasama meningkatkan kualitas kesehatan bersama.

B. Langkah-Langkah Pelaksanaan

Sejak bulan September 2012, dengan dukungan proyek BASICS mulai diterapkan konsep Desa Mapalus Sehat pada 4 desa percontohan. Dengan mengadopsi konsep Desa Siaga Akif sesuai pedoman Kementerian Kesehatan, secara khusus, Desa Mapalus Sehat ini ditujukan bagi peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan target menurunkan jumlah kemaian ibu dan bayi. 29 Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan Desa Mapalus Sehat ini adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi Desa Mapalus Sehat

Sosialisasi dilakukan untuk memperkenalkan konsep Desa Siaga Akif dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sosialisasi dilakukan kepada pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, kelompok perempuanPKK, dan kader kesehatan desa. Mereka inilah yang diharapkan akan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan Desa Mapalus Sehat.

2. Pembentukan Kelompok Kerja Mapalus Sehat.

Kelompok kerja Mapalus Sehat dibentuk dengan melibatkan peran akif tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, kelompok perempuanPKK, kader kesehatanposyandu, dan petugas kesehatan desa. Keterlibatan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan kelompok perampuan PKK berperan untuk: memoivasi dan menggerakkan masyarakat untuk terlibat akif dalam kegiatan, menggali potensi yang ada di masyarakat baik materi maupun non materi yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan mapalus sehat, mengkoordinir gerakan masyarakat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan terlibat dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat, menaungi dan membina kegiatan-kegiatan terkait desa mapalus sehat, dan memberi dukungan dalam pengelolaan kegiatan.

3. Pelaksanaan Survei Masyarakat Desa.

Survei Masyarakat Desa SMD dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di desa, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak serta PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

4. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa.

Musyawarah Masyarakat Desa MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei