teratur ” sebesar 83. Artinya, sebagian besar siswa beranggapan bahwa uraian
materi dalam video disajikan secara teratur bertahap. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sapto Haryoko, ia menyatakan bahwa media video dapat
memperlancar pemahaman, sehingga para siswa dapat mengoptimalkan kemampuan dan potensinya.
9
Media video juga dapat memperjelas dan memberikan gambaran yang lebih realistik nyata.
10
Dalam hal ini siswa mendapatkan gambaran yang nyata terhadap konsep gerak lurus. Hal itu disebabkan oleh materi gerak lurus yang
terdapat dalam video dijelaskan melalui contoh peristiwa kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika terdapat cuplikan adegan mengenai gerak lurus berubah beraturan
diperlambat, dalam video dicontohkan kecepatan kendaraan yang melintas pada saat lampu merah. Dengan contoh tersebut, diharapkan siswa dapat mengaitkan
materi yang sedang dipelajari pada situasi yang ia temui dalam kehidupan sehari- hari. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran dengan menggunakan media video
meningkatkan kemampuan menerapkan C3 siswa menjadi lebih baik. Hal ini didukung oleh hasil
angket siswa yang menolak pernyataan “Belajar dengan menggunakan video tidak membuat materi gerak lurus menjadi lebih nyata real
dan mudah diingat ” sebesar 76. Dengan kata lain, sebagian besar siswa
beranggapan bahwa adegan dalam video dapat menggambarkan materi gerak lurus secara nyata.
Penggunaan media video yang sesuai dengan pemanfaatannya dalam proses pembelajaran, dapat memberikan dampak yang baik bagi kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah. Setelah penayangan video, diadakan diskusi untuk melatih siswa memecahkan masalah terkait cuplikan dalam video.
11
Ketika siswa diminta untuk memecahkan masalah, maka siswa akan melakukan sebuah
proses yang disebut proses berpikir asosiasi. Proses berpikir asosiasi ini bertujuan untuk mengasah kemampuan menganalisis siswa. Selain itu, proses
9
Sapto Haryoko, Efektifitas pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran, Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 5, 2009, h. 4.
10
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2012, h. 127.
11
Ibid., h. 128.
memecahkan masalah akan menarik rasa keingintahuan siswa. Dengan rasa keingintahuan tersebut, siswa akan menganalisis setiap cuplikan adegan yang
ditayangkan dalam video. Hal ini didukung oleh angket siswa yang menunjukkan 85 siswa beranggapan bahwa belajar menggunakan video dapat menarik rasa
keingintahuan. Dengan demikian, kemampuan dalam menganalisis C4 kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Dari beberapa kelebihan yang dikemukakan di atas, terdapat kekurangan yang dimiliki media video ini. Berdasarkan hasil angket, pada
pernyataan “suara dari video gerak lurus tidak dapat didengar dengan jelas
” diperoleh persentase sebesar 75. Hasil tersebut merupakan hasil dengan persentase terendah dari
keseluruhan indikator. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian siswa menganggap bahwa suara dari video gerak lurus tersebut tidak terdengar jelas.
Namun, secara keseluruhan penggunaan media video memberikan pengaruh positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus.
72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil pengujian hipotesis dimana t
hitung
t
tabel
, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus. Selain itu, nilai rata-
rata hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus yang menggunakan media video lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan
media video. Pengaruh tersebut secara khusus dapat dilihat dari: 1.
Peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen pada ranah kognitif rata-rata berada pada kategori sedang dengan perolehan N-Gain pada
kemampuan mengingat C1 sebesar 0,53 kategori sedang, memahami C2 sebesar 0,90 kategori tinggi, menerapkan C3 sebesar 0,55 kategori sedang,
dan menganalisis C4 sebesar 0,33 kategori sedang. 2.
Respon siswa menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media video pada konsep gerak lurus secara keseluruhan berada pada kategori baik.
B. Saran
Berdasarkan hasil angket, media video yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kelemahan, yaitu suara dari video kurang terdengar jelas. Artinya,
jika media video ini ingin digunakan atau dikembangkan dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan sound system yang ditempatkan secara merata di setiap
sudut ruangan agar suara dari video yang ditampilkan dapat maksimal didengar oleh siswa di posisi manapun.
DAFTAR PUSTAKA
Adegoke, Benson Adesina. Effect of Multimedia Instruction on Senior Secondary School Students’ Achievement in Physics. European Journal of Educational
Studies. 3, 2011.
Anderson, Lorin W., and Krathwohl, David R. eds. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom, Terj. Agung Prihantoro. Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Pers, cet. 1, 1987.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara, cet. 10, 2009.
--------------------------. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta, cet. 14, 2010.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Astra, I Made., dan Setiawan, Hilman. Fisika: untuk SMA dan MA Kelas X. Jilid I. Jakarta: Piranti, 2008.
Aulia, Sifa. “Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta: 2013. Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, cet. 7,
1994. Haryoko, Sapto. Efektifitas pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro. 5, 2009. Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Kustandi, Cecep., dan Sutjipto, Bambang. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia, cet. 1, 2013.
Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada, 2012.
Omiola, M. A., dkk., Effect of Developed Video Instructional Package on The Performance of Senior Secondary School Physics Students in Ilorin
Metropolis. British Journal of Science. 6, 2012.
Pal, Sujit., et al., Influence of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The Students of Physical Science of Class VIII. Bhatter College
Journal of Multidisciplinary Studies. 2, 2012.
Priandono, Febrian Eko dkk., Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran
Fisika. 1, 2012.
Rante, P., dkk., Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika Berbasis Audio- Video Eksperimen Listrik Dinamis di SMP. Jurnal Pembelajaran IPA
Indonesia. 2, 2013.
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sadiman, Arief S. dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana, cet. 3, 2010.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013.
Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Edisi Sembilan. Jilid I. Jakarta: PT Indeks, 2011.
Smaldino, Sharon E., et al., Instructional Technology dan Media for Learning. Jakarta: Kencana Prenada Grup, cet. 1, 2011.
Subana, M., dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, cet. 1, 2001.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdikarya, cet. 17, 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Pendahuluan. Bandung: Alfabeta, cet. 19, 2014.
Sutarno. Penggunaan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Medan Magnet untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa. Jurnal
Exacta. 9, 2011.
Uno, Hamzah B., dan Lamatenggo, Nina. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Usman, Husaini., dan Akbar, Purnomo Setiady. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara, cet. 1, 1995.
Wahyudin, dkk.,
Keefektifan Pembelajaran
Berbantuan Multimedia
Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6, 2010.
Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. 1, 2012.