Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Horward Kingsley membagi tiga
macam hasil belajar mengajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.
56
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Karena hasil belajar merupakan
bagian akhir dari proses pembelajaran dimana akan menjadi tolak ukur bagi guru dan siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan hasil belajar banyak
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Aspek pertama, kedua dan ketiga termasuk kognitif tingkat rendah, sedangkan aspek keempat, kelima dan keenam termasuk kognitif tingkat
tinggi. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa yang diukur berdasarkan pada ranah kognitif taksonomi Bloom yang sudah direvisi, yaitu :
1 C1 Mengingat remembering
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Kategori mengingat ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali
recognizing dan mengingat kembali. Mengenali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk
membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Sedangkan
56
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdikarya, 2012, cet. 17, h. 22.
proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif maupun kombinasi dari beberapa pengetahuan ini.
2 C2 Memahami understanding
Memahami adalah mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Pertanyaan pemahaman menuntut
siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah
diketahui. Kategori ini mencakup tujuh macam proses kognitif yaitu menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
3 C3 Menerapkan applying
Menerapkan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan
masalah atau mengerjakan tugas. Dengan kata lain, siswa dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk memecahkan masalah dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kategori ini mencakup tiga macam proses kognitif yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan.
4 C4 Menganalisis analyzing
Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian- bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan antara
setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsur-unsurnya dan menentukan
bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu membedakan, mengorganisasi,
dan mengatribusikan. 5
Evaluasi evaluate Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria
dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas,
efektivitas, efisiensi dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa dan mengkritik.
6 Mencipta create
Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan
yang koheren
dan fungsional.
Tujuan-tujuan yang
diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian menjadi satu pola atau
struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Kategori ini mencakup tiga macam
proses kognitif
yaitu merumuskan,
merencanakan dan
memproduksi.
57
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila
seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu:
1 Reciving atau Attending
Reciving atau Attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,
situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus , kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2 Responding
Responding atau Jawaban merupakan reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,
perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
3 Valuing
Valuing atau Penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan
57
Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl eds, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 99-125.