Teknik Pengumpulan Data Hipotesis Statistik

� � = M p − M t S t p q Keterangan : r pbi = Koefisien korelasi point biserial M p = Rerata skor dari siswa yang menjawab benar item yang dicari korelasinya dengan tes M t = Rerata skor total S t = Standar deviasi dari skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya q = Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya Pada soal-soal bentuk objektif, skor item diberikan 1 jika dijawab benar dan 0 jika dijawab salah. Soal dikatakan valid jika r pbi r tabel. Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: 7 Tabel 3. 5 Interpretasi koefisien korelasi Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,80 � � ≤ 1,00 Sangat tinggi 060 � � ≤ 0,80 Tinggi 0,40 � � ≤ 0,60 Cukup 0,20 � � ≤ 0,40 Rendah 0,00 � � ≤ 0,20 Sangat rendah Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: 7 Ibid., h. 75. Tabel 3. 6 Hasil uji validitas instrumen tes Statistik Butir Soal Jumlah soal 40 Jumlah siswa 33 Nomor soal valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 31, 33, 34, 35, 36, 39, 40 Jumlah soal valid 27 Persentase 67,5

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat penilaian dalam menilai apa yang dinilainya. Artinyan kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif. Salah satu rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen tes adalah rumus KR-20, sebagai berikut: 8 r 11 = n n − 1 S 2 − pq S 2 Keterangan: 11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya pada Tabel 3.7 berikut: 9 8 Ibid., h. 100. 9 Ibid., h. 75. Tabel 3. 7 Kategori reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi 060 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut: Tabel 3. 8 Hasil uji reliabilitas instrumen tes Statistik Butir Soal r 11 0,79 Kesimpulan Reliabilitas tinggi

c. Analisis Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlau sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran P. Rumus mencari P: 10 DK = B JS Keterangan: DK = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.9 berikut: 11 10 Ibid., h. 208. 11 Ibid., h. 210. Tabel 3. 9 Kategori taraf kesukaran Rentang nilai DK Kategori 0,00 ≤ � 0,30 Sukar 0,30 ≤ � 0,70 Sedang 0,70 ≤ � 1,00 Mudah Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut: Tabel 3. 10 Hasil uji taraf kesukaran instrumen tes Kriteria Soal Jumlah Soal Persentase Mudah 15 37,5 Sedang 15 37,5 Sukar 10 25 Jumlah 40 100

d. Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Rumus mencari D: 12 �� = � − � = P A - P B Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 12 Ibid., h. 213-214. Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.11 berikut ini: 13 Tabel 3. 11 Kategori daya pembeda Rentang nilai DP Kategori Bernilai negative Drop 0,00 ≤ �� 0,20 Buruk 0,20 ≤ �� 0,40 Cukup 0,40 ≤ �� 0,70 Baik 0,70 ≤ �� 1,00 Baik sekali Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut: Tabel 3. 12 Hasil uji daya pembeda instrumen tes Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Drop 2 5 Buruk 7 17,5 Cukup 11 27,5 Baik 20 50 Baik Sekali Jumlah 40 100

2. Kalibrasi Instrumen Nontes

Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli. Pertimbangan ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang bekaitan dengan butir-butir pernyataan yang terdapat pada lembar angket. Adapun pertimbangan- pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.13 berikut: 13 Ibid., h. 218. Tabel 3. 13 Uji validitas isi instrumen nontes

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 14 Dalam penelitian ini terdapat data tes dan nontes yang harus dianalisis.

1. Analisis Data Tes

Analisis data tes, dilakukan dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.

a. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut: 14 Sugiono, Metode Penelitian Pendahuluan, Bandung: Alfabeta, 2014, cet. 19, h. 207. No Aspek yang Diuji Kriteria Baik Cukup Kurang 1 Pengembangan indikator dari setiap tahap pembelajaran 2 Semua tahap pembelajaran terwakilkan oleh indikator yang dikembangkan 3 Penskoran terhadap tiap-tiap indikator 4 Pemilihan kata dan kalimat dalam pengembangan indicator 5 Kejelasan dan keefektifan bahasa yang digunakan Saran: …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… 1 Uji normalitas Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah uji kai kuadrat, yaitu: 15       k i fh fh fo 1 2 2  Keterangan : 2  = nilai tes kai kuadrat f o = frekuensi yang diobservasi f h = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengujian nilai kai kuadrat adalah sebagai berikut: 16 a Jika χ 2 hitung χ 2 tabel , artinya distribusi data tidak normal. b Jika χ 2 hitung  χ 2 tabel , artinya data berdistribusi normal. 2 Uji Homogenitas Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji kehomogenitasannya. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, yaitu: 17 F = � 1 2 � 2 2 = �� ��� �� � � �� ��� �� � �� dengan, S 2 = �  � 1 2 −  � 1 2 ��−1 Kriteria pengujian uji fisher adalah sebagai berikut: 18 a Jika F hitung  F tabel maka H diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, cet. 14, h. 333. 16 Sugiono, op. cit., h. 243. 17 Ibid., h. 276. 18 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. 1, h. 134. b Jika F hitung F tabel maka H ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji “t”. Rumus uji “t” yang digunakan yaitu: 1 Jika varian populasi heterogen � ℎ�� = � 1 − � 2 � 1 2 � 1 + � 2 2 � 2 2 Jika varian populasi homogen � ℎ�� = � 1 − � 2 � �� 1 � 1 + 1 � 2 dengan, � 2 = � 1 − 1 � 1 2 + � 2 − 1� 2 2 � 1 + � 2 − 2 Keterangan : X 1 : nilai rata-rata data kelompok 1 X 2 : nilai rata-rata data kelompok 2 n 1 : banyaknya data kelompok 1 n 2 : banyaknya data kelompok 2 S 1 2 : varians data kelompok 1 S 2 2 : varians data kelompok 2 � �� : nilai deviasi standar gabungan Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: a � ℎ�� �� � �� �� , maka Ho diterima, Ha ditolak. b � ℎ�� �� � �� �� , maka Ho ditolak, Ha diterima. 19 19 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, cet. 1, h. 161-163.

c. Uji N-Gain

Untuk melihat peningkatan pretest ke postest maka dilakukan uji N-Gain normalized gain. Nilai N-Gain ini dapat dihitung dengan rumus berikut. 20 N-Gain = skor posttest – skor pretest skor ideal – skor pretest Kategori perolehan nilai N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3. 14 berikut: Tabel 3. 14 Kategori N-Gain Nilai N-Gain Kategori g 0,7 Tinggi 0,3  g  0,7 Sedang g 0,3 Rendah

2. Analisis Data Nontes

Analisis data nontes digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap penggunaan media video. Angket pada penelitian ini terdiri dari empat skala yaitu skala 1 sampai 4. Peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban pada tabel 3.15 berikut ini: 21 Tabel 3. 15 Penskoran alternatif jawaban pernyataan angket Jawaban Nilai Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Tidak Setuju TS 2 3 Setuju S 3 2 Sangat Setuju SS 4 1 Selanjutnya, data dari hasil perolehan skor diolah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus: Skor ideal = Jumlah ��� x skor maksimal 20 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 71. 21 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, cet. 1, h. 104-105. Angka persentase = Jumlah skor yang diperoleh Skor ideal x 100 Kemudian persentase yang didapat, dikategorikan sesuai interpretasi pada kategori pada tabel 3.16 berikut ini: Tabel 3. 16 Kriteria penilaian angket Nilai Keterangan 0-20 Sangat Kurang 21-40 Kurang 41-60 Cukup 61-80 Baik 81-100 Sangat Baik

J. Hipotesis Statistik

Secara statistik, hipotesis dinyatakan sebagai berikut: H :  1 =  2 H a :  1  2 Keterangan: H : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa pda konsep gerak lurus H a : Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa pda konsep gerak lurus  1 : nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media video  2 : nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan Pembelajaran konvensional 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subbab hasil penelitian ini akan menjelaskan gambaran umum mengenai data yang telah diperoleh. Seperti data skor pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4. 1 Hasil Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Siswa Pretest Posttest Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperrimen 1 35 10 55 75 2 45 20 50 55 3 55 20 70 55 4 45 40 55 70 5 45 40 70 85 6 35 40 50 75 7 35 30 55 60 8 35 10 55 50 9 40 40 85 75 10 40 30 70 65 11 45 25 65 55 12 50 40 60 65 13 50 40 55 70 14 45 40 50 65 15 30 40 50 50 16 55 45 70 80 17 45 45 80 80 18 40 45 50 80 19 45 25 55 65 20 35 30 60 65 21 40 45 50 75 22 30 50 75 80 23 40 40 55 70 24 45 50 70 80 25 45 30 55 65 26 30 50 50 85 27 40 50 75 80 28 30 40 50 75 29 40 40 80 70 30 45 35 60 80 31 35 30 65 60 32 30 40 50 70 33 25 40 70 70 34 40 40 50 70 35 35 40 50 70 36 45 40 50 85

1. Hasil Pretest

Hasil pretest kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan media video dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Gambar 4. 1 Diagram distribusi frekuensi hasil pretest kelas kontrol dan eksperimen Pengolahan data untuk menentukan tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran C. Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa hasil pretest untuk kelas kontrol secara keseluruhan berada pada rentang nilai 24 – 58, sedangkan untuk kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 10 – 58. Pada diagram, terlihat di beberapa rentang nilai ada perbedaan hasil pretest untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada rentang 31 – 37 terlihat perbedaan yang cukup besar, dimana yang mendapatkan nilai pada rentang tersebut untuk kelas kontrol sebanyak 7 siswa, sementara untuk kelas eksperimen sebanyak 2 siswa. Perbedaan yang cukup besar juga terlihat pada rentang 45 – 51, sebanyak 13 siswa di kelas kontrol dan 8 siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang tersebut. Namun, perbedaan hasil pretest yang cukup signifikan berada pada rentang 38 – 44, karena sebanyak 8 siswa di kelas kontrol dan 15 siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang tersebut. 2 4 6 8 10 12 14 16 10 - 16 17 - 23 24 - 30 31 - 37 38 - 44 45 - 51 52 - 58 6 7 8 13 2 2 2 7 2 15 8 B an yak sis w a Rentang nilai Kontrol Eksperimen Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4. 2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas Kontrol Eksperimen Nilai Terendah 25 10 Nilai Tertinggi 55 50 Rata-rata 39,83 36,72 Median 40,25 39,83 Modus 44 42,05 Standar Deviasi 8,36 10,21 Pengolahan data untuk menentukan tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran C. Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol sebesar 25, sementara untuk kelas eksperimen sebesar 10. Nilai tertinggi pada kelas kontrol sebesar 55, sedangkan untuk kelas eksperimen sebesar 50. Nilai rata-rata kelas kontrol lebih tinggi yaitu 39,83 dibandingkan nilai rata-rata di kelas eksperimen, 36,72. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar 40,25 sementara kelas eksperimen sebesar 39,83. Modus atau nilai yang sering muncul di kelas kontrol yaitu 44 sedangkan modus di kelas eksperimen yaitu 42,05. Standar deviasi yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk kelas kontrol sebesar 8,36 sementara untuk kelas eksperimen sebesar 10,21.

2. Hasil Posttest

Hasil yang diperoleh pada posttest di kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dan di kelas eksperimen yang menggunakan media video dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini: Gambar 4. 2 Diagram distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol dan eksperimen Pengolahan data untuk menentukan tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran C. Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa hasil posttest baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 50 – 85. Pada diagram, terlihat di beberapa rentang nilai ada perbedaan hasil posttest untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada rentang 80 – 85 terlihat perbedaan yang cukup besar, dimana yang mendapatkan nilai pada rentang tersebut untuk kelas kontrol sebanyak 3 siswa, sementara untuk kelas eksperimen sebanyak 10 siswa. Namun, perbedaan hasil posttest yang cukup signifikan berada pada rentang 50 – 55, karena sebanyak 20 siswa di kelas kontrol dan 5 siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang tersebut. Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini: 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 50 -55 56 -61 62 - 67 68 - 73 74 - 79 80 - 85 20 3 2 6 2 3 5 2 6 8 5 10 B anyak si sw a Rentang nilai Kontrol Eksperimen

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem gerak manusia: kuasi eksperimen di MTS Negeri 3 Jakarta

0 8 320

Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 31 205

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa sma pada konsep momentum dan impuls (kuasi eksperimen di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan)

1 11 207

Pengaruh model guided discovery learning terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak melingkar beraturan

1 18 0

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar fisika siswa kelas xi pada konsep hukum gravitasi newton (kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan)

1 25 0

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan: Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

3 25 156

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: eksperimen semu di SMA Negeri 1 Karawang

0 4 273

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246