seberapa banyak indera yang terlibat.
22
Kerucut pengalaman Edgar Dale dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2. 1 Kerucut pengalaman Edgar Dale
Berdasarkan Gambar 2.1, pengalaman belajar yang secara langsung dialami siswa terletak di bagian bawah kerucut. Disinilah pengalaman belajar
yang paling besar dan banyak memperoleh manfaat karena siswanya mengalaminya sendiri. Menunrut analasis Dale, pengalaman langsung mendapat
tempat utama dan terbesar, sedangkan belajar melalui abstrak berada di puncak kerucut. Kerucut ini menggambarkan bahwa seseorang dapat dikatakan memiliki
cara belajar yang berkualitas apabila telah mampu memaknai simbol-simbol abstrak.
23
b. Klasifikasi Media Berdasarkan Indera yang Terlibat
Menurut Rudi Bretz terdapat tiga unsur pokok yang dijadikan dasar dari setiap media, yaitu suara, visual dan gerak. Unsur suara adalah unsur yang
melibatkan indera pendengaran. Sedangkan unsur visual adalah unsur yang melibatkan indera penglihatan. Namun pada unsur gerak, Bretz tidak
22
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2012, h. 18.
23
Ibid., h. 19-20.
mendasarkan gerak pada keterlibatan inderawi tetapi kepada alat-alat yang mendukung media bersangkutan.
24
Indera dalam hal ini berfungsi untuk menerima pesan atau informasi yang masuk melalui rekaman indera. Jika tidak ada
informasi yang ditahan dalam rekaman indera, maka informasi tersebut akan hilang dengan cepat.
25
Dengan adanya indera yang terlibat dalam penerimaan informasi, maka informasi tersebut akan lama berada pada rekaman indera. Fungsi
media yang melibatkan indera akan memudahkan informasi tertahan pada rekaman indera sehingga kita dapa mengingatnya.
Menurut Aminuddin Rasyad, klafisikasi media berdasarkan indera lebih disebabkan pada pemahaman bahwa pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu
pengetahuan. Bila dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling membantu manusia dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman adalah indera
pendengaran dan indera penglihatan. Media pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran saja disebut sebagai media audio, media yang melibatkan indera
penglihatan saja disebut sebagai media visual dan media yang melibatkan keduanya dalam satu proses pembelajaran disebut sebagai media audio visual.
Jika dalam proses pembelajaran melibatkan banyak indera, maka media yang seperti itu dinamakan multimedia.
26
Oleh karena itu, media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok besar, yaitu media audio,
media visual, media audio visual dan multimedia.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan sarana penyampai pesan kepada siswa agar mereka dapat menerima dan merespon pesan dengan baik. Sebagai sarana
penyampai pesan, media pembelajaran memiliki banyak fungsi. Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar.
27
Rahardjo mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem
24
Ibid., h. 52.
25
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Edisi Sembilan, Jilid I, Jakarta: PT Indeks, 2011, h. 217-218.
26
Yudhi Munadhi, op. cit., h. 53-54.
27
Ibid., h. 36.
pembelajaran yang mempunyai nila-nilai praktis berupa kemampuanketerampilan untuk:
1 membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah.
2 membawa objek yang berbahaya atau sukar di dapat ke dalam lingkungan belajar, seperti binatang-binatang buas atau penguin dari kutub selatan.
3 menampilkan objek yang terlalu besar, seperti matahari, gunung, dan sebagainya.
4 menampilkan objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti atom.
5 mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau timelapse photography.
6 memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya. 7 memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman
belajar siswa. 8 membangkitkan motivasi belajar siswa.
9 menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
10 menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu maupun ruang.
28
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris.
29
Sedangkan menurut Hamalik, penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat yang baru, motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain dapat membangkitkan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
28
Febrian Eko Priandono, dkk., Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1, 2012, h. 247-248.
29
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, Edisi Kedua, Bogor: Ghalia Indonesia, 2013, cet. 1, h. 19.
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
30
Selain itu, Kemp dan Dayton mengatakan bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi dan memberikan instruksi.
31
Adapun penjabaran ketiga fungsi utama media pembelajaran tersebut adalah:
1 Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau
hiburan. 2
Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa.
3 Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan
siswa.
32
Encyclopedia Of Educational Research merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir.
2 Menarik dan menjadi pusat perhatian siswa.
3 Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.
4 Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri
dikalangan siswa. 5
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu terutama melalui gambar hidup.
6 Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa. 7
Memberikan pengalaman yang berbeda dan tidak mudah diperoleh melalui cara lain serta membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.
33
30
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 15-16.
31
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, op. cit., h. 20.
32
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 164.
33
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 25.