Untuk menentukan nilai L
o
adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak. Dari tabel 4.2 diperoleh L
o
pretest kelompok eksperimen = 0.114. Kemudian membandingkan L
o
dan L
t
, sedangkan nilai L
t
diambil dari tabel harga kritis lilefors dan diperoleh bahwa L
t
= 0.160 dengan n = 30 pada taraf kepercayaan = 0,05. Maka dari tabel diatas terlihat bahwa
kedua data memiliki L
hitung
yang lebih kecil dari L
tabel,
Sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua data berdistribusi normal.
62
2. Uji Homogenitas Data
Setelah dilakukan uji normalitas untuk menguji apakah data tersebut bersifat homogen atau tidak maka dilakukanlah uji homogenitas. Data yang
diuji tingkat homogenitasnya yaitu data pretest dah data posttest. Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan α = 5 atau 0,05. Uji homogenitas yang
digunakan adalah uji Fisher dengan kriteria uji homogenitas adalah H
o
ditolak jika F
hitung
F
tabel
maka dapat dinyatakan data bersifat homogen, sebaliknya jika F
hitung
F
tabel,
dinyatakan data tidak bersifat homogen.
Uji Homogenitas Hasil Belajar
Tabel 4.7
Dari hasil perhitungan diperoleh F
hitung
= 1.71, sedangkan F
tabel
= 1.85 pada taraf signifikansi 5 untuk derajat kebebasan penyebut 29 dan derajat
62
Lampiran 14, h. 104
Data Pretest
Postest
N 30
30 Varians
108,37 63,29
Standar deviasi 10,41
7,95 F
hitung
1,71 1,71
F
tabel
1,85 1,85
Kesimpulan Homogen
Homogen
kebebasan pembilang 29. Karena F
hitung Ftabel
1.71 1.85, maka H
o
diterima yang berarti hasil kedua data dinyatakan bersifat homogen.
63
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian dapat diteruskan
pada analisis data berikutnya yaitu uji hipotesis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara skor pretest dan
skor postets. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t.
Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: Jika t
hitung
t
tabel
: H
o
diterima, H
a
ditolak Jika t
hitung
t
tabel :
H
o
ditolak, H
a
diterima Ho = Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran Means-Ends Analysis
terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dilihat dari nilai pretest dan postest
Ha =Terdapat pengaruh metode pembelajaran Means-Ends Analysis terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dilihat dari nilai pretest dan
postest Berdasarkan Pengujian yang dilakukan diperoleh t
tabel
= 1,67 dan t
hitung
= 9,46 sehingga dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan antara hasil pretest dan hasil posttest siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran eksperimen.
64
E. Pembahasan Hasil Observasi
Dalam observasi ini peneliti menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Penggunaan instrument lembar observasi bertujuan sebagai pedoman atau
63
Lampiran 15, h. 106
64
Lampiran 16 , h. 108
parameter peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Berikut ini peneliti paparkan sistematika pembahasan observasi aktifitas belajar siswa dari bermacam- macam aspek tersebut yang dilakukan
terhadap aktifitas siswa kelas eksperimen :
1. Aspek Pra Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi selama 2x pertemuan tatap muka selama proses pembelajaran yang diawali dengan aspek pra pembelajaran
seperti pengaturan tempat duduk siswa dan pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Pada observasi pada pertemuan pertama di kelas hasil dari pengamatan peneliti terlihat suasana didalam kelas kurang rapi karena pengaturan tempat
duduk yang tidak beraturan seperti terlalu banyak siswa yang menempati daerah di sudut-sudut ruang kelas didekat dinding atau di dekat jendela,
dibagian belakang kelas sedangkan di bagian tengah kelas dan di bagian depan terlihat jarang ditempati, keadaan kelas yang tidak bersih akibatnya
pemandangan seperti ini menjadi tidak nyaman dilihat dan dapat mengganggu fokus dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
pengamatan ini peneliti memberi skor 2 yang berarti kurang baik. Kemudian
dalam segi
kesiapan menerima
pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan peneliti terlihat siswa kurang begitu siap
dikarenakan terdapat beberapa siswa yang masih asik mengobrol sendiri dengan teman-temannya dan masih ada yang bercanda. Pada saat memulai
pembelajaranpun siswa masih kurang antusias, kurang bersemangat dan kurang berkonsentrasi dalam memulai pembelajaran terlihat dari buku-buku,
LKS dan alat tulis belum dipersiapkan karena masih berada didalam tas. Berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 2 kurang baik.
Selanjutnya observasi pada pertemuan ke 2 berdasarkan hasil pengamatan terlihat telah terdapat peningkatan yang sangat signifikan
seperti pada pengaturan tempat duduk siswa sudah terlihat rapi dan beraturan karena tidak ada lagi yang mendominasi menempati sudut-sudut