Proses Terbentuknya Muka Bumi.

kimia yang berasal dari luar, misalnya dengan oksigen atau air. Pelapukan ini sering terjadi di daerah tropik dengan batuan kapur. Contoh pelapukan kimiawi ialah stalaktit dan stalagmit - Pelapukan Biologi atau Pelapukan Organik Pernahkah kamu melihat tembok atau batu yang lembab ditumbuhi lumut, atau berlubangnya batuan oleh semut? Nah, itu salah satu bentuk pelapukan organik. Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup: vegetasi, hewan, dan manusia. Pelapukan biologi biasanya diikuti oleh pelapukan kimiawi.

b. Erosi

Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil lapukan itulah yang disebut erosi. Berdasarkan bentuknya, erosi terbagi seperti berikut. - Erosi percik: terlepas dan terlemparnya partikel tanah akibat pukulan butir hujan secara langsung - Erosi permukaan - Erosi alur: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terkumpul atau terpusat dan membentuk alur-alur. - Erosi parit: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terpusat, runtuhnya saluran-saluran air di bawah permukaan tanah, atau karena adanya tanah longsor yang bentuknya memanjang. - Erosi tebing. 1 Erosi Air Erosi air disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal dari air hujan yang menghanyutkan partikel-partikel tanah dan hancuran batuan. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan erosi air, antara lain:  Volume air sebagai tenaga utama dalam proses erosi makin besar volumenya, makin kuat erosinya.  Kemiringan lereng makin curam lerengnya, makin besar erosinya.  Keadaan vegetasi makin lebat vegetasinya, makin kecil erosinya. Ada berbagai bentuk erosi air, di antaranya erosi tebing sungai, erosi air terjun, dan erosi gelombang air laut. 2 Erosi Angin Pernahkan kamu melihat gurun pasir di televisi? Erosi angin biasa terjadi di gurun pasir dan di daerah kering. Deflasi merupakan proses erosi yang disebabkan oleh angin. Angin dengan kecepatan tinggi mengikis batuan dan membawanya ke daerah yang kecepatan anginnya rendah. 3 Erosi Gletser Gletser adalah salju yang meluncur mengikuti lereng-lereng bukit. Eksarasi merupakan proses erosi yang disebabkan gletser. Di daerah yang bersalju, sewaktu salju turun, butiran salju bersatu dengan tanah dan menyusup melalui pori-pori tanah. Ketika musim panas, salju mencair dan mengalir dengan membawa material hasil erosi.

B. Dampak Positif dan Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen : 1. Dampak positif tenaga endogen

 Letak mineral dekat dengan permukaan tanah  Relief bentukan tenaga endogen dapat dijadikan daerah tujuan wisata  Terbentuk gunung yang tinggi yang dapat mendatangkan hujan orografis  Terbentuk tanah tinggi yang luas sebagi areal pertanian agrobisnis 2. Dampak negatif tenaga endogen:  Pergerakan lempeng kerak bumi menimbulkan bencana  Terjadi gerak naik dan turun daratan yang menyebabkan kerusakan bangunan, jalan, rumah, maupun jembatan. 1. Dampak positif tenaga eksogen:  Pelapukan di daerah kapur, dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalagtit dan stalagmit, yang dapt menjadi daerah tujuan wisata.  Relief muka bumi bentukan tenaga eksogen baik di pantai maupun di daratan merupakan daerak pariwisata.

2. Dampak negatif tenaga eksogen:

 Terjadi kerusakan areal pertanian, pemukiman, jalan, akibat dari adanya banjir dan erosi.  Kekuatan angin dapat menimbulkan bencana di daerah pemukiman penduduk. C. Langkah-Langkah Penanggulangan Dampak Negatif Dari Tenaga Endogen dan Eksogen: 1. Daerah yang labil terhadap gerakan kulit bumi tidak boleh dijadikan daerah pemukiman.

2. Pembangunan jalan, rel, dan prasarana umum lainnya harus

melihat dan mengkaji alam untuk menghindari daerah-daerah yang labil.

3. Wilayah yang berdekatan dengan gunung api tidak boleh dijadikan

pemukiman 4. Usaha reboisasi dan penghijauan untuk lahan-lahan kritis lebih ditingkatkan

5. Perlu pengamatan yang intensif terhadap gunung api yang masih

aktif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

2 20 121

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas III SDI Al-Falah I Pagi (kuasi Eksperimen Pada Siswa SDI Al-Falah I Pagi Jakarta Barat)

2 21 256

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MEANS ENDS ANALISYS PADA SISW.

2 16 26

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Kemampuan Pemecahan Masala

1 7 17

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL MEANS ENDS UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (PTK di Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Gesi Tah

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MEANS ENDS Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah Belajar Matematika Melalui Strategi Means Ends Analysis (Ptk Di Kelas Vii Semester Ii Smp Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MEANS ENDS Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah Belajar Matematika Melalui Strategi Means Ends Analysis (Ptk Di Kelas Vii Semester Ii Smp Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun

0 0 16

PENGARUH STRATEGI MEANS ENDS ANALYSIS DA (1)

0 0 10

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8