Lalu ada Herward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni : a Keterampilan dan kebiasaan.
b Pengetahuan dan pengertian. c Sikap dan cita-cita.
29
Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya saja salah satu aspek potensi kemanusiaan
saja.Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah
melainkan komprehensif.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1 Faktor Internal
a Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, sseperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani, dan seterusnya. Disamping kondisi-kondisi di atas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi panca indera. Bahkan
dikatakan oleh Aminuddin Rasyad, panca indera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan five sense are the golden gate of
knowledge. Artinya, kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengauh pada proses dan hasil belajar.
b Faktor Psikologis Internal
Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam
jenis, pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi,
perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
29
Nana Sudjana , op. cit., h. 22
2 Faktor Eksternal
a Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula
berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan
sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat memepengaruhi proses dan hasil belajar.
b Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil balajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor
instrumental ini dapat berupa kurikulum, saran dan prasarana, dan guru.
30
4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB.IPS
mengkaji seperangkat peristiwa fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.Pada jenjang SMPMTs mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
31
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya.Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek
30
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2010 cet. 3 h. 24
31
Depdiknas, SK dan KD Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs, dari www.google.com
,
dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan
psikologi sosial.
32
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadapa masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dicapai manakala program-program pelajaran IPS
di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut menurut Awan Mutakin, dalam Puskur 2006b: 4 dapat dirinci sebagai berikut :
1 Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,
melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. 2
Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial. 3
Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat. 4
Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang
tepat.
32
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, cet. 3, h. 171