Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

pengalaman, sehingga diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompoknya. 2 Manajemen Kooperatif Pada umumnya, manajemen kooperatif mempunyai empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan kontrol. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang, agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. Sedangkan fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes. 3 Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya sikap saling membantu. Misalnya, yang pintar perlu membantu yang kurang pintar. 4 Keterampilan bekerja sama Kemauan untuk bekerja sama dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok. Sedangkan menurut Aninditya, model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 12 12 Aninditya Sri Nugraheni, Op. Cit., h. 180. 1 Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif; 2 Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah heterogen; 3 Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan 4 Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

c. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran di antaranya: 13 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambahkan kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menentukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain. 2 Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata- kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamnnya sendiri, menerima umpan balik. 13 Wina Sanjaya, Op. Cit., h. 249-250. 7 Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemmpuan belajar abstrak menjadi nyata riil. 8 Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Menurut Roger dan Johnson yang dikutip oleh Zulfiani, pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan, diantaranya: 14 1 Pembelajaran kooperatif lebih kuat menghasilkan pencapaian tujuan pembelajaran dibanding pola interaksi kompetitif dan individual. 2 Siswa lebih positif tentang sekolah, bidang mata pelajaran dan guru. 3 Siswa lebih efektif antar pribadi, lebih mampu menerima perspektif orang lain dan memiliki keahlian interaksi yang lebih baik Berdasarkan hasil penelitian Slavin dalam Rusman dinyatakan bahwa: 1 penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, 2 pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berfikir kritis, pemecahan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, pembelajaran kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. 15 Selain memiliki keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan, diantaranya: 16 1 Dalam kelompok dengan keahlian campuran, seringkali siswa yang lebih kuat harus mengajar siswa yang lebih lemah dan mengerjakan sebagian besar tugas kelompok. 2 Waktu pada pembelajaran ini hanya cukup untuk fokus tugas pada tingkatan yang paling mendasar. 3 Strategi ini mungkin hanya mendukung pemikiran tingkat rendah dan mengabaikan strategi pemikiran kritis dan tingkat tinggi. 14 Zulfiani, Op. Cit., h. 136. 15 Rusman , Op. Cit., h. 205 16 Zulfiani, Op. Cit., h. 136-137.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IV B Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Pada Siswa Kelas IV B MI Negeri Andong Tahun Pelajaran 2011/

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-TALK- WRITE (TTW) PADA Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Think-Talk-Write (TTW) Pada Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Matematika d

0 0 18