Tahapan Pembelajaran Think Talk Write

Menurut Muhibbin berfikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. 31 Kegiatan belajar memecahkan masalah merupakan tipe kegitan belajar dalam usaha mengembangkan kemampuan berfikir. Berfikir adalah aktivitas kognitif tingkat tinggi. Berfikir melibatkan asimilasi dan akomodasi berbagai pengetahuan dan struktur kognitif atau skema kognitif yang dimiliki siswa untuk memecahkan persoalan. 32 Menurut Wiederhold dalam Martimis Yamin dan Bansu I Ansari, menyatakan membuat catatan berarti menganalisis tujuan isi teks dan memeriksa bahan-bahan yang ditulis. Selain itu, belajar rutin membuatmenulis catatan setelah membaca merangsang aktivitas berfikir sebelum, selama dan setelah membaca. Membuat catatan mempertinggikan pengetahuan siswa, bahkan meningkatkan keterampilan berfikir dan menulis. 33 Pada tahap berfikir ini siswa membaca teks yang berupa soal yang berkaitan dengan konsep, atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahap ini siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban, membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada bacaan, dan atau hal-hal yang belum dipahami dengan bahasa sendiri. Aktivitas berpikir think terlihat ketika pembelajaran memancing siswa untuk memikirkan suatu permasalahan. Setelah itu siswa memikirkan kemungkinan jawaban dengan mencatat atau mengingat bagaimanaapa yang dipahami atau tidak dipahami. 2 Talk Berbicara atau Diskusi Setelah tahap think selanjutnya adalah tahap talk, yaitu berkomunikasi menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Suryo Subroto dalam Trianto menyatakan, diskusi merupakan percakapan ilmiah oleh beberapa orang dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau 31 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 118. 32 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012 h. 10. 33 Martimis Yamin dan Bonsu I Ansari, Op. Cit., h. 85. bersama-sama mencari pemecahan masalah untuk mendapatkan jawaban dan kebenaran. 34 Tahap berkomunikasi talk pada strategi ini memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Dalam Martimis Yamin dan Bansu menurut Huinker Laughlin, pada umumnya berkomunikasi dapat berlangsung secara alami, tetapi menulis tidak. Proses komunikasi dipelajari siswa melalui kehidupannya sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Secara alami dan mudah proses komunikasi dapat dibangun di kelas dan dapat dimanfaatkan sebagai alat sebelum menulis. 35 Berkomunikasi dalam diskusi dapat membantu kolaborasi dan meningkatkan aktivitas belajar di dalam kelas. Selain itu, berkomunikasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk membicarakan penyelidikannya pada tahap pertama. Siswa berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Siswa melakukan komunikasi dengan teman sekelompok untuk membahas kemungkinan jawaban atau solusi dari permasalahan sehingga diperoleh solusi kelompok. Pada tahapan ini memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Pada umumnya berkomunikasi dapat berlangsung secara alami. Proses komunikasi dipelajari siswa melalui kehidupannya sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Proses komunikasi dapat dibangun dengan mudah di kelas dan dimanfaatkan sebagai alat sebelum menulis ide yang berhubungan dengan permasalahan mereka, sehingga mereka mampu untuk menulis tentang ide tersebut. 3 Write Menulis Selanjutnya tahap Write, yaitu menuliskan hasil diskusidialog pada lembar kerja yang disediakan lembar aktifitas siswa. Aktivitas menulis berarti mengkontruksikan ide, karena setelah berdiskusi atau berdialog antar teman dan 34 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana,2011, cet. 4, h. 122. 35 Martimis Yamin dan Bonsu I Ansari, Op. Cit., h. 86-87. kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Aktivitas menulis akan membantu siswa dalam membuat hubungan konsep siswa. Menurut Masingila dan Wisniowsak dalam Martimis Yamin dan Bansu I. Ansari mengemukakan bahwa aktivitas menulis siswa bermanfaat karena dapat memantau kesalahan siswa, miskonsepsi, dan konsepsi siswa terhadap ide yang sama. 36 Selama tahap ini, aktivitas yang dilakukan oleh siswa adalah 1 menulis solusi terhadap masalahpertanyaan yang diberikan, 2 mengorganisasikan semua pekerjaan langkah-demi-langkah agar mudah dibaca dan ditindaklanjuti, 3 mengoreksi semua pekerjaan sehingga tidak ada yang tertinggal, 4 meyakini bahwa pekerjaan yang terbaik, yaitu lengkap, mudah dibaca, dan terjamin keasliannya. 37 Karakteristik pembelajaran Think Talk Write yang membedakan dengan strategi pembelajaran yang lain, diantaranya: a Melibatkan siswa secara aktif melakukan eksplorasi suatu konsep IPA. b Mengkontruksi dengan benar pengetahuan awal siswa baik dari pengalaman maupun informasi yang diterima. c Termasuk model pembelajaran kontruktivitisme yang dilakukan secara kooperatif. d Think Talk Write dibangun oleh kemampuan berfikir, berbicara, dan menulis siswa yang dikelompokkan secara heterogen kemudian diberikan permasalahan untuk dipikirkan, didiskusikan dalam kelompok yang kemudian dicari solusinya. e Karena terdapat langkah diskusi maka guru dengan mudah mengetahui miskonsepsi siswa dan dengan diskusi juga dapat diarahkan untuk merubah konsepnya. 36 Ibid., h. 88. 37 Ibid. Langkah-langkah pembelajaran Think Talk Write TTW: 38 1 Guru membagi teks bacaan berupa lembaran aktivitas siswa yang memuat situasi masalah bersifat open-ended dan petunjuk serta prosedur pelaksanaannya. 2 Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual, untuk dibawa ke forum diskusi think. 3 Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi catatan talk. Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar. 4 Siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan sebagai hasil kolaborasi write. Think Talk Write memberikan keuntungan kepada guru, diantanya: 39 1 Guru dapat mengajukan pertanyaan atau tugas yang mendatangkan keterlibatan dan menantang siswa untuk berfikir. 2 Guru dapat mendengarkan dengan hati-hati ide atau gagasan siswa. 3 Guru dapat menyuruh siswa mengemukakan ide secara lisan maupun tulisan. 4 Guru dapat memutuskan apa yang akan digali dan dibawa siswa dalam diskusi. 5 Guru dapat memutuskan kapan memberikan informasi, mengklarifikasi persoalan, menggunakan model, membimbing, dan membiarkan siswa berjuang untuk memecahkan soal. 6 Guru dapat memonitoring dan menilai partisipasi siswa dalam diskusi, dan memutuskan kapan dan bagaimana mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses hidup yang sadar atau tidak harus dijalani semua manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, 38 Ibid., h. 90. 39 Ibid. keterampilan, dan sikap. 40 Belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya. Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 41 Dengan demikian belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktifitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Di samping itu belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan, baik perubahan dalam penguasaan materi ataupun perubahan dalam sikap dan keterampilan yang sebelumnya tidak dimiliki sebagai akibat atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Menurut Slavin dalam Trianto, menyatakan bahwa proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman, dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun diri sendiri. 42 Dengan demikian belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat suatu pengalaman yang terjadi, perubahan tersebut terjadi dalam jangka waktu tertentu yang relatif permanen. Dari beberapa teori tentang belajar tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam belajar terjadi proses perubahan-perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, menganalisa, mendengar, meniru dan sebagainya. Belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap, yang dapat diperoleh diantaranya melalui pengalaman. 40 Heri Wahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis, cet 1, Bandung: Nusa Media, 2012, h. 1. 41 Suyono dan Hariyanto, Op. Cit., h. 9. 42 Trianto, Op. Cit., h. 16-17.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IV B Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Pada Siswa Kelas IV B MI Negeri Andong Tahun Pelajaran 2011/

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-TALK- WRITE (TTW) PADA Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Think-Talk-Write (TTW) Pada Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Matematika d

0 0 18