7
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Kooperatif
Pembelajaran koopertif mulai dikenalkan oleh Slavin. Dalam Aninditya, Slavin menjelaskan “in cooperative learning methods, studens work together in
four member tiams to master material initially presented by the teacher”. Dari
pendapatnya ini diketahui bahwa dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok dengan empat anggota untuk menyelesaikan tugas guru.
1
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen.
2
Pembagian kelompok yang bersifat heterogen ini sangat bermanfaat dalam pembelajaran kooperatif. Dengan menonjolkan interaksi dalam kelompok, model
pembelajaran ini dapat membuat siswa menerima siswa lain yang berkemampuan dan latar belakang yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota
kelompok dapat saling memberikan pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap
keberhasilan kelompok.
3
Pembelajaran kooperatif Cooperative Learning lebih menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya
1
Aninditya Sri Nugraheni, Penerapan Strategi Cooperative Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Pedagogia, 2012, h. 179.
2
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Bandung: Kencana Predana Media Group, 2008, Cet I, h. 194.
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Bandung: Kencana Predana Media Group, 2006, Cet I, h. 245.
kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut.
4
Melalui pembelajaran kooperatif, siswa diberikan kepercayaan secara penuh untuk
melakukan kerjasama atau bekerja secara kolaboratif dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas, memecahkan permasalahan ataupun mengerjakan kegiatan
ilmiah secara bersama-sama.
5
Menurut Nurhayati dalam Rusman, menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam
satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Sistem belajar kooperatif yaitu siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Model pembelajaran
kooperatif ini membentuk siswa agar bertanggung jawab, karena mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompoknya.
6
Menurut Slavin dalam Zulfiani, menyatakan bahwa pembelajaran koopertif dalam merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok
kecil, saling memperbaiki dan memeriksa pendapat teman, saling membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, dengan tujuan mencapai prestasi
belajar tertinggi.
7
Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling membelajarkan sesamasiswa linnya.
Pembelajaran oleh rekan sebaya biasanya lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok, untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Terdapat empat hal penting dalam strategi pembelajran kooperatif, yakni: 1 adanya siswa dalam kelompok, 2
adanya aturan main role dalam kelompok, 3 adanya upaya belajar dalam
4
Ibid, h. 244.
5
Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009, h. 92.
6
Rusman, Model-Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 203.
7
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009, h. 130.