Hasil belajar pada siklus kedua sebelum belajar dilakukan pembelajaran mendapat nilai rata-rata skor pretest 47,4, nilai terendah 29,2 sedangkan nilai
tertinggi hanya mencapai 75, nilai tengan median adalah 45,8, nilai yang paling banyak diperoleh siswa modus adalah 41,7 dan 50. Setelah mengalami
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif think talk write hasil belajar meningkat, dengan nilai rata-rata 79,7, nilai terendah 62,5 dan nilai
tertinggi mencapai 95,8, nilai tengah adalah 79,2, nilai yang paling banyak diperoleh siswa 79,2. Presentase keberhasilan hasil posttest siklus II sebanyak
81.25 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 siswa.
5
2 Data perhitungan N-gain
Pada siklus II rata-rata keseluruhan hasil perhitungan N-gain dengan jumlah sebanyak 16 siswa adalah 0,6. Persentase hasil perhitungan N-gain
disajikan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Persentase Peningkatan Hasil Belajar N-Gain Siklus II No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Tinggi
25 2
Sedang 75
3 Rendah
N-gain Kelas 0,63
Berdasarkan persentase yang disajikan pada Tabel 4.9 jumlah siswa yang mendapatkan kriteria nilai N-gain tinggi adalah sebanyak 4 orang, 12 orang
kriteria sedang, dan tidak siswa yang mendapatkan nilai dengan kriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
tergolong cukup tinggi. Nilai rata-rata dari jumlah keseluruhan N-gain kelas
5
Lampiran 23
mencapai angka 0,63, meskipun mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I, akan tetapi nilai N-gain kelas masih tergolong kedalam kategori sedang.
6
3 Lembar Kerja Siswa
Pelaksanaan proses pembelajaran Think Talk Write pada siklus II untuk setiap pembelajarannya dilengkapi dengan penggunaan lembar kerja siswa yang
diberikan pada tahap inti, lembar kerja siswa diberikan kepada masing-masing siswa yang dikerjakan secara berkelompok. Hasil penilaian lembar kerja siswa
pada pertemuan ketiga dan keempat siklus II disajikan dalam Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Penilaian LKS pada Siklus II No.
Kelompok Perolehan Nilai
Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 1
80 88
2 2
76 84
3 3
88 92
4 4
76 88
Jumlah 320
352 Rata-rata
80 88
Hasil penilaian lembar kerja siswa yang dikerjakan masing-masing kelompok pada pertemuan ketiga mendapatkan nilai rata-rata 80 dengan nilai
tertinggi yang berhasil dicapai adalah 88, sedangkan nilai terendah yang didapatkan adalah 76.
Hasil perolehan nilai LKS pertemuan keempat yang terdapat pada Tabel 4.10 di atas, mendapatkan nilai rata-rata 88 dengan nilai tertinggi 92 sedangkan
nilai terendahnya adalah 84. Dilihat dari hasil rata-rata LKS pada pertemuan ketiga yang memperoleh nilai 80 mengalami peningkatan pada pertemuan
keempat yang memperoleh nilai 88.
6
Lampiran 22
4 Hasil Evaluasi Latihan Soal
Pada tahap evaluasi, masing-masing siswa diberikan tes individu berupa latihan soal. Latihan soal yang diberikan kepada siswa berupa isian singkat
sebanyak 10 soal pada pertemuan ketiga dan 10 soal pilihan ganda pada pertemuan kedua. Pemberian latihan soal ini bertujuan untuk memberikan
evaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain diberikan latihan soal, siswa juga dibimbing untuk menyimbulkan materi yang telah dipelajari secara
umum. Hasil evaluasi latihan soal yang diberikan kepada siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Latihan Soal Siklus II
No. Data statistik
Perolehan nilai Pertemuan 3
Pertemuan 4
1 Nilai terendah
50 60
2 Nilai tertinggi
80 100
3 Median
70 80
4 Modus
60 70
5 Rata-rata
66,3 78,1
Tabel 4.10 menggambarkan hasil evaluasi latihan soal pada siklus II. Pada pertemuan ketiga nilai terendah yang diperoleh dari hasil latihan soal adalah 50
sedangkan nilai tertinggi mencapai 80, dengan nilai tengah dari keseluruhan data adalah 70 dan modus 60, rata-rata yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah
66,3.
7
Hasil perolehan nilai latihan soal pada pertemuan keempat, mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan ketiga, nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 60 sedangkan nilai tertinggi adalah 100, nilai tengah atau median adalah 80 dan nilai yang banyak diperoleh siswa adalah 70, rata-rata dari
keseluruhan nilai adalah 78,1.
7
Lampiran 24
5 Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Dari hasil observasi yang dilakukan selama dilaksanakannya tindakan dengan pembelajaran kooperatif Think Talk Write diperoleh hasil kegiatan siswa
selama proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II No
Tahapan Pembelajaran Pertemuan ke-
Rata-rata 1
2
1 Think berpikir
75,00 80,00
77,50
2 Talk berbicara
71,53 80,00
73,61
3 Write menulis
77,08 83,33
80,21 Rata-rata Aktifitas Siswa
74,54 79,68
77,11
Tabel 4.11 menggambarkan kegiatan pembelajaran siswa dengan menerapkan pembelajaran Think Talk Write TTW pada siklus II. Guru
memperbaiki kesalahan dan kekurangan pada siklus I, tujuannya untuk mendapatkan hasil proses pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya. Siswa
sudah lebih siap dan aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, namun pada pertemuan ketiga pada tahap talk masih ada siswa yang belum mau bertukar
informasi dalam kelompok dan masih ada siswa yang tidak memperhatikan temannya ketika presentasi di kelas.
8
Meskipun demikian secara keseluruhan kegiatan pembelajaran siswa siklus II jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus
I. Hal ini didukung oleh data rata-rata aktivitas siswa pada siklus II yang mencapai 77,11. Sedangkan pada siklus I rata-rata aktivitas siswa hanya
mencapai 66,23.
9
8
Lampiran 29
9
Lampiran 31
d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan proses pemelajaran pada siklus II, diperolaeh temuan sebagai berikut:
1 Rata-rata hasil posttest pada siklus II mencapai angka 79,7.
2 N-gain kelas 0,63 dengan kategori sedang.
3 Tingkat ketuntasan atau persentase keberhasilan pada siklus II meningkat
menjadi 81,25. 4
Pada tahap think guru membimbing siswa agar dapat menyelesaikan permasalahan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan dan
pemberian contoh sehingga siswa mampu menyelasaikan tugas membuat catatan kecil atau ringkasan dengan baik.
5 Pada tahap talk guru memberi penjelasan dan bimbingan secara intensif ketika
mengerjakan LKS dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Guru mendekati siswa yang masih kurang aktif dengan memberikan motivasi agar
mau bertanya dan berdiskusi dengan teman yang lain. Sehingga diskusi berjalan tertib dan bekerja sama dengan teman kelompoknya.
6 Pada tahap write dengan cara memberi contoh dan mengawasi pelaksanaan
menulis serta memotivasi siswa bahwa tulisan mereka akan dikumpulkan dan dicek guru, siswa terlihat lebih sungguh-sungguh dan menyimpulkan LKS
dengan tepat waktu. Data refleksi pada siklus II tersebut, didapatkan dari hasil pengamatan
selama proses pembelajaran yang menerapkan kooperatif tipe Think Talk Write berlangsung, dengan memperhatikan data perbaikan pada siklus sebelumnya.
Sehingga tujuan peneliti untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan hasil belajar yang meningkat dapat tercapai.
Adapun rekapitulasi data yang diperoleh dari hasil pembelajaran pada siklus II, dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Data Rekapitulasi hasil Penelitian Siklus II No
Hasil Penelitian Rata-rata
1 Hasil belajar posttest
79,7 2
Tingkat keberhasilan KKM 81,25
3 N-gain kelas
0,63 4
Lembar kerja siswa 84
4 Evaluasi latihan soal
72,2 6
Aktivitas siswa 77,11
e. Keputusan
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai dari hasil belajar, tingkat keberhasilan, N-gain kelas, LKS, latihan
soal dan aktivitas siswa pada siklus II dikategorikan baik, perolehan nilai mengalami peningkatan dari siklus I.
Indikator utama yang ditetapkan peneliti yaitu sebanyak 75 siswa memiliki nilai di atas KKM yaitu 70, dan keadaan rata-rata aktivitas siswa 75.
Pada siklus II ini siswa mencapai tingkat keberhasilan 81,25 dan rata-rata aktivitas siswa 77,11. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk mengakhiri
penelitian tindakan kelas ini di siklus II karena sudah mencapai target yang ditetapkan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write TTW pada materi Sifat-Sifat
Bunyi dan Indra Pendengar Telinga, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata hasil
LKS, pembelajaran siswa diarahkan pada kemampuan berfikir, berbicara dan menulis. Siswa menyelesaikan tugas atau masalah dalam LKS yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.