Wawancara dengan guru kelas IV
1. Hasil belajar IPA siswa kelas IV rendah
dibandingkan mata
pelajaran Bahasa
dan Matematika, masih kurang dari 50,56 siswa
yang mencapai KKM dengan standar KKM 65. 2.
Siswa kurang perhatian pada saat penjelasan materi.
Wawancara dengan siswa
1. Minat siswa kurang hanya kadang-kadang
bertanya atau menjawab pertanyaan. 2.
Siswa kesulitan memahami materi IPA. 3.
Sikap siswa kurang baik saat guru menjelaskan, sebagian siswa ada yang ngobrol.
4. Siswa tidak pernah melakukan kegiatan mencari
informasi sendiri atau melakukan percobaan sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru.
5. Siswa tidak pernah melakukan kegiatan presentasi
sehingga tidak mampu menjelaskan apa yang telah mereka pahami.
Diagnosa Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk
Write TTW dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Tahap Perencanaan 1.
Direncanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam KBM dengan model Kooperative Tipe
Think Talk Write TTW. 2.
Ditentukan pokok bahasan 3.
Dibuat instrumen penelitian 4.
Dibuat lembar kerja siswa 5.
Dibuat lembar observasi proses pembelajaran 6.
Dilakukan uji coba instrumen 7.
Dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda
dan tingkat kesukaran 8.
Disiapkan sumber belajar Tahap Pelaksanaan
1. Dilakukan kegiatan belajar mengajar KBM
diawali dengan pemberian pretest. 2.
Disampaikan tujuan pembelajaran khusus TPK. 3.
Dilaksanakan KBM dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think-
Talk-Write TTW melaui fase: a
Menerapkan fase berfikir Think b
Menerapkan fase berbicara Talk c
Menerapkan fase menulis Write 4.
Melakukan post test Pengamatan
1. Melakukan observsi dengan mencatat kegiatan
belajar siswa 2.
Mengumpulkan data hasil pretest dan post test Refleksi
1. Menganalisis data pada siklus I, berupa hasil
penilaian LKS 2.
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan berupa posttest.
3. Menganalisis temuan-temuan untuk dilakukan
perbaikan yang dilaksanakan pada siklus selanjutnya, bila tujuan penelitian belum tercapai.
4. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah
tercapai dan yang belum tercapai serta kekurangan atau permasalahan yang muncul pada siklus I.
Siklus II Penulisan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Harapan intervensi tindakan adalah pencapaian 75 siswa dengan nilai KKM 70 dan keadaan rata-rata aktivitas siswa 75. Selain itu dengan
diterapkannya model pembelajaran kooperatif Think Talk Write, diharapkan peningkatan pelaksanaan pembelajaran, seperti peningkatan berfikir, komunikasi
dan menyimpulkan materi dalam tulisan. Selain nilai hasil pretest dan posttest siswa juga diberikan tes berupa latihan soal untuk setiap pertemuannya.
G. Data dan Sumber Data
Pada penelitian ini data yang diperoleh berupa hasil belajar yang diperoleh dari pretest dan posttest, nilai Kerja Siswa, dan nilai latihan soal. Sedangkan data
untuk menilai proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Lembar Observasi Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari proses biologis dan psikologis.
3
Lembar observasi yang digunakan ada dua jenis, yaitu: lembar observasi penelitian pendahuluan, yang bertujuan untuk
mengetahui keadaan sekolah secara umum seperti sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran, serta untuk mengetahui kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang biasa dilakukan disekolah. Lembar observasi pendahuluan dapat dilihat pada lampiran.
4
Lembar observasi yang kedua digunakan saat berlangsungnya proses pembelajaran yang menerapkan tipe Think Talk Write. Tujuannya untuk
mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran, selain itu
3
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoritis Praktis Bagi mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, h. 115.
4
Lampiran 7
berguna juga untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya.
Adapun lembar observasi pada saat proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.
5
2. Wawancara
Interviu yang sering juga disebut wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviener untuk memperoleh
informasi dari terwawancara interviewer.
6
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di sekolah. Wawancara diajukan kepada guru
kelas dan siswa pada penelitian pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui kebiasaan
yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran IPA dan hasil bebelajar yang didapat oleh siswa serta cara guru dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di
kelas. Hasil wawancara guru dapar dilihat pada lampiran10, dan hasil wawancara siswa dapat dilihat pada lampiran 13.
3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
7
Dalam penelitian ini tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar pada setiap
siklus. Soal terdiri dari beberapa tingkatan ranah kognitif, kisi-kisi instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
8
5
Lampiran 26
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta,2010, h. 198.
7
Ibid, h.193
8
Lampiran 17