Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni 1 informasi verbal, 2 keterampilan intelektual, 3 strategi
kognitif, 4 sikap, dan 5 keterampilan motoris.
46
Tujuan pembelajaran yang populer di Indonesia yaitu yang dilandasi taksonomi pendidikan Bloom. Benyamin Bloom membagi hasil belajar dalam tiga
ranah yaitu: 1
Ranah kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak.
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir.
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Menurut Bloom
hasil belajar tipe kognitif diklasifikasikan dalam enam jenjang kemampuan, yaitu mengingat remembering, memahami understanding, menerapkan applying,
menganalisis analyzing, mengevaluasi evaluating dan encipta creating. Hasil belajar tipe kognitif dalam taksonomi Bloom digambarkan sebagai berikut:
47
Gambar 2.1 Tipe Kognitif Taksonomi Bloom
46
Masnur Muslich, Authentic Assessment:Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, h. 38.
47
David R. Kratwohl, A Revision Of Bloom’s Taxonomy An Overview Theory Into
Practice Volume 41 Number 4 Copyright c Collage of Educational The Ohio State University, 2002, h. 215.
Mengingat Memahami
Menerapkan Menganalis
Mengevaluasi
Mencipta
a Mengingat remembering
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar mengingat bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas
mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua
macam proses kognitif yaitu mengenali recognizing dan mengingat. Kata operasional
mengetahui yaitu
mengutip, menjelaskan,
menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, menamai.
b Memahami understanding.
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun
materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali
informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Kata operasional memahami yaitu menafsirkan, meringkas,
mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, membeberkan. c
Menerapkan applying. Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna
menyelesaikan masalah
atau mengerjakan
tugas. Oleh
karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata oprasionalnya melaksanakan, menggunakan,
menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi.
d Menganalisis analyzing.
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur- unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur
tersebut. Kata oprasionalnya yaitu menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline,
mengintegrasikan, membedakan,
menyamakan, membandingkan,
mengintegrasikan. e
Mengevaluasi evaluating. Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan
standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata operasionalnya yaitu menyusun
hipotesi, mengkritik,
memprediksi, menilai,
menguji, membenarkan,
menyalahkan. f
Mencipta creating. Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Kata oprasionalnya yaitu merancang,
membangun, merencanakan,
memproduksi, menemukan,
membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah.
2 Ranah Afektif
Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategori ini dimulai dari tingkat yang sederhana sampai tingkat yang kompleks.
48
a Recivingattending, yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan stimulasi
dari luar yang datang dari siswa dalam bentuk masalah, situasi, atau gejala.
48
Nana Sudjana, Op. Cit., h. 30.
Yang termasuk dalam tipe ini adalah kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi atas gejala atau rangsangan dari luar.
b Responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulasi yang datang dari luar. Yang termasuk dalam tipe ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang
datang kepada dirinya. c
Valuing atau penilaian, yaitu nilai dan kepercayaan terhadap stimulasi yang datang kepadanya. Yang term asuk dalam tipe ini adalah kesediaan menerima
nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d Organization atau organisasi, yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Yang termasuk ke dalam organisasi
ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, skala prioritas nilai, dan sebagainya.
e Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Yang termasuk dalam tipe ini adalah keseluruhan nilai dan
karakteristiknya.
3 Ranah Psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris menampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan,
yaitu:
49
a Gerakan refleks atau keterampilan pada gerakan yang tidak sadar.
b Keterampilan pada gerakan – gerakan dasar.
c Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, dan motoris. d
Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.
49
Ibid., h. 31.
e Gerakan–gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks, f
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-dekursif, seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang diketahui, diperoleh atau didapat setelah melalui proses belajar, baik karena ada guru yang mengajar
ataupun siswa sendiri yang memanfaatkan lingkungannya untuk belajar. Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan
pengajaran. Perubahan perilaku akibat kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan dalam
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai adanya tujuan pengajaran yang diharapkan. Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan metode yang digunakan
pada proses pembelajaran. Semakin tepat pemilihan metode atau strategi pembelajaran, hasil belajar akan semakin baik