Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik
63
Menurut Gozali 2007:105, ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedestisitas:
1 Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat
dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat antara
SPRESID dan ZPRED. dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual residual Y prediksi
– Y sesungguhnya yang telah di-studentized. 2
Dasar analisis jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas secara titik- titik menyebar diatas dan dibawah titik origin pada sumbu y,
maka tidak terjadi heterokedastisitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup
signifikan. Sehingga, untuk menginterpretasikan hasil yang lebih dapat menjamin keakuratan ada tidaknya heteroskedastisitas pada
penelitian ini, peneliti menggunakan uji Glejser untuk mendeteksi ada tidakya Heteroskedastisitas Ghozali, 2006:129.
Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003 dalam
Ghozali 2006:129, dengan persamaan regresi: │Ut │ = α + βXt + vt
64
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedestisitas dengan uji Glejser, dilihat jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS dengan jelas
menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai
Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 atau 0,05. Jadi dapat disimpulkan
model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas Ghozali, 2006:129.