Minat Transaksional Pengertian Minat Beli Ulang
33
ulama’ sepakat bahwa riba itu haram Wangsawidjaja, 2012:65. Mengingat kredit atau pembiayaan adalah berbasis kepercayaan,
maka pihak bank diharuskan menguji nasabahnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebelum pembiayaan dicairkan, bank selaku pemilik dana akan
melakukan serangkaian proses dalam memberikan pembiayaan Wahjono, 2010:96
Proses pembiayaan bank biasanya dimulai dengan kedatangan calon nasabah ke kantor bank dengan membawa rencana usaha atau
penggunaan uang yang akan diajukan sebagai pengajuan pembiayaan kepada pihak bank. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah bank akan
menganalisis dan memutuskan bahwa calon nasabah dengan rencana pengajuan pembiayaannya akan diterima atau ditolak Wahjono, 2010:97.
Permohonan pengajuan pembiayaan nasabah, hasil-hasil trade checking
dan bank checking, merupakan dasar analisis kreditpembiayaan yang dilakukan oleh AO. Analisis akan dilakukan dengan menilai beberapa
aspek yang mendukung kelancaran arus pembayaran kembali kreditpembiayaan dari nasabah ke bank. Beberapa aspek yang biasanya
dijadikan dasar analisis adalah Wahjono, 2010:99: a.
Aspek Organisasi dan Manajemen b.
Aspek Keuangan Nasabah c.
Aspek Hukum dan Legalitas UsahaNasabah d.
Aspek Pemasaran Usaha e.
Aspek Produksi
34
Analisis kelayakan kreditpembiayaan dengan melakukan evaluasi terhadap lima aspek tersebut, adalah sesuai dengan aturan internasional
tentang manajemen risiko risk management. 2.
Prinsip-prinsip Pemberian Pembiayaan
Prinsip utama yang berkaitan dengan penilaian kondisi secara keseluruhan calon nasabah pembiayaan dikenal dengan 5C + 1S, yaitu
Hejazziey, 2014:141: a.
Character Penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima
pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerimaan pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.
b. Capacity
Penilaian subjektif tentang kemampuan penerima pembiayaan untuk melakukan pembayaran.
c. Capital
Penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon penerimaan pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan
secara keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi modalnya.
d. Collateral
Jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan, yang bertujuan untuk meyakinkan ketika terjadi risiko kegagalan
pembayaran.