45
8. Produk Pembiayaan
Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Al Harran 1999
dalam Hajazziey 2014:166 dapat dibagi 3, yaitu:
a. Return bearing financing, yaitu bentuk pembiayaan yang secara
komersial menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung risiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.
b. Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk
mencari keuntungan yang lebih ditunjukan kepada orang yang membantu poor, sehingga tidak dapat keuntungan yang dapat
diberikan. c.
Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak
ada klaim terhadap pokok dan keuntungan. Produk-produk pembiayaan bank syariah dibagi menjadi empat
pola yang berbeda, yaitu Hajazziey, 2014:167: 1.
Pola bagi hasil, untuk investment financing, yaitu musyarakah dan mudharabah.
2. Pola jual beli, untuk trade financing, yaitu murabahah, salam, dan
istishna. 3.
Pola sewa, untuk trade financing, yaitu ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik IMBT.
4. Pola pinjaman, untuk dana talangan, yaitu qardh.
46
I. Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen
1. Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Pengajuan
Pembiayaan Ulang NasabahMinat Beli Ulang
Kualitas pelayanan sangat mempengaruhi dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan perusahaan, dengan memberikan pengalaman
yang berkualitas secara lebih efisien agar dapat meningkatkan keuntungan jangka panjang perusahaan Loverlock, Wirtz, dan Mussry,
2010:151. Kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah yang memiliki dampak besar pada pembelian ulang dalam jangka panjang.
Dimana hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pontoh, Kawet, dan Tumbuan 2014:12, bahwa kualitas pelayanan
dianggap menjadi salah satu pertimbangan utama untuk menggunakan jasa perbankan. Disimpulkan pula bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah, jika kualitas pelayanan yang diterapkan sudah baik maka keuasan akan meningkat untuk
melakukan pembelian produk, termasuk melakukan pembelian ulang Tumpal, 2012. Selain itu jika terdapat kepercayaan nasabah akan
kualitas pelayanan secara otomatis berpengaruh terhadap pembelian ulang akan berjalan dengan baik, dimana persepsi kualitas yang baik
dapat mempengaruhi sikap konsumen kedepannya untuk dapat melakukan pembelian ulang Widjiono dan Japarianto, 2015:7.