Analisis Variabel Minat Pengajuan Pembiayaan Ulang Minat Beli

103 Tabel 4. 17 Indikator Minat Referensial Pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa 62,5 responden menyatakan setuju, 20,2 responden menyatakan sangat setuju, 15,4 responden menyatakan netral, 1,9 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju atas pernyataan yang menyatakan adanya minat untuk mereferensikan produk yang ditawarkan BSM Cabang Bogor. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau nasabah BSM Cabang Bogor menyatakan setuju, dengan adanya kecenderungan untuk mereferensikan produk jasa BSM Cabang Bogor kepada orang lain. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006: 147. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau nilai residualnya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal, Sunjoyo, dkk. 2013:59 104 Gambar 4. 1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Minat Pengajuan Pembiayaan Ulang Y Sumber : Hasil output SPSS pengolahan data primer Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat disimpulkam bahwa dari grafik P-P plot tersebut terlihat bahwa penyebaran titik atau data menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Maka dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi normal. Dimana dari grafik ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas, dan dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat digunakan dan diteruskan. Untuk menegaskan hasil uji normalitas di atas maka peneliti melakukan uji Skewness-Kurtosis dengan hasil sebagai berikut: 105 Tabel 4. 18 Hasil Uji Tes Skewness-Kurtosis Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Kualitas Pelayanan 104 -,029 ,237 ,469 ,469 Citra Perusahaan 104 ,068 ,237 ,648 ,469 Minat Pembiayaan Ulang 104 -,487 ,237 1,098 ,469 Valid N listwise 104 Untuk melihat data terdistribusi normal, perlu dilakukan pengujian normalitas dengan statistic uji Skewness-Kurtosis di mana dari hasil pengujian ini diperoleh nilai Skewness Statistic sebesar -0,906 dengan Std. Eror sebesar 0,237 dan Kurtosis Statistic sebesar 1,390 dengan Std. Eror sebesar 0,469. Dimana berdasarkan hasil uji Skewness- Kurtosis dengan asumsi normalitas pada tingkat signifikansi alpha 0,01, untuk melihat dan mencari nilai skweness-kurtosis dari residual, dengan rumus penghitungan sebagai berikut: Dimana:  S atau Skewness : Nilai Skewness  K atau Kurtosis : Nilai Kurtosis  N : Nilai Kurtosis 106 Dimana dari perhitungan menggunakan rumus diatas dengan menggunakan sigifikansi alpha 0,01 nilai kritisnya -2,58 dan 2,58. Dan didapat nilai perhitungan untuk semua variabel dalam penelitian ini, memiliki nilai diantara -2,58 dan 2,58. Hal ini menunjukkan bahwa data pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, data dikatakan normal atau terdistribusi secara normal. Sehingga model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu minat pengajuan pembiayaan ulang nasabah berdasarkan masukan pengaruh variabel independen yaitu kualitas pelayanan dan citra perusahaan. Maka data penelitian layak digunakan sebagai penelitian. b. Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila nilai VIF ≤ 10, dan nilai tolerance ≥ 0,1 Ghozali, 2006: 95. Berikut hasil pengujian VIF dan Tolerance dari model regresi dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: 107 Tabel 4. 19 Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan tabel 4.19 di atas terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel dan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal sama, dimana tidak ada variabel independen yang nilai VIF –nya lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas atau problem antara variabel independen dalam model regresi dalam penelitian ini. Sehingga data tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskesdasitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Ghozali, 2007: 105. 108 Gambar 4. 2 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisita Sumber : Hasil output SPSS pengolahan data primer Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data atau titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola yang jelas, yang tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel minat pengajuan pembiayaan ulang nasabah di BSM Cabang Bogor. Berdasarkan masukan variabel independen bebas, kualitas pelayanan dan citra perusahaan. Sesuai dengan pernyataan Ghozali 2006: 125, bahwa jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar 109 kemudian menyempit, dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk menegaskan hasil uji heteroskedastisitas di atas, dalam penelitian ini peneliti melakukan uji Glejser dengan hasil uji sebagai berikut: Tabel 4. 20 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan tabel 4.20 di atas terlihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 atau 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas Ghozali, 2006:129 110

4. Hasil Uji Regresi Berganda

a. Hasil Uji Koefisien Korelasi R

Tabel 4. 21 Hasil Uji Koefisien Korelasi R Sumber : Hasil output SPSS pengolahan data primer Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien R sebesar 0,746 atau 74,6 mengandung arti bahwa hubungan antara variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan dengan minat pengajuan pembiayaan ulang nasabahminat beli ulang sebesar 0,746 atau 74,6 yang berarti mempunyai hubungan yang kuat.

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi R²

Uji koefisien determinasi R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melalui R square. Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel 4.21 diatas. Dari tabel koefisien determinasi R², menunjukkan besarnya R² R square adalah 0,557. Hasil ini menunjukkan bahwa 55,7 variabel minat pengajuan pembiayaan ulangminat beli ulang dapat dijelaskan 111 oleh variasi dari kedua variabel independen kualitas pelayanan dan citra perusahaan. Sedangkan selisihnya 44,3 100 - 55,7 dijelaskan oleh variabel dan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan disertakan dalam penelitian ini seperti variabel harga, promosi penjualan, dan lain-lain yang secara teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya berpengaruh terhadap keputusan minat beli ulang pembelian.

5. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Regresi Linear Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 22 Hasil Regresi Linear Berganda