68
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda yaitu menganalisis hubungan linear antara 2 variabel independen atau lebih dengan satu variabel
dependen Priyatno, 2014:134. Teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kualitas pelayanan dan citra
perusahaan terhadap minat pengajuan pembiayaan ulang menggunakan skala likert yang mengembangkan
prosedur penskalaan yang mewakili suatu kontinum bipolar. keterangan sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Skala Pengukuran
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan koesioner dan hasilnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel
kemudian dianalisis berdasarkan variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap minat
pengajuan pembiayaan ulang nasabah di BSM Cabang Bogor. Setelah dilakukan perhitungan dengan kuesioner pengolahan
data kuantitatif. Selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 20.0. Analisis ini dianggap tepat
sebagai metode analisis penelitian karena dapat diketahui hubungan yang terjadi antara dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
69 Regresi linier berganda pada penelitian ini didasarkan pada 2
variabel independen yaitu ; Kualitas Pelayanan X
1
dan Citra Perusahaan X
2
, sedangkan untuk variabel dependen dari analisis ini adalah Minat Pengajuan Pembiayaan Ulang Nasabah Y. Di mana persamaan umum
dari regresi linier berganda adalah:
Gambar 3. 2 Persamaan Umum Regresi Berganda
Keterangan : Y = Minat pengajuan pembiayaan ulang
a = Konstanta harga Y bila X = 0 nilai tetap b
1
= Koefisien regresi kualitas pelayanan b
2
= Koefisien regresi citra perusahaan X
1
= Kualitas pelayanan X
2
= Citra Perusahaan e = error disturbances standar eror
a. Analisis Korelasi R
Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X1, X2,... Xn terhadap
variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen X1,
X2, ... Xn terhadap variabel dependen Y. Nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati nilai 1 maka hubungan terjadi
semakin kuat, dan berarti juga untuk sebaliknya.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
70
b. Analisis Determinasi R²
Koefisien determinasi
R²
bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Kelemahan mendasar dalam penggunaan
koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model Ghozali, 2005:83.
Selain itu, k
oefisien determinan R² dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang
ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi R² antara 0 nol dan 1 satu.
Koefisien determinasi R² nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien
determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independent berpengaruh terhadap varibel dependen. Selain
itu koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase.
E. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Tuckman 1979 dalam Wiyono 2011:92 menyatakan, definisi operasional berdasarkan prosesnya dapat dirumuskan berdasarkan
proses apa yang harus dilakukan agar variabel yang didefinisikan itu terjadi. Dimana terbentuknya definisi operasional tergantung kepada manipulasi atau
proses yang menyebabkan timbulnya variabel yang bersangkutan, sehingga cara definisi tipe ini sangat cocok untuk mengoperasikan variabel bebas.
Sedangkan berdasarkan cara kerjanya operasional juga dapat didefinisikan