65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tahap Analisis Analysis
Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakter siswa. Berikut adalah
hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.
a. Analisis kebutuhan Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan di SMP N 6
Yogyakarta, dalam proses pembelajaran penggunaan sumber belajar yang digunakan tidak bervariasi. Guru hanya menggunakan buku paket
Matematika Kurikulum 2013 dari pemerintah sebagai satu-satunya sumber belajar. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran
yang berpusat pada siswa, tetapi pada praktiknya pembelajaran yang terjadi masih berpusat pada guru. Dalam proses pembelajaran, aktivitas yang
dilakukan hanya terbatas pada guru menerangkan, siswa menyimak dan mengerjakan soal sehingga siswa yang aktif kurang terfasilitasi. Selain itu,
pemahaman siswa terhadap materi kurang karena guru masih menggunakan metode ceramah dan sumber belajar terbatas pada buku paket. Pembelajaran
kurang mengaitkan dengan kehidupan nyata. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP N 6 Yogyakarta didapatkan informasi bahwa
siswa masih kesulitan memahami materi dan kesulitan menyelesaikan permasalahan matematika. Khususnya dalam materi aritmatika sosial siswa
66 masih kesulitan mengaitkan permasalahan dalam materi dengan konsep
penyelesaiannya. Hayuningtyas 2012: 8 dalam penelitiannya menyatakan bahwa, kesulitan siswa dalam belajar aritmatika sosial yaitu siswa kesulitan
perhitungan dalam mengerjakan soal dan kesulitan dalam hal pemahaman konsep maupun penggunaan rumus. Hal tersebut juga disampaikan oleh
Sutarni Setyono 2013: 72 kesulitan siswa dalam mengerjakan soal aritmatika sosial karena kurang memahami konsep materi, dan kesulitan
dalam mencari hubungan antara apa yang diketahui dengan apa yang ditanyakan dalam soal sehingga, kesulitan dalam menentukan penyelesainya.
Padahal, aritmatika sosial merupakan salah satu materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dibutuhkan pendekatan pembelajaran
yang tepat agar siswa mudah memahami materi tersebut. Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dipandang cocok jika diterapkan
dalam pembelajaran materi tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL khususnya pada materi aritmatika sosial untuk kelas VII semester 2
agar pembelajaran lebih bermakna dan siswa dapat terfasilitasi dalam memahami materi.
b. Analisis kurikulum Berdasarkan observasi yang telah dilakukan kurikulum yang diterapkan
di kelas VII SMP N 6 Yogyakarta adalah kurikulum 2013. Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dalam kurikulum 2013 terdapat
67 kompetensi inti KI dan kompetensi dasar KD yang harus dicapai dalam
proses pembelajaran. Pada materi aritmatika sosial terdapat pada KD 3.9 dan KD 4.9 yang dijabarkan sebagai berikut.
3.9. Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara. 4.9. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara.
Kemudian dari KD yang telah ada menjadi acuan dalam merumuskan indikator-indikator pencapaian pembelajaran yang dilakukan pada tahap
design. c. Analisis karakteristik siswa
Siswa SMP berada pada masa remaja usia sekitar 11-15 tahun. Remaja terkadang masih berfikir secara operasional konkret atau baru menguasai
operasi-operasi formal Santrock, 2009: 49. Jadi, pada tahapan ini siswa SMP masih berfikir berdasarkan pengalaman dan berfikir secara operasional
konkret serta belum menyukai teori atau hal-hal yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, pembelajaran yang digunakan sebaiknya dengan mengaitkan
dengan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa sehingga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari.
68 Tahap ini juga didukung dengan melakukan obervasi karakteristik siswa
SMP N 6 Yogyakarta khususnya kelas VII A selama proses pembelajaan matematika berlangsung. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran
didapatkan bahwa, siswa kelas VII A memiliki kemampuan yang beragam yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu, karakter siswa selama mengikuti
pembelajaran termasuk cukup aktif. Hal ini ditunjukkan saat pembelajaran matematika terdapat siswa yang bertanya kepada guru tetapi, jawaban guru
kurang mengaitkan pembelajaran dengan keadaan kontekstual. Pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan siswa kurang terfasilitasi dengan
pembelajaran yang dilakukan guru, sehingga siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Walaupun demikian, dari pengamatan peneliti siswa
terkadang melakukan diskusi walaupun hanya dengan teman sebangkunya jika mengalami kesulitan.
Menurut Izzaty, et. al 2013: 37 implikasi pembelajaran siswa pada tahap formal-operational adalah memberikan siswa untuk menyelesaikan
masalahnya dan menalarnya secara ilmiah dengan berbagai bentuk diskusi untuk menyimpulkan sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
matematika siswa perlu difasilitasi untuk membangun pengetahuanya sehingga dapat menyelesaikan permasalahan.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dipandang sesuai diterapkan karena selain dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari, dapat menghubungkan konsep materi dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari relating dan experiencing, dan juga dapat
69 memfasilitasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan
adanya cooperating yang diimplementasikan dengan diskusi kelompok. Berdasarkan ketiga analisis tersebut, maka peneliti mengembangkan
perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning CTL untuk membantu siswa dalam mempelajari materi
aritmatika sosial.
2. Tahap Perancangan Design