109
B. Pembahasan
Penelitian pengembangan berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis Contextual Teaching Learning CTL pada Materi Aritmatika Sosial untuk
Siswa Kelas VII SMP” bertujuan untuk mendeskripsikan langkah pengembangan perangkat pembelajaran dan mengetahui kualitas perangkat
pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, penelitian pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah
pengembangan model ADDIE yang terdiri dari tahap analisis Analysis, tahap perancangan Design, tahap pengembangan Development, tahap implementasi
implementation, dan tahap evaluasi Evaluation. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini menghasilkan produk berupa RPP yang terdiri dari
lima pertemuan dan lima buah LKS berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL pada materi aritmatika sosial untuk kelas VII SMP. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan memuat tujuh komponen pendekatan CTL yaitu konstruktivisme constructivism, bertanya questioning, menemukan
inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, refleksi reflection, penilaian sebenarnya authentic assessment Trianto, 2012:
111. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan lima strategi pembelajaran CTL menurut Crawford 2001: 3 yaitu, REACT Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transfering.
110 Berikut adalah hasil pengembangan yang dilakukan dengan model
pengembangan ADDIE. Tahap analisis analysis meliputi analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakter siswa. Hasil analisis tersebut diketahui
bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan masih berpusat pada guru dan sumber belajar hanya terpaku pada buku paket dari pemerintah, padahal sesuai
kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013 pembelajaran seharusnya berpusat pada siswa student centered dan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Karakter peserta didik yang aktif dalam pembelajaran belum terfasilitasi dengan baik. Selain itu, Menurut Izzaty, et. al 2013: 37 implikasi pembelajaran siswa
SMP seharunsya guru memberikan siswa untuk menyelesaikan masalahnya dan menalarnya secara ilmiah dengan berbagai bentuk diskusi untuk menyimpulkan
sesuatu. Hal tersebut mendukung jika pembelajaran matematika sebaiknya dilakukan dengan diskusi kelompok agar siswa dapat lebih terlibat aktif dalam
pembelajaran. Disisi lain, hasil observasi pembelajaran matematika di SMP 6 Yogyakarta pada salah satu materi yaitu aritmatika sosial siswa masih kesulitan
memahami materi dan mengaitkan permasalahan dengan konsep penyelesainnya. Hal serupa juga disampaikan Hayuningtyas 2012: 8 dalam hasil penelitianya
tentang kesulitan belajar aritmatika sosial yaitu siswa kesulitan perhitungan dalam mengerjakan soal dan kesulitan dalam hal pemahaman konsep maupun
penggunaan rumus. Sejalan dengan hal tersebut Sutarni Setyono 2013: 72 menyatakan bahwa, kesulitan belajar aritmatika lainya yaitu siswa mengalami
kesulitan dalam membaca, mengartikan, dan memahami soal, siswa mengalami kesulitan dalam mencari dan memahami apa yang diketahui serta apa yang
111 ditanyakan dalam soal. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS yang dapat mendukung pembelajaran sehingga, siswa dapat memahami materi dengan baik. Hasil tahap analisis ini dijadikan acuan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Contextual Teavhing and Learning CTL pada materi aritmatika sosial yang
dibutuhkan oleh siswa. Tahap perancangan design, dilakukan perancangan RPP dan LKS.
Rancangan RPP disusun berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Hal utama yang
dilakukan adalah menentukan indikator yang diturunkan dari KI dan KD yang harus dicapai. Kemudian menentukan materi, sumber belajar, metode dan
pendekatan, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian. Sedangkan LKS, dirancang menurut peta kebutuhan dan struktur LKS dengan memperhatikan
aspek kualitas kelayakan bahan ajar sesuai Depdiknas 2008: 28 yaitu aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Pada tahap ini juga
dilakukan penyusunan instrumen penelitian yang kemudian divalidasi oleh dosen. Instrumen penelitian yang disusun berupa lembar penilaian RPP dan LKS, lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa. Tahap selanjutnya adalah pengembangan development. Pada tahap ini,
perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS disusun sesuai dengan rancangan pada tahap design. RPP yang dikembangkan sebanyak empat pertemuan dan LKS
sebanyak empat buah. RPP dan LKS sebelum digunakan dalam tahap implementasi dilakukan validasi oleh dosen validator dan guru matematika. Aspek