TOTAL FAKTOR STRATEGI INTERNAL
KUAT RATA-RATA LEMAH 4,0 3,0 2,0 1,0
TOTAL SKOR FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
Gambar. 9 Analisis Internal- Eksternal dari Strategi Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Bogor
9.2 Perumusan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Tahap selanjutnya dalam perumusan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor adalah dengan memindahkan matrik IFE dan EFE ke matrik
SWOT. Tujuan matrik ini adalah untuk memperoleh alternatif strategi penanggulang kemiskinan di Kabupaten Bogor. Dari hasil analisis SWOT yang
dilakukan di dapat sembilan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor yang terdiri dari dua startegi S-O, empat Strategi S-T, dan tiga Strategi W-
O, sebagai berikut :
1. Strategi S-O
Strategi S-O strategi agresif merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Dari hasil analisis
yang dilakukan diperoleh dua strategi S-O yaitu Pertama, Meningkatkan kualitas pendampingan kepada kelompok tani. Alternatif strategi ini menggunakan
kekuatan adanya kelompok tani sampai ketingkat desa, sehingga dengan kekuatan ini akan dapat memanfaatkan peluang akan adanya komitmen pemerintah daerah
I II III
IV V VI
VII VIII IX
TINGGI
MENENGAH
RENDAH 1,0
2,0 3,0
dalam penanggulangan kemiskinan dan mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Kedua, pengembangan potensi
lahan pertanian dan usaha ekonomi petani. Alternative strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan berupa luasan lahan pertanian yang masih cukup
besar, adanya komoditas unggulan dan adanya program pemberdayaan ekononomi dari pemerintah daerah. Alternative strategi ini dapat memanfaatkan peluang yang
dimiliki oleh Kabupaten Bogor berupa potensi sumberdaya alam pertanian yang masih luas dan otonomi daerah yang terjadi di Kabupaten Bogor yang
memberikan peluang kepada masyarakat untuk bebas dari kemiskinan.
2. Strategi S - T
Strategi S-T strategi diversifikasi dimaksudkan dengan kekuatan yang dimiliki untuk dapat mengatasi ancaman. Dari hasil analisis yang dilakukan
diperoleh empat strategi S-T. yaitu : Pertama, Mengembangkan komoditas unggulan pertanian yang dimiliki oleh petani. Hal ini dilakukan karena petani di
Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang memiliki berbagai komoditas unggulan pertanian terutama tanaman ubi jalar, padi sawah, jeruk siam dan manggis.
Kekuatan lain yang dimiliki juga yaitu adanya program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Alternative strategi ini dilakukan untuk menghadapi
ancaman terjadinya pengangguran akibat kurangnya lapangan pekerjaan jika terjadi krisis ekonomi. Alternative strategi Kedua yaitu Meningkatkan kemitraan
dengan dunia usaha terutama perbankan. Alternative strategi ini dilakukan untuk menghadapi ancaman jika terjadi krisis ekonomi dan juga untuk membuktikan
kepada perbakan bahwa petani dapat bermitra dengan dunia usaha dari swasta sehingga dapat meminimalisir rendahnya kepercayaan perbankan kepada petani.
Alternative strategi ketiga yaitu mensosialisasikan program pemerintah secara intensif kepada petani. Alternative strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan persepsi terhadap bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani, agar bantuan tersebut tepat guna dan tepat sasaran.
Keempat membuat kebijakan sistem tata ruang yang berpihak kepada petani. Alternative strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya alih
fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman atau daerah industri, sehingga lahan
pertanian yang dimiliki oleh petani terlindungi oleh aturan dan hokum yang dibuat oleh pemerintah.
3. Strategi W-O
Strategi W-O strategi orientasi putar balik diperoleh dari memanfaatkan peluang yang dimiliki dalam upaya untuk dapat mengatasi kelemahan yang ada.
Dari hasil analisis SWOT diperoleh tiga alternative strategi, diantaranya adalah membuat kebijakan anggaran pemerintah yang berpihak kepada petani,
peningkatan kualitas SDM petani dan peningkatan sarana dan prasarana pertanian. Dengan peluang yang ada akan dapat mengatasi masalah permodalan usaha
petani, meningkatkan kualitas SDM petani, penambahan aparatur pertanian serta dapat meningkatkan sarana dan prasarana pertanian untuk mendukung terciptanya
kesejahteraan bagi petani. Dari berbagai strategi alternatif yang didapat, terdapat 9 rumusan strategi
penanggulangan kemiskinan yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor. kesembilan strategi tersebut merupakan hasil dari analisis
SWOT yang di dahului oleh analisis IFE dan EFE. Secara umum strategi alternatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 47.
Dari tabel 47 dapat dilihat bahwa terdapat 9 strategi alternatif untuk penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Strategi S-O memiliki 2
strategi, strategi S-T memiliki 4 strategi dan strategi W-O memiliki 3 strategi. Sembilan strategi yang dihasilkan dari hasil analisis SWOT ini merupakan strategi
alternatif yang dapat dilakukan oleh pemerintah berdasarkan prioritas dan dapat dijalankan secara bersamaan.
Startegi yang telah dihasilkan dari analisis SWOT terhadap responden di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang ini akan diusulkan kepada pemerintah
daerah Kabupaten Bogor untuk dijadikan sebagai program penanggulangan kemiskinan yang dapat di uji cobakan kepada masyarakat dan dimasukkan
kedalam program resmi pemerintah daerah.
Tabel. 47 Matrik SWOT Perumusan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di
Kabupaten Bogor
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan Strengths
S1 : Lahan Pertanian yang masih cukup luas
S2 : Adanya Kelompok tani sampai ke desa
S3 : Terdapatnya Komoditas ungggulan
S4 : Adanya program pemberdayaan ekonomi
Kelemahan Weaknesses
W1 : Terbatasnya Modal W2 : Rendahnya kualitas SDM
petani W3 : Terbatasnya aparatur
pemerintah W4 : Minimnya sarana dan
prasarana pertanian.
Peluang Opportunities
O1 : Adanya Komitmen pemerintah daerah
dalam penanggulangan kemiskinan
O2 : Besarnya potensi Sumberdaya alam
pertanian O3 : Adanya Program
pemerintah dalam pengentasan kemiskinan
O4 : Otonomi daerah S – O
1. Peningkatkan kualitas
pendampingan kepada kelompok tani S1,S2,O1,O3
2. Pengembangan potensi lahan
pertanian dan usaha ekonomi petani S3,S4,O2,O4
W – O 1.
Membuat kebijakan sistem anggaran pemerintah yang
berpihak kepada petani W1,O1
2. Peningkatan kualitas SDM
petani W2,O3,O4 3.
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian W3,W4,
O2
Ancaman Threats
T1 : Adanya krisis ekonomi T2 : Adanya alih fungsi lahan
T3 : Rendahnya kepercayaan kepada perbankkan
T4 : Adanya kesalahan persepsi dalam
memaknai bantuan pemerintah.
S – T 1.
Pengembangan komoditas unggulan S3,S4,T1
2. Peningkatan kemitraan dengan
dunia usaha S3,S4,T1,T3 3.
Sosialisasi program pemerintah secara intensif S4,T4
4. Membuat kebijakan sistem tata
ruang yang berpihak kepada petani T2
W – T -
9.3 Penentuan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Analisis SWOT telah menghasilkan sembilan rumusan strategi yang harus ditentukan strategi mana yang menjadi strategi prioritas penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Bogor. Penetuan strategi penanggulangan kemiskinan merupakan tahap selanjutnya dari perumusan strategi dengan menggunakan
analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. Analisis ini ditujukan untuk menentukan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor.
Analsisis QSPM dilakukan dengan cara memberikan nilai kemenarikan relatif attractive score = AS pada masing-masing faktor internal maupun eksternal.
Setelah dilakukan perhitungan nilai TAS sebagaimana terdapat pada lampiran, maka diperoleh hasil QSPM sebagaimana disajikan dalam Tabel 48.
Tabel. 48 Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Bogor.
No Strategi
Skor Ranking
1 Peningkatan kualitas pendampingan kepada kelompok tani
7,211 7
2 Pengembangan potensi lahan pertanian dan usaha ekonomi petani
7,398 6
3 Pengembangan komoditas unggulan
7,654 2
4 Peningkatan kemitraan dengan dunia usaha
6,884 9
5 Sosialisasi program pemerintah secara intensif
7,479 5
6 Membuat kebijakan sistem tataruang yang berpihak kepada
petani 7,039 8
7 Membuat kebijakan sistem anggaran pemerintah yang berpihak
kepada petani 7,582 4
8 Peningkatan kualitas SDM petani
7,739 1
9 Peningkatan sarana dan prasarana pertanian
7,632 3
Dari Tabel 48 diperoleh prioritas kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas SDM petani.
2. Pengembangan komoditas unggulan.
3. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian.
4. Membuat kebijakan sistem anggaran pemerintah yang berpihak kepada
petani. 5.
Sosialisasi program pemerintah secara intensif. 6.
Pengembangan potensi lahan pertanian dan usaha ekonomi petani. 7.
Peningkatan kualitas pendampingan kepada kelompok tani. 8.
Membuat kebijakan sistem tataruang yang berpihak kepada petani. 9.
Peningkatan kemitraan dengan dunia usaha. Dari hasil analisis QSPM diatas, strategi peningkatan kualitas SDM petani,
memiliki nilai kemenarikan attractive score yang tertinggi, yaitu 7.739. Keseluruhan strategi yang dihasilkan dari analisis QSPM diatas dapat
diimplementasikan secara tidak berurutan maupun pada waktu yang berbeda karena semua strategi tersebut mempunyai kepentingan yang sama yaitu dalam
rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor.
Strategi-strategi tersebut merupakan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka melengkapi strategi
penanggulangan kemiskinan di kalangan petani yang sudah ada. Strategi tersebut merupakan saran yang dapat di aplikasikan dalam bentuk program
penanggulangan kemiskinan dikalangan petani di Kabupaten Bogor.
9.4 Perancangan Program Penanggulangan Kemiskinan