a. Kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun diluar
daerah yang bersangkutan. Industri seperti ini dinamakan industry basic. Nilai LQ lebih besar dari satu LQ 1
b. Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah tersebut,
jenis ini dinamakan industry non basic atau industri lokal. Nilai LQ kurang dari satu LQ 1
Analisis LQ dalam kajian ini digunakan untuk mencari komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Bogor. Adapun rumus LQ adalah :
Koefisien LQ = eiet
Dimana : ei = Jumlah produksi komoditas i di kecamatan tertentu
et = Jumlah produksi total komoditas di kecamatan tertentu Ei = Jumlah produksi komoditas i di Kabupaten Bogor
Et = Jumlah produksi total komoditas di Kabupaten Bogor Interpretasi hasil analisis LQ adalah sebagai berikut :
1. Apabila nilai LQ 1, komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan.
2. Apabila nilai LQ 1, komoditas tersebut bukan merupakan komoditas
unggulan.
3.3.2.4 Matriks IFE dan EFE
Untuk merumuskan strategi dan program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor, maka digunakan analisis Strength, Weakness, Opportunity,
Threat SWOT, yang diawali dengan membuat analisis Internal Factor
Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE
Matriks IFE digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama, sedangkan matriks EFE digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam meringkas dan mengevaluasi semua informasi lingkungan eksternal meliputi peluang dan ancaman David, 2002.
David 2002 menyebutkan langkah - langkah yang diperlukan untuk menyusun matriks EFE dan IFE, yaitu :
EiEt
1. Daftarkan semua faktor-faktor eksternal dan internal yang diidentifikasi,
termasuk peluang, ancaman, kelemahan dan kekuatan. 2.
Berikan pembobotan untuk setiap faktor yang menunjukan kepentingan relatif semua faktor. Pembobotan berkisar antara 0,0 tidak penting sampai 1,0
sangat penting. Setiap variabel menggunakan skala 0,1,2. Untuk menentukan bobot yang digunakan adalah :
a. A varibel barissebelah kiri kurang penting daripada variabel
kolombagian atas, maka pada kotak pertemuan antra A kiri dan B atas nilai = 0
b. A variabel barissebelah kiri sama penting dengan C pada variabel
bagian atas, maka pada kotak pertemuan antara A kiri dan C atas nilainya = 1
c. A variabel barissebelah kiri lebih penting daripada D pada variabel
bagian atas, maka pada kotak pertemuan antara A kiri dan C atas nilainya = 2.
3. Tentukan rating setiap faktor, yaitu peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor
sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif pengaruh faktor-faktor tersebut. Untuk EFE yaitu : 4 = peluang utama, 3 = peluang, 2 = ancaman, 1 =
ancaman utama. Sedangkan untuk IFE, rating 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan, 2 = kelemahan kecil dan 1 = kelemahan utama.
4. Setiap rating dikalikan dengan masing-masing bobot untuk setiap variabelnya.
Selanjutnya dilakukan penjumlahan dari pembobotan untuk mendapatkan skor pembobotan
5. Jumlah skor pembobotan berkisar antara 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika
jumlah skor pembobotan IFE dibawah 2,5, maka kondisi internalnya lemah. Untuk jumlah skor bobot faktor eksternal berkisar 1,0 – 4,0 dengan rata-rata
2,5. Jika jumlah skor pembobotan EFE 1,0 menunjukkan ketidakmampuan memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada. Jumlah skor 4
menunjukkan kemampuan merespon peluang maupun ancaman yang dihadapi dengan sangat baik.
Tabel. 3
Matriks IFE
Faktor Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan
1. 2.
Kelemahan
1. 2.
Tabel. 4 Matriks EFE
Faktor Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang
1. 2.
Ancaman
1. 2.
3.3.2.5 Analisis Matriks Internal – Eksternal Menurut David 2002 setelah melakukan analisis faktor internal dan
eksternal, selanjutnya adalah analisis matriks internal – eksternal IE. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada
sumbu x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y, sebagaimana disajikan pada Gambar.
Pada sumbu x matriks IE, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap
sedang, dan nilai 3,0 sampai 4,0 kuat. Demikian pula pada sumbu y, total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi eksternal yang
rendah, nilai 2,0 samai 2,99 dianggap sedang, dan nilai 3,0 sampai 4,0 tinggi. Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategis
yang berbeda. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II atau IV disebut tumbuh dan bina. Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif atau integratif
integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, VII terbaik dapat dikelola dengan strategi
pertahankan dan pelihara. Ketiga, divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, IX
disebut panen atau divestasi. Organisasi yang sukses bila diposisikan dalam atau sekitar sel I matriks IE. Seperti terlihat pada Gambar. 2
Gambar. 2 Analisis Internal- Eksternal
Sumber : David, 2002
.
3.3.2.6 Matriks SWOT