Tujuan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5 4. Mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yang dilakukan di Kabupaten Bogor.

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan yang ingin di capai, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk pemerintah daerah Kabupaten Bogor dalam menanggulangi kemiskinan dengan mengembangkan komoditas pertanian unggulan guna mencapai kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bogor.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Konsep Dasar Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana seseorang, sejumlah atau segolongan orang yang berada dalam tingkatan kekurangan dibandingkan dengan standar kehidupan umum yang layak berlaku di masyarakat. Standar kehidupan yang rendah ini langsung berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, kehidupan moral dan harga diri mereka sebagai orang miskin. Seseorang dimasukan ke dalam golongan miskin apabila dia tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar. Menurut Darwis 2004, kebutuhan dasar itu sendiri dapat dibedakan ke dalam tiga golongan yaitu 1 Kebutuhan fisik primer yang merupakan kebutuhan gizi, perumahan, kesehatan; 2 Kebutuhan kultural yang terdiri dari pendidikan, rekreasi dan ketenangan hidup; 3 Kebutuhan lainnya yang lebih tinggi jika kebutuhan primer dan kultural sudah terpenuhi dan ada kelebihan pendapatan. Pengertian kebutuhan dasar menurut ILO International Labour Organization membagi kebutuhan dasar ke dalam dua unsur, yaitu 1 Kebutuhan meliputi tuntutan minimum tertentu suatu keluarga sebagai konsumsi pribadi seperti makanan, perumahan, pakaian, peralatan dan perlengkapan rumah tangga; dan 2 Kebutuhan yang meliputi pelayanan sosial yang diberikan oleh dan untuk masyarakat seperti minum, angkutan umum, kesehatan, pendidikan, dan fasilitas kebudayaan. Kemiskinan merupakan permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan sangat berkaitan erat dengan faktor-faktor tertentu misalnya pendapatan, pendidikan, kesehatan, akses terhadap barang dan jasa, dan kondisi lingkungan. Menurut Ritonga 2003, miskin adalah kondisi kehidupan masyarakat yang sangat serba kekurangan yang dialami seseorang sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup minimalnya kebutuhan dasarnya. Menurut Sumodiningrat 1999, kemiskinan bila ditinjau dari penyebabnya dapat dibedakan menjadi kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Kemiskinan Struktural terjadi disebabkan oleh faktor eksternal atau faktor yang berada di luar jangkauan individu, secara kongkrit faktor ini merupakan hambatan