untuk dijadikan sektor basis perekonomian masyarakat. Beberapa komoditas unggulan yang menjadi prioritas untuk dikebangkan antara lain Ubi Jalar, Padi
Sawah, Manggis dan Jeruk Siam. Komoditas-komoditas tersebut diambil berdasarkan pada nilai LQ tertinggi di dua Kecamatan. Semakin tinggi nilai LQ
suatu komoditas, maka semakin kuat komoditas tersebut untuk dijadikan prioritas sektor basis yang akan dikembangkan. Komoditas unggulan di Kecamatan
Pamijahan yang menjadi prioritas untuk di kembangkan yaitu Ubi Jalar dengan nilai LQ 2,24, Padi Sawah dengan nilai LQ 1,17 dan buah-buahannya adalah
Jeruk Siam dengan nilai LQ 5,56. Semetara komoditas unggulan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di Kecamatan Leuwiliang adalah Padi Sawah
dengan nilai LQ 1,09 dan untuk buah-buahannya adalah Manggis dengan nilai LQ 8,03.
7.3.1 Perkembangan Ubi Jalar
Ubi Jalar merupakan tanaman palawija yang tumbuh dan berkembang dengan baik di Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Pamijahan. Ubi Jalar
merupakan komoditas unggulan di Kecamatan Pamijahan. Produksi Ubi Jalar dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Seperti terlihat pada Tabel 41.
Tabel. 41 Perkembangan Ubi Jalar di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang
tahun 2007.
Luas Panen Ha Produksi Ton
Produktivitas TonHa Kecamatan
2005 2006
2007 2005
2006 2007
2005 2006
2007
Pamijahan 307 417
634 4.484
6.938 9.341 14,61 16,64 14,73 Leuwiliang 139 282 114
1.990 4.336 1.605 14,32 15,38 14,08
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor 2008
Dari Tabel 41 terlihat bahwa produksi Ubi Jalar di Kecamatan Pamijahan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 terjadi penurunan
produktivitas Ubi Jalar karena berakhirnya program dari pemerintah untuk pengembangan Ubi Jalar, masyarakat tidak mampu menjaga produktivitas, hanya
tergantung pada pemerintah saja. Pada tahun sebelumnya peningkatan produksi Ubi Jalar di Kecamatan Pamijahan ini disebabkan konsentrasi pertanian
masyarakat tani terhadap pengembangan Ubi Jalar, luas panen selalu bertambah,
adanya bantuan pemerintah kepada petani Ubi Jalar dan rangsangan prospek pasar Ubi Jalar dari tahun ke tahun cukup baik. Hasil produksi Ubi Jalar di Kecamatan
Pamijahan sebagian besar di jual ke pasar non lokal untuk memenuhi permintaan. Hal ini sesuai dengan BP3K Kecamatan Pamijahan bahwa prospek pasar
komoditas Ubi Jalar sebesar 25 lokal dan 75 luar lokal. Produksi Ubi Jalar terbesar di Kecamatan Pamijahan terdapat di Desa Gunung Bunder 1 dan 2 yaitu
sebanyak 600 ton. Produksi di Desa Cibening sebanyak 300 ton, Cimayang dan Gunung Menyan sebanyak 252 ton, Pasarean sebanyak 234 ton, Gunung Picung
225 ton, Pamijahan 195 ton, Cibitung Wetan 180 ton, Cibitung Wetan 120 ton. Sementara di Desa Cibunian, purwabakti, Ciasihan, Ciasmara dan Gunung Sari
tidak di memproduksi Ubi Jalar. Produksi Ubi Jalar di Kecamatan Leuwiliang tidak seperti di Kecamatan
Pamijahan yang setiap desa dapat menghasilkan ratusan ton per tahun. Di Kecamatan Leuwiliang, Produksi Ubi Jalar tidak terlalu besar. Produksi terbesar
Ubi Jalar di Kecamatan Leuwiliang terdapat di tiga desa yaitu Desa Leuwimekar sebesar 85,5 ton, Desa Leuwiliang sebesar 81,4 ton dan Desa Karyasari sebesar
74,4 ton. Sehingga Ubi Jalar di Kecamatan Leuwiliang bukan merupakan komoditas unggulan karena produktsi pertahunnya sedikit.
7.3.2 Perkembangan Padi Sawah