program PUAP yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para petani berupa dana bantuan subsidi untuk keperluan pupuk petani. Namun pada
kenyataannya dana tersebut diperuntukan untuk hal-hal yang lain, seperti pinjaman untuk mengembangkan warung makanan cemilan. Selain itu juga
banyak para petani tidak mengembalikan uang itu dengan alasan bahwa dana tersebut dari pemerintah dan sifatnya gratis. Ini sebagai contoh kesalahan persepsi
yang terjadi, sehingga akan menjadi ancaman bagi program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor yang dapat menyebabkan tingkat keberhasilan
program penanggulangan kemiskinan sulit dilakukan.
9.1.3 Evaluasi Faktor Internal IFE
Evaluasi faktor internal atau Internal Factor Evaluation IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor – faktor strategi internal berupa kekuatan dan
kelemahan yang berpengaruh terhadap penanggulangan kemiskinan masyarakat petani di Kabupaten Bogor. Hasil evaluasi faktor internal berdasarkan jawaban
dari responden dan diperoleh nilai dan bobot serta rating di masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan. Matriks evaluasi faktor internal secara lengkap disajikan
pada tabel 45
Tabel. 45 Matriks IFE dari Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten
Bogor.
Berdasarkan pada Tabel 45 terlihat bahwa kekuatan yang mempunyai pengaruh atau tingkat kepentingan yang relatif tinggi dalam penanggulangan
NO VARIABEL
BOBOT RATING
SKOR KEKUATAN
1 Lahan pertanian yang masih luas
0,136 4
0,543 2
Adanya Kelompok tani sampai ke desa 0,141
4 0,564
3 Terdapatnya Komoditas Unggulan
0,150 4
0,600 4
Adanya program pemberdayaan ekonomi masyarakat petani
0,125 4 0,500 KELEMAHAN
1 Terbatasnya modal
0,118 2
0,236 2
Rendahnya kualitas SDM petani 0,091
2 0,182
3 Terbatasnya aparatur
pemerintah 0,125
2 0,250
4 Minimnya sarana dan prasarana pertanian
0,114 3
0,343 JUMLAH 1,000
3,218
kemiskinan di Kabupaten Bogor adalah 1 Terdapatnya komoditas unggulan, dan 2 Adanya kelompok tani sampai ketingkat desa. Sementara faktor kelemahan
yang relatif mempengaruhi yaitu 1 Minimnya sarana dan prasarana pertanian, 2 Terbatasnya modal dan, 2 Rendahnya kualitas SDM petani.
Hasil peringkat dari evaluasi faktor internal menunjukkan bahwa keseluruhan faktor kekuatan mendapatkan penilaian peringkat tertinggi dengan
nilai peringkat rata-rata 4, artinya bahwa lahan pertanian yang masih luas, adanya kelompok tani sampai ketingkat desa, terdapatnya komoditas unggulan dan
adanya program pemberdayaan ekonomi pemerintah pengaruhnya sangat kuat dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Penilaian peringkat
pada faktor internal yang menjadi kelemahan adalah minimnya sarana dan prasarana pertanian dengan skor 3, terbatasnya modal, rendahnya kualitas SDM
petani dan terbatasnya aparatur pemerintah dengan mendapatkan nilai peringkat 2. Hal ini artinya bahwa ketiga hal tersebut merupakan faktor yang lemah tingkat
pengaruh sedang dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Skor tertimbang yang dihasilkan dari matrik ini adalah sebesar 3.218 yang
menunjukkan bahwa secara internal respon yang tinggi terhadap penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor dan membutuhkan strategi penanggulangan
kemiskinan yang baik.
9.1.4 Evaluasi Faktor Eksternal EFE