Penduduk di Kabupaten Bogor banyak yang bekerja pada sektor pertanian. Hal ini sesuai dengan potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor, bahwa
sektor pertanian masih menjadi sektor yang paling banyak dalam menyerap tenaga kerja setelah sektor perdagangan. jika dibandingkan dengan sektor lain yang
terdapat di Kabupaten Bogor, sektor pertanian memiliki urutan ke dua dalam menyerap tenaga kerja. Secara umum dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel. 9
Persentase Serapan Tenaga Kerja per Sektor
Dari Tabel. 9 terlihat bahwa jumlah lapangan kerja yang ada di Kabupaten Bogor, sebesar 20,21 tenaga kerja bekerja pada sektor pertanian. Sektor
pertanian masih mampu menyerap tenaga kerja diatas sektor industri dan sektor jasa yang selama ini menjadi mata pencaharian banyak orang di wilayah lain.
Walaupun secara kontribusi pada PDRB Kabupaten Bogor hanya 4,81 pada tahun 2007, tetapi serapan terhadap tenaga kerja masih sangat mempengaruhi
penduduk untuk bekerja pada sektor pertanian.
4.3 Perekonomian Kabupaten Bogor
Struktur perekonomian suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Makin besar
nilai tambah yang diraih oleh suatu sektor maka semakin besar peranan dalam perekonomian daerah tersebut. Berdasarkan distribusi PDRB atas harga berlaku
menurut lapangan usaha, maka sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar ke tiga di Kabupaten Bogor setelah sektor industri
Sektor Jumlah Tenaga
Kerja orang Persentase
Pertanian 326.260
20,21 Pertambangan dan penggalian
27.840 1,72
Industri 319.575 19,79
Listrik, gas dan air minum 4.383
0,27 Konstruksi 75.509
4,68 Perdagangan 357.147
22,12 Angkutan dan komunikasi
110.701 6,86
Keuangan 37.777 2,34
Jasa-jasa 320.848 19,87
Lainnya 34.424 2,13
Total 1.614.464 100
Sumber: BPS Propinsi Jawa Barat 2007
dan perdagangan. Dari tahun ke tahun kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bogor cenderung meningkat, dari 4,67 pada tahun 2006 menjadi
4,81 pada tahun 2007. Secara umum kontribusi setiap sektor dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel. 10 Kontribusi setiap Sektor pada Perekonomian Kabupaten Bogor.
Laju Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor pada sektor pertanian dari tahun 2004 sampai tahun 2007 juga meningkat dari 0,15 mejadi 4,63. Untuk
dapat mempertahankan kontribusi dan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor khususnya pada sektor pertanian maka diperlukan kebijakan pemerintah
yang memberikan perhatian kepada sektor pertanian sehingga dapat terus meningkatkan kontribusi dan laju pertumbuhan ekonominya. Secara umum laju
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 11.
Sektor 2004
2005 2006
2007 Primer
7,01 6,13 5,81 5,96
1. pertanian 5,65 5,03 4,67 4,81
2. Pertambangan 1,36 1,10 1,14 1,15
Sekunder 70,50 70,56 70,79 70,32
3. Industri 63,73 64,13 64,30 63,72
4. LGA 3,63 3,28 3,27 3,27
5. Bangunan 3,14 3,15 3,23 3,33
Tersier 22,49 23,31 23,40 23,72
6. Perdagangan 14,21 15,22 15,48 15,85
7. Angkutan 2,58 2,85 2,92 2,90
8. Keuangan 1,64 1,59 1,48 1,48
9. Jasa-jasa 4,06 3,66 3,52 3,48
PDRB 100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2007
Tabel. 11
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor
Sektor 2004
2005 2006
2007
1. Pertanian 0,15
2,95 1,21
4,63 2. Pertambangan
7,50 10,11
8,73 4,56
3. Industri 5,96
5,91 5,93
5,34 4. LGA
5,92 7,23
7,82 8,02
5. Bangunan 6,68
5,12 4,97
6,55 6. Perdagangan
6,65 8,13
8,03 8,38
7. Angkutan 7,34
7,30 8,02
9,32 8. Keuangan
6,08 6,39
6,78 7,63
9. Jasa-jasa 6,19
4,25 4,87
5,45
PDRB Kabupaten Bogor 5,58
5,85 5,95
6,04
Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2007
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor secara umum dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 terlihat bahwa laju pertumbuhan
ekonomi yang sangat tinggi terjadi pada sektor jasa angkutan 9,32, perdagangan 8,38 dan LGA 8,02. Hal ini terjadi karena wilayah Kabupaten
Bogor berdekatan dengan wilayah Ibu kota Jakarta, sehingga sebagian besar masyarakat Kabupaten Bogor bergerak pada sektor jasa dan perdagangan.
Sementara pada sektor pertanian laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 sebesar 4,63, namun demikian laju pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
4.4 Kondisi Mata Pencaharian