kemungkinan siswa
tersebut akan
semakin terampil
dalam berkomunikasi.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menduga apabila terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi.
2. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajarn kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi siswa.
Jujur merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan realitas yang ada dan tidak dimanipulsai dengan cara berbohong atau
menipu orang lain untuk keuntungan dirinya. Kejujuran merupakan salah satu akhlak mulia yang menjadi dasar pembentukan kepribadian siswa.
Sekarang ini tingkat kejujuran peserta didik di Indonesia tergolong rendah, ditandai dengan adanya kecurangan-kecurangan ketika peserta
didik melaksanakan ujian, seperti meminta jawaban ke teman, menyontek teman, mengharapkan bantuan teman, memanfaatkan
kesempatan yang ada, membuka contekan yang sudah disiapkan, serta beralasan ke kamar mandi. Tujuan dari perilaku tidak jujur yaitu supaya
dapat mengerjakan ujian, mendapat nilai yang lebih baik, dan membahagiakan orang tua jika mendapatkan nilai bagus. Perbuatan
mencotek mencerminkan perbuatan anak yang tidak jujur kepada diri, teman, orang tua, dan gurunya.
Salah satu prinsip pembelajaran kontekstual yang mendukung berkembangnya integritas pribadi khususnya kejujuran peserta didik
yaitu prinsip inquiry. Melalui pembelajaran dengan inquiry, proses pembelajaran dibuat agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil menemukan sendiri. Dengan menemukan sendiri, siswa diharapkan dapat
mengatakan apa yang terjadi sesuai dengan yang diamati dengan berlandaskan nilai kejujuran. Dengan menerapkan prinsip pembelajaran
inquirymaka akan melatih kejujuran siswa. Berdasarkan uraian di atas maka penulis menduga apabila terdapat
hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi siswa.
3. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar siswa.
Di dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan minat dari setiap siswa untuk mengikutinya, agar siswa dapat memahami setiap materi
yang disampaikan oleh guru. Namun, pada kenyataannya seringkali minat belajar siswa tidak menentu sehingga konsentrasi belajar
merekapun tidak terfokus. Seringkali siswa tidak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
Salah satu prinsip pembelajaran kontekstual yang mendukung berkembangnya minat belajar siswa yaitu prinsip konstuktivisme.