harus diterapkan dalam proses pembelajaran. Kejujuran ini perlu diterapkan disetiap mata pelajaran dan merupakan pencerminan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk itu sekolah perlu membuat peraturan untuk meningkatkan kejujuran siswa.
Thomas Jefferson Yaumi, 2014:65 mendefinisikan kejujuran adalah bab pertama dalam buku tentang kebijaksanaan. Nilai kejujuran
sangat penting sehingga dianggap sebagi bagian pertama dan yang utama dari bagian yang lainnya.
Menurut Friedrich
Yaumi, 2014:65
kejujuran dapat
memakmurkan setiap
kondisi kehidupan.
Kejujuran dapat
mengembangkan kondisi kehidupan ke arah yang lebih baik, tanpa kejujuran kondisi kehidupan pasti terganggu dan dapat membawa
dampak pada kemunduran dari segala apa yang dilakukuan. Jujur merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan
realitas yang ada dan tidak dimanipulsai dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan dirinya. Dalam pembangunan
karakter di sekolah, kejujuran menjadi sangat penting untuk mendidik karakter anak-anak bangsa. Karakter jujur dapat dilihat secara langsung
di dalam kelas, semisal ketika siswa melaksankan ujian. Perbuatan mencotek mencerminkan perbuatan anak yang tidak jujur kepada diri,
teman, orang tua, dan gurunya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Komponen-Komponen Karakter yang Baik
Menurut Lickona 2013:75 ada enam pengetahuan moral yang diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter:
a. Kesadaran moral
Tanggung jawab
moral pertama
seseorang adalah
menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi membutuhkan penilaian moral kemudian memikirkan dengan
cermat pertimbangan apakah yang benar untuk tindakan tersebut. b.
Mengetahui nilai-nilai moral Nilai
moral seperti
menghormati kehidupan,
dan kemerdekaan, bertanggung jawab terhadap orang lain, kejujuran,
keadilan, toleransi, sopan santun, disiplin diri, integritas, belas kasih, kedermawanan, dan keberanian adalah faktor penentu dalam
membentuk pribadi yang baik. c.
Pengambilan perspektif Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil
sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berfikir, berkreasi,
dan marasa. d.
Penalaran moral Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang
yang bermoral dan mengapa kita harus bermoral. Seiring dengan perkembangan penalaran moral manusia dan riset menunjukan
bahwa perkembangan terjadi secara bertahap. Meraka akan mempelajari mana yang akan termasuk sebagai nalar moral dan
mana yang tidak ketika mereka akan melakukan sesuatu. e.
Membuat keputusan Mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil
seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral disebut sebagai keterampilan pengambilan keputusan.
f. Memahami diri sendiri
Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter kita dan mengetahui cara untuk
memperbaiki kelemahan tersebut. Dari ke enam pengetahuan moral di atas, maka akan menimbulkan
adanya perasaan moral, di antaranya adalah: a.
Hati nurani Hati nurani memiliki dua sisi, yaitu sisi kognitif dan sisi
emosional. Sisi kognitif menuntun kita dalam menentukan hal yang benar, sedangkan sisi emosional menjadikan kita merasa
berkewajiban untuk melakukan hal yang benar. b.
Penghargaan diri Jika kita memiliki penghargaan diri yang sehat, kita akan
dapat menghargai diri sendiri. Dan, jika kita menghargai diri sendiri, maka kita akan menghormati diri sendiri. Dengan