Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Kembali Pengujian Validitas Keterampilan Berkomunikasi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,269 0,1127 Valid 2 0,520 0,1127 Valid 3 0,499 0,1127 Valid 4 0,473 0,1127 Valid 5 0,406 0,1127 Valid 6 0,433 0,1127 Valid 7 0,464 0,1127 Valid 8 0,453 0,1127 Valid 9 0,462 0,1127 Valid 10 0,510 0,1127 Valid 11 0,458 0,1127 Valid 12 0,486 0,1127 Valid 13 0,505 0,1127 Valid 14 0,400 0,1127 Valid 15 0,419 0,1127 Valid 16 0,520 0,1127 Valid 17 0,542 0,1127 Valid 18 0,354 0,1127 Valid 19 0,573 0,1127 Valid 20 0,565 0,1127 Valid 21 0,375 0,1127 Valid 22 0,352 0,1127 Valid 23 0,604 0,1127 Valid 24 0,366 0,1127 Valid 25 0,494 0,1127 Valid 26 0,462 0,1127 Valid 27 0,445 0,1127 Valid 28 0,484 0,1127 Valid 29 0,473 0,1127 Valid 30 0,424 0,1127 Valid Lampiran 4, Uji Validitas, hal 162 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Pengujian Validitas Variabel Integritas Pribadi Data tentang integritas pribadi diungkapkan dalam kuesioner yang terdiri dari 26 item dan pada setiap item terdapat lima alternatif jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah. Dari butir pernyataan nomor satu variabel integritas pribadi menunjukan bahwa r hitung sebesar 0,349 sedangkan r tabel sebesar 0,1127 taraf signifikansi 5, maka jika dibandingkan antara keduanya r hitung lebih besar daripada r tabel , sehingga dapat dikatakan bahwa item tersebut adalah valid. Adapun uji validitas pada dua puluh enam item disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Integritas Pribadi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,349 0,1127 Valid 2 -0,146 0,1127 Tidak Valid 3 0,162 0,1127 Valid 4 0,228 0,1127 Valid 5 0,410 0,1127 Valid 6 0,350 0,1127 Valid 7 0,144 0,1127 Valid 8 0,427 0,1127 Valid 9 0,475 0,1127 Valid 10 0,326 0,1127 Valid 11 0,096 0,1127 Tidak Valid 12 0,197 0,1127 Valid 13 0,216 0,1127 Valid 14 -0,129 0,1127 Tidak Valid 15 0,286 0,1127 Valid 16 0,343 0,1127 Valid 17 0,331 0,1127 Valid 18 -0,056 0,1127 Tidak Valid No. Item r hitung r tabel Keterangan 19 0,070 0,1127 Tidak Valid 20 -0,105 0,1127 Tidak Valid 21 0,253 0,1127 Valid 22 0,137 0,1127 Valid 23 0,544 0,1127 Valid 24 0,576 0,1127 Valid 25 0,110 0,1127 Tidak Valid 26 0,290 0,1127 Valid Lampiran 4, Uji Validitas, hal 163 Pada tabel di atas terdapat tujuh item yang tidak valid yaitu item nomor 2, 11, 14, 18, 19, 20, dan 25, maka harus dilakukan pengujian validitas ulang dengan cara menghilangkan item yang tidak valid tersebut. Adapun penyajian pengulangan validitas ulang setelah menghilangkan item yang tidak valid sehingga menghasilkan 19 item yang dapat dikatakan valid adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Kembali Pengujian Validitas Variabel Integritas Pribadi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,364 0,1127 Valid 2 0,189 0,1127 Valid 3 0,210 0,1127 Valid 4 0,444 0,1127 Valid 5 0,321 0,1127 Valid 6 0,151 0,1127 Valid 7 0,490 0,1127 Valid 8 0,501 0,1127 Valid 9 0,339 0,1127 Valid 10 0,202 0,1127 Valid 11 0,202 0,1127 Valid 12 0,300 0,1127 Valid 13 0,347 0,1127 Valid 14 0,360 0,1127 Valid No. Item r hitung r tabel Keterangan 15 0,264 0,1127 Valid 16 0,171 0,1127 Valid 17 0,586 0,1127 Valid 18 0,606 0,1127 Valid 19 0,285 0,1127 Valid Lampiran 4 , Uji Validitas, hal 164 d. Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar Data tentang minat belajar diungkapkan dalam kuesioner yang terdiri dari 20 item dan pada setiap item terdapat lima alternatif jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah. Dari butir pernyataan nomor satu variabel minat belajar menunjukan bahwa r hitung sebesar 0,620 sedangkan r tabel sebesar 0,1127 taraf signifikansi 5, maka jika dibandingkan antara keduanya r hitung lebih besar daripada r tabel , sehingga dapat dikatakan bahwa item tersebut adalah valid. Adapun uji validitas pada dua puluh item disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,620 0,1127 Valid 2 0,419 0,1127 Valid 3 0,345 0,1127 Valid 4 0,379 0,1127 Valid 5 0,312 0,1127 Valid 6 0,379 0,1127 Valid 7 0,480 0,1127 Valid 8 0,138 0,1127 Valid 9 0,596 0,1127 Valid 10 0,494 0,1127 Valid No. Item r hitung r tabel Keterangan 11 0,465 0,1127 Valid 12 0,467 0,1127 Valid 13 0,560 0,1127 Valid 14 0,533 0,1127 Valid 15 0,464 0,1127 Valid 16 0,446 0,1127 Valid 17 0,619 0,1127 Valid 18 0,542 0,1127 Valid 19 0,544 0,1127 Valid 20 0,635 0,1127 Valid Lampiran4, Uji Validitas, hal 165 2. Pengujian Reliabilitas Menurut Noor 2014:25 uji reliabilitas digunakan untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah rumus alfa cronbach sebagai berikut: ii =  k k − 1  1 −  σ 2 σ 1 2  Dimanarumus � 2 = X 2 − X 2 N N Keterangan: r ii = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan  2 = Jumlah butir pertanyaan  1 2 = Varians total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan komputer dengan aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada =5 nilai alfa cronbach lebih dari 0,6. Jumlah data n yang akan di uji reliabilitasnya adalah 302 responden. Hasil pengujian reliabilitas instrumen ini dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut: Tabel 3.15 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian No. Variabel Penelitian Alpha cronbach Kesimpulan 1 Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual 0,883 Reliabel 2 Keterampilan Berkomunikasi 0,900 Reliabel 3 Integritas Pribadi 0,763 Reliabel 4 Minat Belajar 0,871 Reliabel Lampiran 5, Uji Reliabilitas hal 167 a. Pengujian Reliabilitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Hasil pengujian reliabilitas pada variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual menghasilkan alpha cronbach sebesar 0,883 yaitu lebih besar daripada 0,6, maka menunjukan bahwa instrumen yang di uji reliabel. b. Pengujian Reliabilitas Variabel Keterampilan Berkomunikasi Hasil pengujian reliabilitas pada variabel keterampilan berkomunikasi menghasilkan alpha cronbach sebesar 0,900 yaitu lebih besar daripada 0,6, maka menunjukan bahwa instrumen yang di uji reliabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Pengujian Reliabilitas Variabel Integritas Pribadi Hasil pengujian reliabilitas pada variabel integritas pribadi menghasilkan alpha cronbach sebesar 0,763 yaitu lebih besar daripada 0,6, maka menunjukan bahwa instrumen yang di uji reliabel. d. Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Belajar Hasil pengujian reliabilitas pada variabel minat belajar menghasilkan alpha cronbach sebesar 0,871 yaitu lebih besar daripada 0,6, maka menunjukan bahwa instrumen yang di uji reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2008:142 statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Dalam penelitian ini data akan dideskripsikan dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistiknya, dan kemudian akan diinterpretasikan secara kualitatif. Untuk mendeskripsikan data digunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II. Alasan menggunakan PAP tipe II dalam mendeskripsikan data penelitian karena peneliti berasumsi bahwa sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian ini memiliki ketersediaan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar, sehingga dalam proses pengolahan input menjadi output tidak ada kendala dari segi fasilitas, hal ini menjadikan standar penilaian yang diterapkan sudah terstandar dengan baik. Hal yang lain adalah ketersediaan sumber daya manusia yang ada, peneliti berasumsi cara pengajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik di sekolah tersebut tentunya sudah sedemikian rupa dikemas sehingga mampu memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga kegiatan penyampaian materi ajar dirasa tidak menemui kendala yang berarti dari segi SDM yang ada. Alasan lain dalam mendeskripsikan data menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, karena jika dibandingkan denga PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai persentil minimal, karena passing score pada peresentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada persentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score pada daerah persentil 56 dan 65, asalkan penentual passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai persentil PAP II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.16 Nilai Persentil PAP Tipe II Nilai Persentil Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-55 Rendah 46 Sangat Rendah PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendiskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodivikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x skor tertingi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 33 = 165 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 33 = 33 Skor : 33 + 81165-33 = 140 33 + 66165-33 = 120 33 + 56165-33 = 107 33 + 46165-33 = 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut: Tabel 3.17 Rentang Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual No. Interval Skor Kategori 1 140-165 Sangat Tinggi 2 120-139 Tinggi 3 107-119 Cukup 4 94-106 Rendah 5 33-93 Sangat Rendah b. Variabel Keterampilan Berkomunikasi Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 30 = 150 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 30 = 30 Skor : 30 + 81150-30 = 127 30 + 66150-30 = 109 30 + 56150-30 = 97 30 + 46150-30 = 85 Tabel 3.18 Rentang Keterampilan Berkomunikasi No. Skor Kategori 1 127-150 Sangat Tinggi 2 109-126 Tinggi 3 97-108 Cukup 4 85-98 Rendah 5 30-84 Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Variabel Integritas Pribadi Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 19 = 95 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 19 = 19 Skor : 19 + 8195-19 = 81 19 + 6695-19 = 70 19 + 5695-19 = 62 19 + 4695-19 = 54 Tabel 3.19 Rentang Integritas Pribadi No. Skor Kategori 1 81-95 Sangat Tinggi 2 70-80 Tinggi 3 62-69 Cukup 4 54-61 Rendah 5 19-53 Sangat Rendah d. Variabel Minat Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 20 = 20 Skor : 20 + 81100-20 = 85 20 + 66100-20 = 73 20 + 56100-20 = 65 20 + 46100-20 = 57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.20 Rentang Minat Belajar No. Skor Kategori 1 85-100 Sangat Tinggi 2 73-84 Tinggi 3 65-72 Cukup 4 57-64 Rendah 5 20-56 Sangat Rendah 2. Analisis Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis 1 Hipotesis Pertama Ho 1: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi Ha 1 : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. 2 Hipotesis Kedua Ho 2 : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi Ha 2 : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158