BILANGAN RASIONAL Kerjakanlah soal-soal berikut ini

Matematika 153

6. BILANGAN RASIONAL

Masalah-2.43 Pada pelajaran isika pokok bahasan pengukuran di laboratorium, guru memberikan tugas kepada 6 orang siswa untuk mengukur berat tepung yang telah tersedia pada masing-masing meja siswa. Hasil pengukuran keenam orang siswa itu adalah: 0.2 gram, 2 gram, 0.55 gram, 10 gram, 2.4 gram, dan 0.007 gram. Kemudian guru menyuruh salah seorang siswa menuliskan hasil pengukuran keenam siswa tersebut ke dalam satu lembar kertas. 1 Jika aturan pencatatan adalah hasil pengukuran yang diperoleh siswa dikurangi dengan 1 gram, bantulah siswa tersebut menuliskan hasil pengukuran keenam siswa tersebut 2 Tuliskanlah hasil pengukuran berat tepung tersebut ke dalam bentuk pecahan biasa bukan pecahan decimal  Hasil pengukuran berat tepung sebelum masing-masing ukuran di kurang 1 gram adalah: - Hasil pengukuran Siswa 1 adalah 0.2 gram - Hasil pengukuran Siswa 2 adalah 2 gram - Hasil pengukuran Siswa 3 adalah 0.55 gram - Hasil pengukuran Siswa 4 adalah 10 gram - Hasil pengukuran Siswa 5 adalah 2.4 gram - Hasil pengukuran Siswa 6 adalah 0.007 gram  Hasil pengukuran berat tepung setelah masing-masing ukuran di kurang 1 gram adalah: - Siswa 1 = - 0.8 gram - Siswa 2 = 21 gram - Siswa 3 = -0.45 gram - Siswa 4 = 9 gram - Siswa 5 = 1.4 gram - Siswa 6 = - 0.997 gram  Penulisan hasil pengukuran berat tepung tersebut ke dalam bentuk pecahan biasa bukan pecahan decimal. - Siswa 1 = − 8 10 , gram - Siswa 4 = 27 3 gram - Siswa 2 = 42 2 gram - Siswa 5 = 14 10 gram - Siswa 3 = − 45 100 gram - Siswa 6 = − 997 1000 gram ♦ Apakah kamu mampu menuliskan hasil-hasil pengukuran keenam siswa tersebut dengan angka-angka yang lain selain yang telah tertulis di atas? Silahkah mencoba. Seluruh bilangan-bilangan yang tertulis pada alternatif pemecahan masalah di atas merupakan bilangan rasional. Kelas VII SMPMTs 154 Masalah-2.44 Perhatikan deinisi di atas, untuk a dan b bilangan bulat serta b ≠ 0, bilangan apa yang dihasilkan a b jika: 1 a = 0? 2 a = b? 3 a b, a dan b memiliki faktor prima? 4 a b, a dan b memiliki faktor prima? 5 a b, a faktor dari b? 6 a b, a kelipatan dari b? 1 Jika a = 0 Jika a = 0 tentu b ≠ 0 maka a b  1 = 0; 5 = 0; 20 = 0; 2013 = 0; 2 − = 0; 100 − = 0 Maka a b selalu menghasilkan bilangan 0 2 a = b Silahkan coba sendiri, kemudian berikan kesimpulanmu 3 a b, a dan b memiliki faktor prima  2 3 ; 3 7 ; 7 11  Maka selalu menghasilkan bilangan pecahan biasa 4 a b, a dan b memiliki faktor prima Silahkan coba sendiri dan berikan kesimpulanmu 5 a b, a kelipatan dari b Deinisi 2.15 Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang di nya takan dalam bentuk a b , a dan b bilangan bulat dan b ≠0. Matematika 155  4 2 = 2; 99 33 = 33; 10 2 = 5  Maka selalu menghasilkan bilangan bulat 6 a b, a kelipatan dari b?  Silahkan coba sendiri dan berikan kesimpulanmu Masalah-2.45 Diberikan 2 buah bilangan rasional yaitu 3 4 − dan −3 4 . Apakah kedua bilangan itu nilainya sama? Buktikanlah Akan dibuktikan 3 4 − = −3 4 . Bukti: Ingat kembali bahwa jika suatu bilangan dikali dengan 1 maka hasil perkaliannya adalah bilangan itu sendiri. Dapatkah anda memberi contoh? Silahkan mencoba. Jika 1 dikali dengan bilangan rasional 3 4 − maka hasil perkaliannya adalah 3 4 − .  3 4 1 1 3 1 4 1 3 4 − × × × − − = − − − = − ingat bahwa − − = 1 1 1  terbukti - Mana lebih banyak anggota himpunan bilangan pecahan dari anggotan himpunan bilangan rasional? - Apakah bilangan bulat negatif merupakan bilangan rasional? - Apakah bilangan rasional merupakan bilangan pecahan? - Apakah bilangan pecahan pasti merupakan bilangan rasional? Sebagai latihanmu: Bandingkan mana lebih besar bilangan 2003 2004 dari 2004 2005 Sebagai latihanmu buktikanlah bahwa −43 2013 sama dengan 43 2013 − Kelas VII SMPMTs 156 Masalah-2.46 Perhatikan penjumlahan bilangan rasional berikut. 1 2 1 4 1 8 1 16 + + + +... Dapatkah kamu menentukan hasil penjumlahan dari bilangan-bilangan tersebut? Pertama, kita misalkan jumlah bilangan pecahan tersebut adalah x, kemudian kita tentukan pola penjumlahannya sebagai berikut: x = 1 2 1 4 1 8 1 16 + + + +... Dengan memakai hukum distributif perkalian pecahan terhadap penjumlahan diperoleh x = 1 1 1 1 1 1 ... 2 2 2 4 8 16   = + + + + +     Perhatikan bahwa pola pertama berulang kembali x = 1 1 1 1 1 1 ... 2 2 2 4 8 16 X     = + + + + +         x = 1 1 2 2 = + 2 1 x tambahkan - 2 1 x di kedua ruas 2 1 x = 2 1 kalikan 2 di kedua ruas x = 1 Maka diperoleh : x = 1 1 1 1 ... 1 2 4 8 16 = + + + + = Kita telah membahas bilangan-bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a b , dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Namun banyak bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a b , dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Seperti bilangan √3,√5 ,√7, dan sebagainya. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan bilangan irasional. Matematika 157 1 Ubahlah bilangan-bilangan berikut ke dalam bentuk , a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. a. 0, 25 b. 3, 50 c. 0, 75 d. -5, 2 e. 0, 47 2 Buktikanlah 7 bukan bilangan rasional 3 Misal a bilangan bulat. Buktikan jika a genap maka a 2 genap Uji Kompetensi - 2.7 4 Tentukan nilai p = 1 3 1 9 1 27 1 81 + + + + ... 5 Tentukan nilai y = x + 1 3 + x + 2 3 + x + 3 3 + … + x + 100 3 6 Bilangan 23a23b habis dibagi 8 dan 9. Tentukan nilai dari a + b 7 Jika 0,201020102010... = dengan x,y bilangan asli, maka nilai terkecil dari x + y adalah… 8 Buktikan bahwa ∙ ∙ ∙∙∙∙∙∙∙∙∙ Projek Coba kamu teliti tentang bilangan 10. Ambillah 10 buah benda yang sama. Kelompokkanlah benda tersebut menjadi beberapa kelompok dan hitunglah jumlahnya pada masing-masing kelompok. Selesaikanlah permasalahan berikut dengan alat peraga a. Kelompokkanlah benda tersebut dan hitunglah jumlahnya pada masing-masing kelompok. Berapa kelompok yang dapat kamu tunjukkan? b. Tunjukkanlah sifat-sifat komutatif, assosiatif dan distributif pada kelompok-kelompok tersebut c. Tunjukkanlah sifat-sifat pada bilangan ganjil dan genap d. Tunjukkanlah bahwa bilangan 10 adalah bilangan genap. e. Tunjukkanlah bahwa bilangan 7 adalah bilangan ganjil dan prima Presentasikanlah solusi permasalahan di atas dengan alat peraga di depan teman-temanmu dan guru Kelas VII SMPMTs 158 Setelah kita bahas secara seksama seluruh materi pada bahasan dua ini, beberapa kesimpulan yang dapat diambil untuk pengangan ananda untuk mendalami materi tentang bilangan dan untuk mempelajari bahasan berikutnya. Beberapa hal penting sebagai kesimpulan disajikan sebagai berikut. 1. Konsep bilangan bulat, cacah, asli, pecahan dan rasional dapat ditemukan dalam berbagai masalah nyata disekitar kita dan penggunaannya sangat luas dalam kehidupan. 2. Himpunan bilangan bulat dan himpunan bilangan pecahan adalah bagian dari himpunan bilangan rasional. Himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli adalah bagian dari himpunan bilangan bulat. Dengan demikian himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli, juga merupakan bagian dari himpunan bilangan rasional. 3. Setiap bilangan memenuhi berbagai sifat terhadap operasi hitung tertentu. Tetapi sifat-sifat yang dipenuhi suatu himpunan bilangan terhadap operasi tertentu belum tentu sifat tersebut dipenuhi terhadap operasi hitung yang lain. Misalnya anggota himpunan bilangan bulat memenuhi sifat komutatif terhadap operasi penjumlahan, tetapi sifat komutatif tidak dipenuhi dengan operasi pengurangan. 4. Untuk menentukan FPB dan KPK dua buah atau lebih bilangan dapat digunakan berbagai cara, antara lain 1 menggunakan pohon faktor, 2 menggunakan faktor-faktor prima dari bilangan-bilangan yang diketahui, dan 3 menentukan kelipatan-kelipatan bilangan yang diketahui. 5. Kita dapat menemukan dan menggunakan pola-pola dari sederetan bilangan untuk memecahkan suatu masalah. Berbagai pola yang telah kita pelajari dapat digunakan untuk menentukan atau memprediksi hasil pangkat dari sebuah bilangan, hasil jumlah dan hasil kali banyak bilangan yang diketahui, tanpa menghitung hasil operasi dengan satu persatu atau dengan menghitung secara tuntas. 6. Bilangan rasional dan bilangan pecahan sama-sama dinyatakan dalam bentuk a b dengan a dan b bilangan bulat serta b ≠ 0 . Semua anggota himpunan pecahan adalah anggota himpunan bilangan rasional, tetapi terdapat anggota himpunan bilangan rasional yang bukan merupakan anggota himpunan bilangan pecahan. Misalnya semua bilangan bulat adalah bilangan rasional tetapi bilangan bulat bukan bilangan pecahan. 7. Dalam penggunaan operasi pembagian bilangan, misal a b , tidak diizinkan nilai b = 0, sebab a b dengan b = 0 menghasilkan dua kemungkinan, yaitu 1 hasilnya taktentu, apabila a = 0 dan 2 hasilnya tidak terdeinisi, apabila a ≠ 0. 8. Dua himpunan bilangan dikatakan ekuvalen, apabila banyak anggotanya sama tetapi karakteristik anggotanya berbeda. Dua bilangan dikatakan ekuivalen jika dan hanya jika nilainya sama tetapi bentuknya berbeda. Berbagai konsep, sifat-sifat dan aturan-aturan yang sudah kita pelajari pada bahasan dua ini sangat bermanfaat untuk melanjutkan bahasan kita pada bab berikutnya. Bahasan selanjutnya adalah tentang garis dan sudut yang dilanjutkan dengan penentuan luas dan keliling segiempat dan segitiga. Penggunaan bilangan dalam pengukuran sudut, jarak dua titik, jarak titik ke suatu bidang dan menentukan luas daera segiempat dan segitiga, tentu penggunaan bilangan sangan banyak. Penggunaan konsep dan sifat-sifat bilangan dalam pemecahan masalah terkait garis dan sudut dan penentuan luas daerah segiempat, sangat luas cakupan dan manfaatnya.

D. PENUTUP