peralatan sound system. Seluruh pemain dan peralatannya berada pada truk tersebut, hanya speaker yang dilepas di lapangan dan ditempatkan sesuai kebutuhan.
Kelompok musik ini menggabungkan musik tiup dengan peralatan gondang seperti taganing dan hasapi.
Menurut pemahaman pemain, bekerja sebagai pemain musik lebih baik dari pada pekerjaan lain. Alasan itu dapat dilihat dari pendapatan per kapita pemain musik
ini sudah dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga pemain musik. Secara merata satu orang pemain musik dapat mengumpulkan hasil dari bermain musik
dalam satu bulan sekitar Rp. 1.800.000,- hingga ke Rp. 2.000.000,-. Pendapatan ini untuk hari-hari yang sepi orderan. Namun, bisa melonjak pada saat musim pesta
masyarakat Batak sekitar bulan Juni ke bulan September dan bulan Desember ke bulan Januari. Para pemain musik dapat mengantongi penghasilan hingga Rp.
5.000.000,- ke Rp. 6.000.000,- per bulannya.
4.4.2. Status Musisi
Para pemain musik tiup yang terdapat dalam satu kelompok, jumlahnya dapat beragam sesuai dengan jumlah alat musik yang dimainkan. Bagi sebuah kelompok
musik tiup jumlah sembilan orang dianggap ideal untuk satu kelompok ensembel. Para pemain sudah menempati posisi sesuai dengan tingkat keahliannya untuk
memainkan satu jenis instrumen musik, walaupun beberapa musisi dapat memainkan alat lebih dari satu jenis instrumen. Atau peranan ganda seorang pemain musik
bertugas sebagai operator dan perbaikan alat atau bekerja rangkap sekaligus sebagai supir dari kenderaan yang dimiliki pengusaha musik tiup ini.
Universitas Sumatera Utara
Status anggota dalam sebuah kelompok musik yang dikelola secara professional, biasanya adalah menetap karena peraturan yang sudah dibangun dalam
kelompok itu. Maksudnya, seorang pemain dalam kelompok itu tidak boleh pindah ke kelompok musik tiup lain. Kompensasi dari peraturan itu, masing-masing pemain
telah mengadakan kontrak tertulis dengan pemilik usaha yang diberi kompensasi uang kontrak. Seperti kelompok Anugerah Musik dan Medan Musik di Medan,
pengusahanya membuat perjanjian kontrak kerja dengan setiap pemain untuk masa kerja lima tahun. Pemusik dibayar untuk perjanjian itu sebesar Rp. 2.500.000,-. Hal
ini dibuat oleh pengusaha untuk menghindarkan para pemain abstain dalam setiap pertunjukan.
Adakalanya sebuah kelompok musik tidak memiliki anggota menetap. Kelompok seperti ini untuk tiap pertunjukannya hanya mengandalkan dua atau tiga
pemain menetap, sisanya mereka mencabut pemain dari group lain yang memiliki sistem sama dengan mereka untuk mengisi kekosongan pemain. Terkadang, keadaan
ini dapat menimbulkan ekses negatif bagi sebuah pertunjukan. Pertama, tidak selalu pemain yang diharapkan ikut, tidak dapat bergabung dengan alasan sudah sempat
menerima job dari kelompok musik lainnya. Kedua, pola permainan yang sering tidak seirama antara pemain. Berbeda dengan kelompok musik tiup dengan anggota
menetap yang sudah mengerti satu sama lain dalam pola permainannya. Kelompok-kelompok yang dikelola amatir seperti ini biasanya, tidak memiliki
kekuatan finansial yang kuat untuk dapat membayar uang kontrak sejumlah pemain. wawancara Marsius Sitohang, 12 Desember 2011
Universitas Sumatera Utara
Tugas yang sudah menjadi tanggungjawab para pemusik, lebih ditekankan kepada instrumen apa yang dimainkan. Dalam bagan berikut akan terlihat posisi para
pemain musik dalam sebuah kelompok untuk tugas dan peranannya.
No Nama
Umur Tugas dalam Musik
Peranan
1 R. Panggabean
36 thn Saksapohne
Pimpinan 2
M. Matondang 34 thn
Drum Senior
3 T. Lumban Tobing
35 thn Trumpet
Senior 4
R. Silalahi 34 thn
Gitar String Senior
5 S. Lumban Tobing
32 thn Trumpet
Junior 6
B. Lumban Tobing 31 thn
Gitar Bas Junior
7 N. Lumban Tobing
30 thn Keyboard
Senior 8
Erik Lumban Tobing 29 thn
Saksaphone Alto Junior
9 L. Lumban Tobing
59 thn Trombone
Senior
Tabel. 12. Komposisi Musisi Dalam Kelompok Bahana Musik Tarutung Sumber : Wawancara dengan M. Panggabean Tanggal 20 November 2011
4.4.3. Musisi Dalam Mengiringi Upacara Adat