Tahap Pelaksanaan Upacara Tahapan Proses Perjalanan Adat Batak 1. Tahap Persiapan

Namun bagi kelompok musik tiup lain, proses latihan tidak begitu penting karena anggapan mereka hal itu tidak lagi sebagai hal yang harus dilakukan, karena mereka telah menguasai kegiatan pesta adat dimaksud.

4.8.1.2. Tahap Pelaksanaan Upacara

Pada tahap ini dibuat berbagai aturan penting sesuai dengan permintaan orang yang mengundang. Ditekankan bahwa peranan musik tiup di dalam upacara tidak merupakan bagian dari adat, walaupun musik tiup itu mengiringi tortor. Walaupun demikian, ada kalanya protokol yang meminta musik tiup dalam memulai suatu repertoar lagu untuk mengiringi tortor yang sama kedudukannya dengan protokol raja paminta pada ensembel gondang sabangunan. Namun, sebagian peminta gondang dalam musik tiup tidak akan mengucapkan prolog seperti pada gondang sabangunan. Asumsi yang dikemukakan masyarakat dalam hal ini adalah karena musik tiup tadinya hanya digunakan di gereja beralih kepada nuansa adat, sehingga tidak ada kata-kata yang tepat yang dibuat terhadap acara adat. Istilah-istilah yang digunakan pada gondang juga digunakan oleh masyarakat Batak Toba terhadap musik tiup pada berbagai upacara adat. Untuk mengetahui gambaran akan hal ini, dapat kita perhatikan prolog pertama yang diucapkan oleh peminta musik tiup pada upacara adat saur matua, seperti berikut ini: Peminta : Amang parmusik nami, par indahan na suksuk, parlompan na tabo na ni alap manogot tinaruhon botari Terjemahan : Universitas Sumatera Utara Pemusik kami, pemilik nasi banyak, pemilik lauk yang enak, dijemput pagi hari, diantar saat petang. Musik Tiup : dijawab dengan bunyi drum dan simbal Peminta : Nunga dison hami nuaeng suhut sihabolonon. Jadi laho pasangaphon natua-natua nami naung parjolo laho on, ba tung baen hamu ma gondang mula-mula jala pasadama tu gondang somba asa husomba hami Amanta Debata dohot naliat nalolo. Terjemahan : Kami disini pihak keluarga yang melaksanakan upacara. Untuk menghormati orang tua ini yang telah meninggalkan kami, mainkan lah gondang mula-mula dan gondang somba, agar kami sujud menyembah Allah Bapa di Surga berikut seluruh undangan kami. Musik Tiup : Memainkan gondang mula-mula dan somba dengan irama bertempo cepat Pada prolog di atas, istilah perkataan yang digunakan sama dengan istilah dan perkataan pada Gondang Sabangunan yaitu kata-kata seperti parmusik nami selalu juga dipergunakan dalam meminta repertoar musik tiup. Istilah-istilah yang digunakan tidak memakai bahasa lain, tetapi tetap menggunakan bahasa Batak Toba yang juga digunakan pada gondang sabangunan. Hal ini memberi petunjuk bahwa musik tiup yang dipergunakan adalah adaptasi dari prolog permintaan musik gondang. Dalam keseluruhan prolog yang digunakan pada upacara adat, selalu digunakan pada gondang dan hanya beberapa hal saja yang dikurangi dan diganti jika tidak sesuai lagi dengan keinginan dari yang meminta gondang pada musik tiup. Istilah pargonsi sering juga diganti dengan istilah parmusik bagi pemain musik tiup pada waktu meminta satu repertoar dalam mengiringi tortor. Misalnya amang pargual pargonsi dapat diganti dengan amang parmusik nami. Tetapi pada umumnya Universitas Sumatera Utara yang menyebuit pemain musik tiup dengan istilah seperti itu sudah dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dimana kegiatan itu dilaksanakan. Pada setiap upacara adat seringkali pengngunaan istilah tidak sama di dalam berbagai upacara adat yang memakai musik tiup. Hal ini disebabkan istilah yang digunakan sering harus disesuaikan dengan permintaan orang yang mengundang. Kondisi ini menimbulkan ketidak seragaman pemakaian istilah dalam upacara adat. Dalam tahapan ini ada beberapa bentuk perlakuan untuk memberi nama pada ensembel ini dalam upacara perkawinan di Toba Holbung-Tobasa, antara lain : a. Mengadakan upacara adat dengan urutan dan tata cara seperti pada penggunaan gondang untuk mengiringi tortor, yaitu dengan menggunakan prolog tertentu dalam bentuk perumpamaanperibahasa dan kalimat tersebut untuk meminta repertoar gondang. Kemudian setelah selesai upacara adat dilanjutkan dengan upacara gereja atau kebaktian, dimana musik tiup dipergunakan sebagai pengiring lagu-lagu gereja. b. Mengadakan upacara gerejawi, setelah itu diserahkan kepada orang yang mengadakan upacara adat. Dalam hal ini musik tiup hanya mengiringi upacara gerejawi. c. Menggunakan musik musik tiup hanya sebagai pengiring dalam arti hiburan pada upacara adat tersebut, dan tidak ada kaitannya secara langsung dnegan cara kebaktian gereja maupun upacara adat. d. Menggunakan musik tiup dengan gondang sabangunan sekaligus pada upacara adat. Hal ini jarang sekali dilakukan. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis pelaksanaan upacara adat tersebut tergantung pada keinginan hati masyarakat yang melaksanakan upacara. Tidak ada peranan dari kelompok musik tiup untuk mencampuri jalannya upacara adat, karena kelompok musik tiup ini hanya berhak memainkan musik tiup sejauh mana diminta oleh orang yang mengundang. Menurut keterangan yang diperoleh, bahwa kelompok musik tiup sudah sering memperoleh perlakuan seperti pemain Gondang Sabangunan, yaitu menerima jambar. 68

4.8.1.3. Tahap Sesudah Upacara Adat