menggantikan kedudukan trumpet dan saksaphone sebagai pembawa melodi, gitar bas mengganti kedudukan sousaphone, sedang keyboard menjadi pembawa akkord.
Pada dekade 1990-an, para pemusik tiup yang berasal dari bona pasogit lebih memahami adat istiadat Batak Toba terhadap pembawaan beberapa jenis lagu yang
akan dimainkan dalam konteks mengiringi upacara adat atau lainnya. Pola permainan musik yang ditampilkan mereka lebih khas yang lebih mendekat kepada gaya musik
tradisi Batak Toba. Hal ini berbeda dengan kondisi sekarang, karena dengan alasan lain atau perkembangan pemahaman musik, menjadikan beberapa repertoar yang
dimainkan sudah digantikan dengan lagu-lagu yang sama sekali tidak memiliki hubungan.
Acara-acara yang lazim diiringi kelompok musik tiup hingga kini antara lain adalah : ulang tahun orangtua, ulang tahun marga-marga, pesta pembangunan gereja,
peresmian-peresmian bangunan atau lembaga, upacara kematian saurmatuasa
r
i matua, upacara adat perkawinan, dan mengiringi ibadah dalam acara mate ponggol.
Dalam konteks lain, musik tiup sekarang ini sudah dipergunakan pada kegiatan opening ceremony acara kenegaraan, kegiatan perayaan paskah dan perayaan natal,
mengiringi prosesi perkawinan, prosesi ibadah gereja, prosesi pesta karnaval dan lainnya.
4.5. Struktur Penyajian Musik Tiup pada Upacara Adat
Struktur penyajian musik tiup yang dipakai dalam upacara adat selalu berhubungan dengan tortor untuk menyebut fase-fase yang penggunaan musik tiup itu
Universitas Sumatera Utara
sendiri. Struktur ini tidak terlepas dari konsep dasar urutan pembagian permintaan gondang dalam upacara adat yang memakai musik sebagi iringan tortor. Pembagian
ini dilihat dari nama kegiatan kontekstual upacara adatnya. Penyajiannya dibagi atas tiga bagian besar. Pertama dalam rangkaian
pemakaian musiknya terdapat pada fase pertama yaitu permulaan gondang buha gondang yang menggunakan repertoar Mula-mula dan Somba-somba. Pada bagian
kedua merupakan bagian terpenting dari bentuk fase penggunaan musik tiup ini. Bagian ini melibatkan pihak yang terkait dalam pesta adat yaitu dalihan na tolu
ketiga pihak kerabat dari pemilik pesta yang hadir paopat sihal-sihal pihak yang diundang dari pertemanan pihak suhut seperti teman sekerja, tetangga dan partisipan
lain, repertoar yang digunakan adalah sabe-sabe dalam prosesi mangaliat dan si riang-riang untuk lagu tambahan yang diminta oleh pihak dalihan natolu paopat
sihal-sihal. Dan bagian ketiga adalah fase terakhir untuk menutup acara dalam satu rangkaian, repertoar yang dipakai adalah hasahatan dan sitio-tio.
Fase Pembukaan Fase Pertengahan
Fase Penutup Buha Gondang
Sabe-sabe dan Siriang-riang
Sahat-sahat
Repertoar Mula-mula
Repertoar Mangaliat dan Permintaan
Repertoar Hasahatan dan Sitio-tio
Tabel 14: Struktur Penyajian Musik Tiup
Universitas Sumatera Utara
Tradisi perkawinan yang diiringi oleh musik tiup ini masih terus dipertahankan sampai sekarang. Musik tiup dimainkan untuk mengiringi lagu- lagu
gereja yang dinyanyikan secara bersama-sama. Tetapi pada saat ini banyak gereja Batak tidak lagi memiliki musik tiup. Alat-alat musik tiup tersebut sebagian sudah
ada yang hilang dan sebagian lagi ada yang menjadi milik pribadi para pemainnya. Kedudukan musik tiup yang dimiliki secara pribadi dan sifatnya pun berubah menjadi
grup musik komersil. Grup-grup musik komersil seperti ini pada saat sekarang diundang untuk mengiringi upacara perkawinan dan upacara adat lainnya, sedangkan
pihak gereja dianggap sudah tidak mampu lagi untuk mendanai pembentukan suatu kelompok musik tiup milik gereja.
Ada semacam tradisi dari bangsa Eropa pada saat itu yang mulai diterapkan di Tanah Batak, dimana dulunya para kelompok musik tiup milik gereja pada saat hari
Natal dan tahun Baru mengunjungi rumah-rumah penduduk dan memainkan beberapa lagu untuk diperdengarkan. Tradisi ini sempat bertahan beberapa tahun lamanya,
sehingga tanpa disadari antara masyarakat dan musik musik tiup terdapat suatu hubungan yang erat. Di beberapa tempat di pelosok tanah Batak, kegiatan serupa
dilakukan sepanjang akhir tahun hingga suasana tahun baru. Martambor, tradisi yang banyak dilakukan kelompok musik dari gereja-gereja di tanah Batak. wawancara
PM. Sihombing, Siborongborong- 2 Agustus 2011 Dari sini masyarakat mencoba untuk mulai menggunakan musik tiup dalam
acara yang lain yaitu dalam upacara adat masyarakat Batak. Akhirnya pemakaian alat musik musik tiup inipun berkembang sehingga dipakai dalam berbagai upacara adat
Universitas Sumatera Utara
seperti upacara adat Saurmatua, upacara adat perkawinan, perayaan ulang tahun, mangongkal holi, dan perbaikan tambak tugu.
4.6. Deskripsi Instrumentasi Ensembel Musik Tiup