mengetahui banyak tentang adat Batak Toba. Menjadi seorang pemusik Gondang Sabangunan harus melalui proses yang sulit dan memakan waktu lama.
4.8.2.1. Musik Tiup Dalam Upacara Adat Kematian Saur Matua
Pertama sekali musik tiup dipakai dalam upacara adat kematian saurmatua merupakan hasil musyawarah anggota jemaat gereja, karena mereka merasa telah
bersatu dengan musik tiup yang telah pernah di dengar dan disajikan pada saat acara kebaktian dan pada saat hari Natal dan Tahun Baru. Mereka mengangap bahwa musik
tiup dapat mempunyai dwi fungsi dalam penyajiannya, yaitu dalam upacara kebaktian dan upacara adat. Musik tiup pada mulanya dipakai dalam upacara adat saurmatua
kira-kira tahun 1950-an dan dipadukan dengan musik gondang sabangunan. Pemakaian alat musik musik tiup ini digunakan untuk mengiringi lagu- lagu
dalam acara kebaktian dan juga dalam pelaksanaan adat secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan adat, musik tiup dibawakan untuk mengiringi tortor tarian Batak
selama upacara berlangsung. Dengan demikian musik tiup ini merupakan alat bagi para panortor penari untuk melukiskan pemujaan dan penghormatan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, unsur-unsur dalihan natolu dan juga terhadap seluruh masyarakat yang hadir pada upacara tersebut. Sebelum unsur-unsur dalihan natolu
paopat sihal-sihal unsur kekerabatan dalihan natolu dan unsur teman-teman yang meninggal dalam bentuk kumpulan ataupun perseorangan memberikan kata-kata
penghiburan kepada keluarga berduka, mereka disambut dengan musik tiup dan tortor pihak keluarga yang meninggal terlebih dahulu. Kerabat dalihan natolu memberikan
penghormatan kepada yang meninggal dan pihak keluarga dengan meminta gondang
Universitas Sumatera Utara
pada kelompok musik tiup, sesuai dengan aturan permintaan gondang dalam tradisi adat Batak Toba.
69
4.8.2.2. Musik Tiup Dalam Upacara Adat Perkawinan
Pada saat acara pemakaman, musik tiup juga dipergunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang diadopsi dari nyanyian rohani “Buku Ende” orang Batak
Kristen pada saat berlangsungnya pemakaman tersebut.
70
Seperti halnya dalam upacara adat Saurmatua, musik tiup juga dipergunakan dalam mengiringi upacara adat perkawinan Batak Toba. Pada upacara adat
perkawinan Batak sekarang ini, musik tiup dimainkan pada saat- saat tertentu, yaitu: 1 Pada saat penjemputan pengantin perempuan dari rumah orang tuanya, yang
dikenal dengan marsibuha-buhai. 2 Mengiringi pengantin dari rumah menuju gereja. Prosesi ini biasanya menggunakan kenderaan bak terbuka untuk pemain musik. 3
Pada saat pengantin memasuki gedung pertemuan atau balai adat tempat pelaksanaan acara perkawinan adat dilaksanakan, 4 Pada saat manjalo tumpak menerima
sumbangan partisipasi adat dari para undangan, dan 5 pada saat mangulosi
69
Permintaan gondang yang digunakan hingga sekarang kepada pemusik, perlakuannya tetap sama kepada kelompok musik tiup. Paminta gondang protokol untuk istilah pertunjukan membuat
permintaan agar musik dimainkan dalam mengiringi tarian adat mereka. Konsep meminta gondang dalam hal ini sebagai repertoar lagu memiliki aturan adat. Sipeminta gondang memberitahu maksud
dan tujuan hal itu dilakukan dengan petuah dan nasihat melalui umpasa Batak.
70
Menikah bagi orang Batak Kristen dianggap sah apabila telah melalui tiga tahapan legalisasi. Pertama, pengantin harus diberkati di gereja oleh Pendeta dengan mengeluarkan Surat Tanda
Pernikahan yang ditandatangani kedua pengantin, pendeta dan para saksi. Kedua, pihak pengantin harus menjalani seluruh rangkaian adat Batak Toba mulai dari mar-sibuhabuhai hingga tahapan tingkir
tangga. Ketiga, pengantin harus mendaftarkan diri pada Catatan Sipil yang sekarang ini sudah langsung dihadiri oleh pihak Catatan Sipil ikut ke gereja. Bagi calon keluarga yang belum diadatkan
atau belum ada pengesahan Catatan Sipil, hanya menerima pemberkatan dari gereja adalah hutang yang harus dibayar hingga akhir hayatnya. Orang seperti ini tidak memiliki hak untuk ikut dalam adat
Batak Toba. Istilah untuk orang seperti ini, ndang mangadati dope adalah sebuah hal yang memalukan.
Universitas Sumatera Utara
menerima ulos dari dua unsur dalihan natolu ditambah orang-orang yang mengasihinya.
Setelah selesai upacara pemberkatan pernikahan di gereja, maka kedua pengantin beserta keluarga dan undangan lainnya akan meninggalkan gereja dan
bersiap sedia memasuki gedung dimana upacara adat akan dilaksanakan. Masuknya pihak pengantin dan seluruh keluarga ke dalam rumah adat ini disambut dengan lagu-
lagu yang dimainkan oleh musik tiup. Musik tiup ini akan terus dimainkan sampai seluruh undangan memasuki gedung, sesuai dengan kedudukannya masing-masing
dalam adat. Selain mengiringi pengantin beserta keluarga dan undangan memasuki gedung, musik tiup juga dimainkan pada saat manjalo tumpak yaitu upacara
menerima uang oleh kedua pengantin dari para keluarga dan undangan lainnya. Musik tiup ini terus dimainkan selama upacara manjalo tumpak tersebut. Terakhir sekali
musik tiup musik tiup dimainkan untuk mengiringi upacara mangulosi yaitu memberikan ulos kepada pengantin dan pihaknya oleh pihak parboru pihak
perempuan. Semua lagu- lagu yang dibawakan oleh musik tiup ini tidak bersifat terikat dan umumnya lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu- lagu yang berirama
gembira dengan irama chacha atau irama rumba. Lagu-lagu yang sering dibawakan dalam upacara perkawinan antara lain lagu Anakonhi Do Hamoraon di Ahu berasal
dari Tapanuli Utara, Selayang Pandang berasal dari daerah Melayu, Poco-poco dari Indonesia Timur, Lapaloma berasal dari Spanyol atau lagu-lagu rakyat Tapanuli yang
sedang populer.
Universitas Sumatera Utara
4.8.2.3. Musik Tiup Dalam Kegiatan Di luar Konteks Adat