43
tunjukkan keberhasilan dan kemampuannya menggalang kekuatan dan dukungan terhadap gerakan prodemokrasi di berbagai Negara seperti
Tunisia 2011 dan Mesir 2011. Pada akhir abad ke-20 yang lalu beberapa Negara telah mengalami gerakan politik yang didorong juga oleh
media sosial itu seperti Indonesia 1998, Filipina 2001 dan Malaysia 2008.
44
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :
45
• Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul.
• Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan.
• Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu.
• Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi.
44
Arifin Anwar, “Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia” , Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011 cet ke-1, h. 170
45
Fahmi, “Mencerna Situs Jejaring sosial” Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011 h.17
44
2. Internet dan Pengaruhnya Terhadap Interaksi
Relasi antar individu saat ini tidak lagi fisik melainkan “interface”, telah diwakili oleh perangkat atau “terminal” teknologi komunikasi,
sebagaimana perangkat teknologi yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam perkembangan cyber saat ini,
kehadiran individu sebagai objek bisa diwakili sebagai objek bisa diwakili dengan animasi avatar sesuai kemauan kita; di internet siapa pun bisa
menjadi siapa atau apa yang diinginkannya.
46
Menurut Rulli Nasrullah mengutip pernyataan Holmes 2005:7 ide tentang “second media age” telah muncul pada pertengahan tahun 1990-an
dimana internet semakin berkembang dan bersamaan dengan hal itu kebudayaan atau kultur siber yang juga ikut berkembang.
47
Internet adalah system jaringan computer yang terhubung di seluruh dunia, dan dapat disebut sebgai kolaborasi teknis antara computer,
telepon dan televisi. Arti penting dari penggunaaan internet sebagai bagian pokok dari revolusi informasi, adalah kemampuan manusia menghemat
waktu dan menundukkan ruang . ada penghematan energy dalam transportasi, karena komunikasi tidak lagi tergantung pada jarak, sehingga
dapat”dipersatukan” dalam waktu yang singkat dan terjadilah globalisasi.
48
46
Rulli Nasrullah, ”Kebudayaan AntarBudaya di Era Budaya Siber”Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2012 h.60
47
Ibid, h.61
48
Arifin Anwar, “Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia” , Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011 cet ke-1, h. 173
45
Menurut Rulli Nasrullah mengutip pernyataan Holmes 2005, 15- 17 memberikan ulasan yang cukup panjang bagaimana sebenarnya dalam
tataran tertentu distingsi antara broadcast dan new media serta interaksi sosial dengan terfokus pada face-to-face menjadi sesuatu yang tidak
memisahkan dua model tersebut. Karena pada dasarnya, ada pemahaman yang terlanjur terhadap pengertian face-to-face yang secara historis
dimaknai sebagai dan dengan menggunakan istilah integrasi sosial social integration dibandingkan dengan istilah interaksi interaction; istilah
interaksi adalah istilah yang cenderung digunakan sebagai salah sau cirri dari social media age.
49
3. Peranan Politik Media Sosial
Melalui media sosial, kegiatan komunikasi politik dapat terlaksana dengan menyertakan jutaan orang di seluruh dunia, tanpa adanya
hubungan bersifat pribadi. Jika media sosial digunakan untuk komunikasi politik,maka penerima komunikasi politik yang dapat tercipta oleh media
sosial tersebut sangat khas, yaitu jutaan individu yang terhubung oleh jaringan yang disebut segai dunia maya cyberspace.
50
Upaya politikus, pejabat dan aktivis untuk menggunakan media massa dalam membangun komunikasi politik dengan khalayak massa
secara terus menerus, harus memiliki sejumlah kemampuan.
51
49
Rulli Nasrullah, ”Kebudayaan AntarBudaya di Era Budaya Siber”Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2012 h.63
50
Arifin Anwar, “Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia” , Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011 cet ke-1, h.171
51
Ibid, h.171