Latar Belakang Strategi Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Secara Ekspresi Simbolik Di Media Sosial Jelang Pemilu 2014

2 Gencarnya iklan politik partai PKS merupakan salah satu bentuk propaganda yang efektif dalam membangun citra politik partai Islam. Sejumlah iklan yang dibuat ingin merubah citra PKS dari partai ekslusif tertutup menjadi partai inklusif terbuka. Dalam iklan pahlawan misalnya, ditampilkan sejumlah tokoh politik nasional hingga tokoh agama dengan harapan PKS bisa merangkul semua kepentingan. Iklan-iklan PKS juga mencitrakan bahwa PKS bukanlah partai lokal namun partai yang berskala nasional, partai yang layak menjadi pilihan seluruh masyarakat di Indonesia dari segala lapisan masyarakat. Pada kenyataannya, PKS sedang berusaha untuk meraih lapangan pemilih yang lebih luas, dengan menggunakan platform politik yang berdasarkan pemerintahan yang bekerja berdasarkan cinta untuk membentuk sebuah harmoni, sesuai dengan slogan barunya menjelang Pemilu legislatif 2014. Jika melihat pada pemilu 1999, anggota dewan dari Partai Keadilan di DPR hanya 7 orang. Pada pemilu 2004 PKS telah menempatkan 45 orang di DPR. 3 Dengan jumlah kader lebih dari 975.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta mengoptimalkan peran media yang bisa dilihat dari iklan-iklan PKS yang semakin banyak baik di media cetak maupun elektronik PKS pasang target nasional 20 pada pemilu 2009. Apalagi pengalaman pada tahun 2004 dengan jumlah kader 450.000 dan biaya penggunaan media 3 Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS, Buku Saku Pemenang Pemilu 2009 Kader PKS Jakarta: DPP PKS, 2004, Cet. II. 20 3 untuk kampanye yang jauh lebih dari sedikit, PKS berhasil menaikkan suara sampai lebih dari lima kali lipat. 4 Guna mencapai tujuan jangka panjang dan menengah, partai politik membutuhkan strategi yang bersifat jangka panjang maupun jangka menengah. Menurut Firmansyah strategi partai dapat dibedakan dalam beberapa hal. Pertama strategi yang terkait dengan penggalangan dan mobilisasi massa dalam pembentukan opini publik ataupun selama periode pemilihan umum. Strategi ini penting dilakukan untuk memenangkan perolehan suara yang mendukung kemenangan suatu partai politik. Kedua strategi partai politik untuk berkoalisi dengan partai lain. Ketiga, strategi partai politik dalam mengembangkan dan memberdayakan organisasi politik secara keseluruhan. Strategi-strategi tersebut merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 5 Kebijakan umum partai yang telah ditetapkan pada munas PKS tahun 2005. Program-program tahunan dalam satu periode ini bisa dianggap sebagai strategi jangka panjang sebagaimana konsep yang dikemukakan oleh Firmanzah di atas. Adapun program tahunan tersebut selanjutnya di bagi menjadi empat item dalam satu periode: 1 Tahun konsolidasi partai; 2 Tahun pembinaan; 3 Tahun perluasan jaringan dan penokohan; 4 Tahun pemenangan pemilu; dan 5 Tahun evaluasi. 6 Kemudian menyikapi tahun 4 Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS, Buku Saku Pemenang Pemilu 2009 Kader PKS 11-19 5 Firmanzah, “Marketing politik; Antara Pemahaman dan Realitas”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008, h.109 6 Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS, Buku Saku Pemenang Pemilu 2009 Kader PKS Jakarta: DPP PKS, 2004, Cet. II, h. 21 4 keempat sebagai tahun pemenangan pemilu, PKS membagi satu tahun ini menjadi empat tahapan aksi pemenangan pemilu. Empat tahapan aksi dalam tahun pemenangan pemilu ini bisa dikatakan sebagai strategi jangka pendek sebagai kelanjutan strategi jangka panjang partai dalam satu periode kepengurusan. Adapun program-program dalam tahun pemenangan pemilu adalah pertama, PKS mendengar, yaitu kader PKS turun ke bawah dalam artian terjun langsung ke masyarakat untuk mendengar aspirasi, apa yang dikeluhkan dan diinginkan oleh masyarakat. PKS mendengar ini merupakan sarana komunikasi partai dengan masyarakat atau konstituen langsung dari rumah sendiri. ke rumah atau disebut komunikasi door to door. 7 Kedua, PKS mengajak. Karena PKS tidak mungkin menangani semua permasalahan dan tuntutan yang ada di masyarakat, maka PKS mengajak orang-orang atau pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Ketiga, PKS berbicara. Berbicara kepada masyarakat dengan berdasarkan platform partai sebagai tindak lanjut dari PKS mengajak. Keempat, PKS menang. Artinya dari program- program yang telah dilakukan oleh kader PKS di tengah-tengah masyarakat, maka diharapkan terwujudnya simpati masyarakat. Bentuk dari simpati masyarakat inilah yang diharapkan membantu tercapainya target PKS dalam memenangi pemilu 2009. 7 Ibid, h.21-22 5 Dalam menjalankan empat tahapan aksi pemenangan pemilu tersebut di atas, PKS menggunakan tiga strategi komunikasi politik. Pertama adalah komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi langsung kader PKS dengan masyarakat dari rumah ke rumah atau istilah lainnya door to door. Kedua yaitu membuka simpul-simpul massa dengan melakukan komunikasi publik, yang dilakukan oleh calon legislatif caleg dengan warga masyarakat atau khalayak umum di tempat terbuka. Dan ketiga adalah komunikasi massa melalui media dalam rangka membangun opini publik. 8 Strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh para kader PKS merupakan bentuk komunikasi langsung kepada masyarakat dengan cara door to door. Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok kecil dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. 9 Jika berbicara sedikit mengenai kasus PKS, hal ini dianggap sangat penting karena beberapa faktor. Pertama karena, perkembangan partai tersebut bisa dikatakan fenomena elektoral yang luar biasa, khususnya pada pemilu tahun 2004 ketika PKS mengalami peningkatan dukungan hampir sebesar 500. Kemudian dengan perolehan suara 7,89 pada pemilu 2009, PKS adalah satu-satunya partai yang berhasil meningkatkan perolehan suara dari pemilu sebelumnya. 10 8 Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS, Buku Saku Pemenang Pemilu 2009 Kader PKS Jakarta: DPP PKS, 2004, Cet. II, h.22 9 Devito, Joseph,”Komunikasi Antara Manusia”, Jakarta: Profesional Books Edisi terjemahan oleh Agus Maulana 1997, h.4 10 Komisi Pemilihan Umum, Buku Saku Pemilu 2009: h. 41. 6 Perkembangan PKS tanpa dukungan dari salah satu ormas Islam Indonesia yang besar juga menunjukkan bahwa persimpangan agama Islam dengan dunia politik di Indonesia pada jaman sekarang semakin melebar dan semakin kompleks. 11 Berangkat dari latar belakang dan masalah diatas maka peneliti mengajukan penelitian ilmiah dengan judul Strategi Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera PKS Secara Ekspresi Simbolik di Media Sosial Jelang Pemilu 2014. Adapun yang menjadi pertimbangan penulis untuk mengangkat judul tersebut adalah dikarenakan strategi komunikasi politik PKS yang cukup unik dalam mengekspresikan kampanyenya secara simbolik di media sosial untuk meyakinkan calon pemilih terutama oleh kalangan pemilih umat Islam pada elektabilitas suara menjelang Pemilu Legislatif 2014 terkait masalah kasus dugaan suap impor daging sapi yang sedang di alami presiden PKS Luthfi Hasan Ishak di awal tahun 2013.

B. Batasan dan Perumusan Masalah 1.

Batasan Masalah Penelitian ini mengambil titik fokus dengan membatasi masalah pada persoalan bagaimana strategi kreatif iklan kampanye politik partai PKS dalam memperkenalkan nomor urut 3 di pemilu 2014 untuk meraih popularitas masyarakat Indonesia. Ruang lingkup ini dibatasi hanya pada strategi komunikasi politik yang digunakan oleh PKS menjelang pemilu legislatif 2014. 11 Zuly Qodir, Sosiologi Politik Islam: Kontestasi Islam Politik dan Demokrasi di Indonesia Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012: h.287. 7 Sedangkan fokus penelitian ini adalah ada pada bagaimana PKS mengekspresikan secara simbolik komunikasi politiknya menjelang Pemilu legislatif 2014 di media sosial yang dilihat dari identifikasi yang terjadi pada strategi komunikasi politik yang digunakan oleh PKS dalam meyakinkan calon pemilih pada elektabilitas suara menjelang Pemilu Legislatif 2014 terkait masalah-masalah kasus yang sedang dihadapi.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah seperti yang sudah di jelaskan di atas, maka dalam penelitian ini perumusan masalahnya mencakup dalam hal sebagai berikut: a. Bagaimana Strategi Komunikasi Politik PKS Jelang Pemilu Legislatif 2014? b. Bagaimana Ekspresi Simbolik Komunikasi Politik PKS di Media Sosial Jelang Pemilu Legislatif 2014.

3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan batasan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka penelitian ini bertujuan: 1. Ingin mengetahui apakah strategi komunikasi politik PKS yang dilancarkan secara ekspresi simbolik di media sosial dapat mendongkrak perolehan suara untuk memilih partai PKS dalam Pemilu Legislatif 2014 2. Ingin mengetahui bagaimana ekspresi simbolik komunikasi politik pemikiran partai PKS yang menggunakan simbol-simbol islam sehingga dapat meraih popularitas masyarakat Indonesia.