602
6 4
7 Beban Depresiasi Peralatan Depreciation of Equipment
6 4
8 Beban Depresiasi KendaraanVehecle Depreciation
Expenses 6
4 9
Beban Depresiasi Gedung Building Depreciation Expenses
7 0 0 BebanPendapatan Lain-lain
7 1 0 Pendapatan Lain-lainOther
Income 7
5 Beban Lain-lainOther Expenses
11.8. Buku JurnalJournal
Model pencatatan berdasarkan persamaan akuntansi seperti contoh di atas dapat dilakukan bila transaksi hotel tidak terlalu banyak.
Dalam kenyataannya jenis dan frekuensi transaksi keuangan hotel sangat besar dan sering terjadi, sehingga model persamaan akuntansi seperti di
atas tidak praktis lagi bila dipakai untuk mencatat transaksi keuangan. Dalam akuntansi, untuk pencatatan sehari-hari digunakan proses
pencatatan alternatif melalui buku jurnal journal dan buku besar ledger. Prinsip pencatatannya juga menggunakan dasar persamaan
akuntansi yang diperluas dengan teknik tatabuku berpasangandouble entry bookeping, seperti terlihat pada Gambar 11.2. Teknik pencatatan
ini diajarkan pada Sekolah Menengah Kejuruan bidang akuntansi, sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan selain bidang Akuntansi
cukup mengenal prinsip dasar dengan ilustrasi sederhana.
Berdasarkan model persamaan akuntansi di atas dapat diketahui bahwa setiap transaksi selalu mempengaruhi dua sisi yang berlawanan
sisi harta, dan sisi kewajiban atau modal atau di dalam satu sisi yang sama misalnya sisi harta, ada jenis harta tertentu bertambah+ tetapi
jenis harta lainnya berkurang-, jadi tetap dicatat dua kali. Dari contoh di atas, pada hasil akhirnya, selalu total harta akan sama dengan Kewajiban
ditambah Modal.
Sekarang dapat dibuat model persamaan matematis yang menjadi prinsip pencatatan akuntansi berdasarkan model tatabuku berpasangan
double entry bookkeeping. Dari Gambar 11.2 di atas dapat dibuat Rumus Pencatatan
berdasarkan prinsip Tata Buku Berpasangan sbb: 1 Jika jenis harta tertentu bertambah + maka pada saat yang sama
akan timbul: a Modal bertambah +, atau Kewajiban bertambah +
b Jenis harta lainnya berkurang -
603
2 Jika jenis harta tertentu berkurang maka pada saat yang sama akan timbal:
a Modal berkurang -, atau Kewajiban berkurang - b Jenis harta lainnya bertambah +
Gambar 11.2 Prinsip Tata Buku Berpasangan
atau menurut kebiasaan dalam akuntansi digunakan istilah Debit Dr dan Kredit Kr sebagai berikut:
1 Untuk perubahan Harta,
a Harta bertambah disebut Debit Dr b Harta berkurang disebut Kredit Kr,
2 Untuk perubahan Kewajiban a Kewajiban bertambah disebut Kredit Kr
b Kewajiban berkurang disebut Debit Dr 3 Untuk perubahan Modal
a Modal bertambah disebut Kredit Kr b Modal berkurang disebut Debit Dr.
4 Untuk pendapatan a Pendapatan bertambah selalu Kredit Kr
b Pendapatan berkurang selalu Debit Dr 5 Untuk beban
a Beban bertambah selalu Debit Dr b Beban berkurang selalu Kredit Kr
Seluruh transaksi dapat dikelompokkan sedikitnya ke dalam salah satu dari 5 golongan sebagai berikut:
a. Transaksi PenjualanPendapatan
b. Transaksi Penerimaan Kas
Harta Kredit +
Kewajiban Kredit -
Debit+ Debit-
Modal Debit-
Kredit + Beban
Prive Setoran
Pendapatan
Bertambah Berkurang
Berkurang Bertambah
Prinsip Tata Buku Berpasangan Harta = Kewajiban +Modal
604
c. Transaksi Pembelian
d. Transaksi Pengeluaran
Kas e. Transaksi
lainnya Oleh karena itu dapat dibuat 6 jenis JurnalJournals sebagai berikut:
a. Jurnal PendapatanIncomeSales Journal
b. Jurnla Penerimaan KasCash Receipt Journal c. Jurnal
PembelianPurchase Journal d. Jurnal Pengeluaran KasCash Payment Journal
e. Jurnal Umum, General Journal
11.8.1 IncomeSales Journal
Dalam kegiatan Hotel pendapatan utama diperoleh dari Tamu dalam bentuk sea kamar, pendapatan makanan dan minuman, cucian dan
pendapatan lainnya yang dibebankan ke tamu. Tamu baru akan membayar pada saat check out. Selama belum check-out, seluruh
tagihan dibebankan dulu ke dalam akun Piutang Tamu. Jadi menurut prinsip tatabuku berpasangan, makaharta dalam bentuk Piutang tamu
bertambah disebut Debit Dr sedangkan segala jenis pendapatan yang dibebankan ke tamu bertambah maka disebut Kredit Kr. Untuk setiap
akun yang sering terjadi dibuatkan kolom tersendiri.
Atas dasar ini maka format buku Jurnal PendapatanIncomeSales Journal dapat dirancang seperti pada Tabel 11.8
Tabel 11.8. Jurnal Pendapatan
Jurnal Pendapatan
Debit Dr Kredit Kr
Tgl No Bukti
Uraian Piutang
Tamu 121
Pend.Ka mar
410 Pend.
Makan Minu
m 420
Pend. Cu
Cian 430
Minor Dept
Kode
Juml ah
16 R01 Romb. Depdik
nas 10.000
10.000
S01 Sda.
5.000 5.000
L01 Sda.
2.500 2.500
M01 Sda.
1.000 441
1.000 26 R02 Romb.
PT ABC
12.500 12.500
605
S02 Sda.
10.000 10.00
L02 Sda.
5.000 5.000
M02 Sda.
2.000 441
2.000
250.000 120.00
90.00 30.00
10.00 Penjelasan Jurnal:
Tanggal : diisi tanggal transaksi berdasarkan buktidokumen No. Bukti : Nomor dari Jenis dokumen transaksi: misalnya untuk rekening
kamar diberi kode Rroom, penjualan makanan minuman diberi kode Ringkasan dari Sales Journal, selama bulan Juni 2007, misalnya akan
nampak sebagai berikut: Akun Kode
Debit Kredit
Piutang Tamu 121
250.000 Pend.Kamar 410
120.000 Pend.Makan Minum
420 90.000
Pend. Cucian 430
30.000 Pend.Minor Dept.
Telepon 441
10.000 Total
250.000 250.000
11.8.2 Jurnal Penerimaan Kas Cash Receipt Journal Penerimaan kas yang utama akan diperoleh dari rekening tamu pada
saat tamu melakukan check out. Semua beban tamu seperti sewa kamar, makan dan minum dan yang lainnya akan dicatat terlebih dahulu ke
dalam akun piutang tamu dan saat tamu check out Kasir akan mencetak faktur tamu guest bill dilengkapi dengan bukti penerimaan kas cash
receiptstrook cash register. Ada juga penerimaan kas lain, misalnya melalui penjualan tunai.
Atas dasar ciri ini maka dapat dirancang format buku jurnal penerimaan kas cash receipt journal seperti Tabel 11.9