Daftar Akun Chart of Accounts

602 6 4 7 Beban Depresiasi Peralatan Depreciation of Equipment 6 4 8 Beban Depresiasi KendaraanVehecle Depreciation Expenses 6 4 9 Beban Depresiasi Gedung Building Depreciation Expenses 7 0 0 BebanPendapatan Lain-lain 7 1 0 Pendapatan Lain-lainOther Income 7 5 Beban Lain-lainOther Expenses

11.8. Buku JurnalJournal

Model pencatatan berdasarkan persamaan akuntansi seperti contoh di atas dapat dilakukan bila transaksi hotel tidak terlalu banyak. Dalam kenyataannya jenis dan frekuensi transaksi keuangan hotel sangat besar dan sering terjadi, sehingga model persamaan akuntansi seperti di atas tidak praktis lagi bila dipakai untuk mencatat transaksi keuangan. Dalam akuntansi, untuk pencatatan sehari-hari digunakan proses pencatatan alternatif melalui buku jurnal journal dan buku besar ledger. Prinsip pencatatannya juga menggunakan dasar persamaan akuntansi yang diperluas dengan teknik tatabuku berpasangandouble entry bookeping, seperti terlihat pada Gambar 11.2. Teknik pencatatan ini diajarkan pada Sekolah Menengah Kejuruan bidang akuntansi, sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan selain bidang Akuntansi cukup mengenal prinsip dasar dengan ilustrasi sederhana. Berdasarkan model persamaan akuntansi di atas dapat diketahui bahwa setiap transaksi selalu mempengaruhi dua sisi yang berlawanan sisi harta, dan sisi kewajiban atau modal atau di dalam satu sisi yang sama misalnya sisi harta, ada jenis harta tertentu bertambah+ tetapi jenis harta lainnya berkurang-, jadi tetap dicatat dua kali. Dari contoh di atas, pada hasil akhirnya, selalu total harta akan sama dengan Kewajiban ditambah Modal. Sekarang dapat dibuat model persamaan matematis yang menjadi prinsip pencatatan akuntansi berdasarkan model tatabuku berpasangan double entry bookkeeping. Dari Gambar 11.2 di atas dapat dibuat Rumus Pencatatan berdasarkan prinsip Tata Buku Berpasangan sbb: 1 Jika jenis harta tertentu bertambah + maka pada saat yang sama akan timbul: a Modal bertambah +, atau Kewajiban bertambah + b Jenis harta lainnya berkurang - 603 2 Jika jenis harta tertentu berkurang maka pada saat yang sama akan timbal: a Modal berkurang -, atau Kewajiban berkurang - b Jenis harta lainnya bertambah + Gambar 11.2 Prinsip Tata Buku Berpasangan atau menurut kebiasaan dalam akuntansi digunakan istilah Debit Dr dan Kredit Kr sebagai berikut: 1 Untuk perubahan Harta, a Harta bertambah disebut Debit Dr b Harta berkurang disebut Kredit Kr, 2 Untuk perubahan Kewajiban a Kewajiban bertambah disebut Kredit Kr b Kewajiban berkurang disebut Debit Dr 3 Untuk perubahan Modal a Modal bertambah disebut Kredit Kr b Modal berkurang disebut Debit Dr. 4 Untuk pendapatan a Pendapatan bertambah selalu Kredit Kr b Pendapatan berkurang selalu Debit Dr 5 Untuk beban a Beban bertambah selalu Debit Dr b Beban berkurang selalu Kredit Kr Seluruh transaksi dapat dikelompokkan sedikitnya ke dalam salah satu dari 5 golongan sebagai berikut: a. Transaksi PenjualanPendapatan b. Transaksi Penerimaan Kas Harta Kredit + Kewajiban Kredit - Debit+ Debit- Modal Debit- Kredit + Beban Prive Setoran Pendapatan Bertambah Berkurang Berkurang Bertambah Prinsip Tata Buku Berpasangan Harta = Kewajiban +Modal 604 c. Transaksi Pembelian d. Transaksi Pengeluaran Kas e. Transaksi lainnya Oleh karena itu dapat dibuat 6 jenis JurnalJournals sebagai berikut: a. Jurnal PendapatanIncomeSales Journal b. Jurnla Penerimaan KasCash Receipt Journal c. Jurnal PembelianPurchase Journal d. Jurnal Pengeluaran KasCash Payment Journal e. Jurnal Umum, General Journal

11.8.1 IncomeSales Journal

Dalam kegiatan Hotel pendapatan utama diperoleh dari Tamu dalam bentuk sea kamar, pendapatan makanan dan minuman, cucian dan pendapatan lainnya yang dibebankan ke tamu. Tamu baru akan membayar pada saat check out. Selama belum check-out, seluruh tagihan dibebankan dulu ke dalam akun Piutang Tamu. Jadi menurut prinsip tatabuku berpasangan, makaharta dalam bentuk Piutang tamu bertambah disebut Debit Dr sedangkan segala jenis pendapatan yang dibebankan ke tamu bertambah maka disebut Kredit Kr. Untuk setiap akun yang sering terjadi dibuatkan kolom tersendiri. Atas dasar ini maka format buku Jurnal PendapatanIncomeSales Journal dapat dirancang seperti pada Tabel 11.8 Tabel 11.8. Jurnal Pendapatan Jurnal Pendapatan Debit Dr Kredit Kr Tgl No Bukti Uraian Piutang Tamu 121 Pend.Ka mar 410 Pend. Makan Minu m 420 Pend. Cu Cian 430 Minor Dept Kode Juml ah 16 R01 Romb. Depdik nas 10.000 10.000 S01 Sda. 5.000 5.000 L01 Sda. 2.500 2.500 M01 Sda. 1.000 441 1.000 26 R02 Romb. PT ABC 12.500 12.500 605 S02 Sda. 10.000 10.00 L02 Sda. 5.000 5.000 M02 Sda. 2.000 441 2.000 250.000 120.00 90.00 30.00 10.00 Penjelasan Jurnal: Tanggal : diisi tanggal transaksi berdasarkan buktidokumen No. Bukti : Nomor dari Jenis dokumen transaksi: misalnya untuk rekening kamar diberi kode Rroom, penjualan makanan minuman diberi kode Ringkasan dari Sales Journal, selama bulan Juni 2007, misalnya akan nampak sebagai berikut: Akun Kode Debit Kredit Piutang Tamu 121 250.000 Pend.Kamar 410 120.000 Pend.Makan Minum 420 90.000 Pend. Cucian 430 30.000 Pend.Minor Dept. Telepon 441 10.000 Total 250.000 250.000 11.8.2 Jurnal Penerimaan Kas Cash Receipt Journal Penerimaan kas yang utama akan diperoleh dari rekening tamu pada saat tamu melakukan check out. Semua beban tamu seperti sewa kamar, makan dan minum dan yang lainnya akan dicatat terlebih dahulu ke dalam akun piutang tamu dan saat tamu check out Kasir akan mencetak faktur tamu guest bill dilengkapi dengan bukti penerimaan kas cash receiptstrook cash register. Ada juga penerimaan kas lain, misalnya melalui penjualan tunai. Atas dasar ciri ini maka dapat dirancang format buku jurnal penerimaan kas cash receipt journal seperti Tabel 11.9