c Untuk mengaktifkan hyperlink tekan shift+5 pada keyboard,
kemudian arahkan mouse pada tombol button atau kalimat yang bergaris bawah. Ketika muncul gambar tangan sedang
“menunjuk” maka klik pada tombol button atau kalimat yang anda buat sudah terhubung dengan penjelasan yang ada di
slide yang di link-kan atau dihubungkan.
Langkah-langkah tersebut di atas merupakan langkah umum menggunakan atau mengoperasikan Microsoft Powerpoint untuk
presentasi. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapat yang sama terkait dengan hal tersebut, sehingga peneliti hanya menggunakan
pendapat dua ahli untuk menjelaskan langkah-langkah mengoperasikan Microsoft Powerpoint
untuk presentasi.
b. Indikator media pembelajaran powerpoint yang baik
Daryanto 2010: 72 menyebutkan beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat media presentasi dengan
menggunakan Powerpoint yaitu sebagai berikut: 1
Pilihan jenis huruf yang tingkat keterbacaannya tinngi, misalnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf 17
– 20 untuk isi teks, 28 untuk sub judul, dan 30 untuk judul.
2 Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi
warna, gambar, foto, animasi, atau video. 3
Area frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16×20 cm. 4
Usahakan dalam satu slide tidak memuat lebih dari 18 baris teks. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Dalam satu slide hanya berisi satu topik atau subtopik
pembahasan. 6
Setiap judul diberi frame. 7
Perhatikan komposisi warna, keseimbangan tata letak, keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap tampilan.
8 Memperhatikan prinsip kesederhanaan.
9 Jangan terlalu membuat tampilan slide yang terlalu rumit, ramai,
dan pernuh warna-warni. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya pesan utama yang disajikan.
Sanjaya 2012: 234 menyebutkan kriteria untuk menilai sebuah media interaktif di antaranya yaitu:
1 Kesederhanaan. Kesederhanaan artinya bahwa program
multimedia interaktif harus dirancang agar dapat digunakan siapa saja. Orang yang memanfaatkan media tidak perlu belajar
tentang komputer terlebih dahulu dan mudah dalam mengoperasikan media.
2 Kelengkapan bahan pelajaran. Kelengkapan bahan pelajaran
artinya multimedia yang dikembangkan memiliki kandungan yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Sebaiknya isi kandungan multimedia tidak hanya data atau fakta,
akan tetapi juga berisi konsep, prinsip, dan generalisasi bahkan teori.
3 Komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus bersifat
komunikatif artinya baik bahasa maupun format penampilan harus dapat berbicara, harus mengajak pengguna melakukan
sesuatu. Dengan demikian, format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang menempatkan pengguna sebagai objek
belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar. 4
Belajar mandiri. Multimedia yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain, termasuk
guru. Untuk itu, format penyajian harus disusun lengkap dari mulai petunjuk penggunaan, isi pelajaran, sampai pada alat
evaluasi berserta kunci jawaban, sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya.
5 Belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia
adalah proses belajar setahap demi setahap. Oleh karena itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dan mulai dari hal
yang sederhana menuju hal yang kompleks, dan dari yang konkret ke hal yang abstrak.
6 Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media.
Oleh sebab itu, pemakaian berbagai jenis media seperti media audio, video, foto, film dan sebagainya harus ditata secara serasi
dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya.
7 Kontinuitas. Multimedia harus dapat mendorong secara terus
menerus untuk belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar lebih lanjut. Multimedia juga harus dapat meninggalkan
bekas, sehingga ketika seseorang selesai menjalankan sebuah program, ia akan merasa telah belajar sesuatu.
Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam merancang atau mendesain sebuah media
interaktif atau media presentasi berbasis ICT, perancang perlu memperhatikan beberapa hal seperti kesederhanaan, jenis huruf, konten
atau isi media, cara penyajiannya, bahasa penggunaan, dan lain sebagainya. Kriteria penilaian atau hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat sebuah media interaktif menurut para ahli tersebut di atas, kemudian digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam menyusun
instrumen validasi atau instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran berbasis ICT.
c. Kelebihan Microsoft PowerPoint