171
www.kinerja.or.id
Berorientasi Pelayanan Publik
7
7
Transparansi dan Akuntabilitas dalam
Manajemen Sekolah
Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah
172
www.kinerja.or.id
LAMPIRAN B - URAIAN SUBSTANSI
Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah Berorientasi Pelayanan Publik
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan umum pembelajaran adalah peserta menguasai transparansi dan akuntabilitas dalam
manajemen sekolah. Tujuan khusus pembelajaran adalah, setelah mengikuti sesi tentang transparansi
dan akuntabilitas dalam manajemen sekolah, peserta dapat:
1. Menjelaskan kaitan antara good governance dengan transparansi dan akuntabilitas.
2. Menjelaskan makna transparansi dan akuntabilitas
. 3. Mengidentiikasi jenis-jenis akuntabilitas.
4. Menyusun lesson lear
nt dari praktik baik tentang transparansi sekolah yang mendapatkan
pendampingan dari USAID-KINERJA.
POKOK BAHASAN
1. Kaitan antara good governance dengan transparansi dan akuntabilitas.
2. Makna transparansi dan akuntabilitas. 3. Jenis-jenis akuntabilitas.
4. Contoh penerapan transparansi dan akuntabilitas di sekolah
.
Transparansi dan Akuntabilitas
dalam Manajemen
Sekolah
..... peserta
menguasai transparansi dan
akuntabilitas dalam manajemen
sekolah.
MODUL 7
173
www.kinerja.or.id
Berorientasi Pelayanan Publik
Waktu Pokok Bahasan
5 menit Pengantar
10 menit Pengkondisian
30 menit Fasilitator Presentasi
30 menit Diskusi Kelompok
50 menit Wakil Kelompok Presentasi
10 menit Penutup
METODE
1. Curah pendapat 2. Ceramah
3. Rsesitasi 4. Presentasi
5. Tanya jawab
ALAT DAN BAHAN
1. Komputerlaptop 2. LCD
3. Papan dan kertas plano 4. Spidol warna
5. Isolasi kertas
WAKTU
Total waktu yang dibutuhkan: 3 x 45 menit 135 menit, dengan rincian sebagai berikut:
PROSES FASILITASI
Pengantar
5 menit
Pengkondisian
10 menit
Pemaparan Materi
30 menit
Diskusi Kelompok
30 menit
Presentasi
50 menit
Penutup
10 menit
Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah
174
www.kinerja.or.id
LAMPIRAN B - URAIAN SUBSTANSI
Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah Berorientasi Pelayanan Publik
Penutup 10 menit
Fasilitator mereview hasil diskusi.
BAHAN BACAAN
BAHAN BACAAN: TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS DALAM MANAJEMEN SEKOLAH
1. PENDAHULUAN
Diskursus tentang good governance atau kepemerintahan yang baik, merupakan kelanjutan
perkembangan diskursus tentang good governmet. Good governance merupakan isu yang paling
mengemuka belakangan ini, terutama ketika keinginan untuk mewujudkan kepemerintahan yang
kapabel sekaligus yang baik menjadi tekad hampir semua negara bangsa. Pemahaman umum tentang
good governance mulai mengemuka di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era
tahun 2000-an. Kepemerintahan yang baik banyak diperkenalkan
oleh lembaga donor atau pemberi pinjaman luar negeri seperti World Bank, Asean Development
Bank, IMF maupun lembaga-lembaga pemberi pinjaman lainnya yang berasal dari negara-
Pengantar 5 menit
Fasilitator mengajak peserta bermain game.
Apersepsi 10 menit
1. Fasilitator melakukan apersepsi materi peningkatan partisipasi masyarakat dan stake
holders dalam pelayanan publik d sekolah. 2. Fasilitator memancing pendapat peserta tentang
urgensi transparansi dan akuntabilitas. 3. Fasilitator memancing pikiran kritis peserta
terhadap fenomena sekolah yang kurang transparan.
Presentasi 30 menit
Fasilitator presentasi garis-garis besar tentang transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen
sekolah.
Diskusi Kelompok 30 menit
1. Fasilitator membentuk kelompok. 2. Fasilitator memberikan topik yang didiskusikan
dalam kelompok. 3. Kelompok mendiskusikan topi
k yang diberikan. 4. Kelompok merekam hasil diskusi dalam kertas
plano.
Presentasi 50 menit
1. Wakil Kelompok Presentasi 2. Anggota kelompok menambahkan jika ada.
3. Kelompok presenter bertanya jawab dengan para
peserta.
175
www.kinerja.or.id
Berorientasi Pelayanan Publik
negara maju. Good governance dijadikan aspek pertimbangan lembaga donor dalam memberikan
pinjaman dan hibah.Good governance ini sudah memasuki ranah universitas dengan label good
university governance dan ranah sekolah dengan label good school governance.
Good governance mengharuskan penggunaan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan kepemrintahan. Deklarasi Tokyo mengartikan akuntabilitas sebagai kewajiban-
kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-
sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk menjawab hal-hal yang terkait
dengan pertanggungjawaban iskal, manajerial, dan program. Akuntabilitas terkait dengan asesemen
tentang standar pelaksanaan kegiatan. Beberapa negara maju di Eropa seperti Jerman
dan Inggris telah menerapkan konsep akuntabilitas hampir di setiap aspek kepemerintahan sejak tahun
1970-an. Inggris di era John Major dan Toni Blair memasyarakatkan akuntabilitas dengan menyusun
Output and Performance Analysis OPA Guidance. Pemerintah Inggris menetapkan gagasan tentang
Public Services for The Future: Modernisation, Reform, Accountability”, yang mengharuskan
setiap keputusan tidak hanya berorientasi pada pengeluaran dan atau penyerapan dana,tetapi
juga mengenai peningkatan jasa yang diberikan beserta dengan perbaikannya. Jerman menetapkan
bahwa keterlibatan pusat central involvement dalam kegiatan setiap menteri dibatasi pada
masalah kepegawaian, teknologi informasi dan hal-hal keuangan. Dari pola pemerintahan ini,
maka pemerintah sesuai dengan tingkatannya secara formal mempunyai akuntabilitas public
accountability kepada parlemen di tiap tingkatan pemerintahan federal, negara bagian, dan lokal.
2. MAKNA TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
Transparansi atau keterbukaan berarti seluruh warga sekolah dan pemangku kepentingan dapat
mengetahui mekanisme pengelolaan sumberdaya sekolah. Selanjutnya sekolah memperoleh
kepercayaan dan dukungan dari pemangku kepentingan. Keterbukaan dapat dilakukan melalui
penyebarluasan informasi di sekolah dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan
sumberdaya sekolah, untuk memperoleh kepercayaan publik terhadap sekolah. Tumbuhnya
kepercayaan publik merupakan langkah awal upaya sekolah dalam meningkatkan peran serta
masyarakat terhadap sekolah Kemendikbud, 2012. Keterbukaan atau transparansi dalam pengelolan
sekolah merupakan karakteristik sekolah yang menerapkan MPMBS. Keterbukantransparansi
ini ditunjukkan dalam pengambilan keputusan, perencana dan pelaksanaan kegiatan, penggunaan
uang, dan sebagainya, yang selalu melibatkan pihak-pihak terkait sebagai alat kontrol.
Akuntabilitas secara hariah dalam bahasa inggris biasa disebut dengan accoutability yang diartikan
sebagai “yang dapat dipertanggungjawabkan”. Atau dalam kata sifat disebut sebagai accountable.
Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah