Optimasi QFD dan Model Kano

Maka nilai R norm untuk keseluruhan nilai i dan j yaitu : 0.2164 0.2093 0.2164 0.1828 0.1739 0.2205 0.2160 0.2068 0.1828 0.1739 R norm = 0.1780 0.2041 0.1949 0.2216 0.2014 0.1790 0.1974 0.2038 0.1949 0.2250 0.1864 0.2108 0.1918 0.2097 0.2013 0.1864 0.2108 0.1918 0.2097 0.2013 0.1873 0.2090 0.1918 0.2177 0.1942

5.5.3. Optimasi QFD dan Model Kano

Langkah ini merupakan langkah yang paling penting dari seluruh pendekatan yang digunakan. Model optimisasi QFD untuk produk spring bed kasur pegas dirumuskan untuk menentukan nilai karakteristik teknis yang lebih baik dengan mengintegrasikan informasi yang diambil dari langkah sebelumnya termasuk hasil kualitatif dan kuantitatif dari model Kano, normalisasi HOQ dan EC.

1. Fungsi Tujuan

Tujuan dari Model Optimasi adalah untuk memaksimalkan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat dikuantifikasi dengan persamaan Model Kano yang telah diperoleh pada Tabel 5.22 yaitu S 1 = -1,332e -y1 + 0,806 S 2 = -1,276e -y2 + 0,824 S 3 = 0,46081e y3 - 0,8358 S 4 = -1,166e -y4 + 0,724 S 5 = -0,933e -y5 + 0,617 S 6 = 0,4790e y6 – 0,9998 Universitas Sumatera Utara S 7 = 0,9053y 7 – 0,4316 Kemudian persamaan-persamaan kepuasan konsumen ini dijumlahkan dengan proporsi derajat kepentingan masing-masing sehingga didapat persamaan sebagai berikut: S tot = 0,1248s 1 + 0,1187s 2 + 0,1287s 3 + 0,1262s 4 + 0,1213s 5 + 0,1263s 6 + 0,1315s 7 Pesamaan fungsi tujuan di atas dapat dilihat bahwa terdapat bentuk persamaan fungsi tujuan yang tidak linear misalnya untuk S 1 = -1,332e -y1 + 0,806 adalah persamaan eksponensial sehingga model persamaan di atas dapat dikatakan sebagai model nonlinear. 23

2. Fungsi Pembatas

a. Fungsi pembatas yang pertama yaitu bedasarkan persamaan    n j j norm ij i x R y 1 yang menyatakan transformasi pemenuhan level karakteristik teknis ke dalam pemenuhan level keinginan konsumen dengan mengalikan matriks hubungan R norm yang diperoleh dari HoQ. Dengan demikian, maka diperoleh persamaan- persamaan yaitu y 1 = 0,2164x 1 + 0,2093x 2 + 0,2164x 3 + 0,1828x 4 + 0,1739x 5 y 2 = 0,2205x 1 + 0,2160x 2 + 0,2068x 3 + 0,1828x 4 + 0,1739x 5 y 3 = 0,1780x 1 + 0,2041x 2 + 0,1949x 3 + 0,2216x 4 + 0,2014x 5 y 4 = 0,1790x 1 + 0,1974x 2 + 0,2038x 3 + 0,1949x 4 + 0,2250x 5 y 5 = 0,1864x 1 + 0,2108x 2 + 0,1918x 3 + 0,2097x 4 + 0,2013x 5 y 6 = 0,1864x 1 + 0,2108x 2 + 0,1918x 3 + 0,2097x 4 + 0,2013x 5 y 7 = 0,1873x 1 + 0,2090x 2 + 0,1918x 3 + 0,2177x 4 + 0,1942x 5 23 Ruhul A.Sarker dan Charles S.Newton.Optimization Modelling.2008,Hal. 39‐51 Universitas Sumatera Utara b. Fungsi pembatas kedua yaitu berdasarkan persamaan    p k kj jk j d x x 1 yang menyatakan normalisasi nilai karakteristik teknis diskrit dan pemenenuhan level EC j yang diskrit x j . Dengan demikian, maka diperoleh persamaan- persamaan yaitu x 5 = 0,15x 1 + 0,50x 2 + 0,75x 3 + x 4 c. Fungsi pembatas ketiga yaitu berdasarkan persamaan 1 1    p k jk x yang menyatakan pembatas normalisasi dimana hanya satu opsi karakteristik teknis diskrit yang dipilih. Dengan demikian, maka diperoleh persamaan-persamaan yaitu x 51 + x 52 + x 53 + x 54 =1 d. Fungsi pembatas keempat yaitu berdasarkan persamaan i y D  yang menyatakan pemenuhan level atribut keinginan konsumen yang berada di level CR sekarang atau lebih besar sama . Dengan demikian, maka diperoleh persamaan-persamaan yaitu y 1 ≥ 0,5558 y 2 ≥ 0,5667 y 3 ≥ 0,5940 y 4 ≥ 0,5700 y 5 ≥ 0,5784 y 6 ≥ 0,5829 y 7 ≥ 0,5820 Universitas Sumatera Utara e. Fungsi pembatas kelima yaitu bedasarkan persamaan ECL j x j ECH j yang memspesifikasikan kondisi batas tambahan untuk pemenuhan tingkat karakteristik teknis tertentu. Hasil yang diperoleh persamaan-persamaan tersebut yaitu 0,6 ≤ x 1 ≤ 1 0,5 ≤ x 2 ≤ 1 0,45 ≤ x 3 ≤ 1 0,40 ≤ x 4 ≤ 1 0,15 ≤ x 5 ≤ 1 Fungsi tujuan yang dihasilkan bersifat nonlinier dan fungsi pembatas yang dihasilkan dapat bernilai integer maupun noninteger dimana hal ini disebabkan oleh nilai diskrit misalnya untuk efisiensi desain mempunyai nilai minimum sebesar 60 0,6 dimana angka ini merupakan bilangan noninteger sedangkan nilai kontinu misalnya pada durability nilai minimum sebesar 3 tahun dimana angka ini merupakan bilangan integer sehingga Model Optimisasi yang digunakan adalah Mixed Integer Non Linier Programming. 24

3. Formulasi Matematis

Formulasi matematis yang digunakan diuraikan sebagai berikut S 1 = -1,332e -y1 + 0,806 S 2 = -1,276e -y2 + 0,824 S 3 = 0,46081e y3 - 0,8358 S 4 = -1,166e -y4 + 0,724 24 muntahanah.files.wordpress.com201010pend‐or.doc Universitas Sumatera Utara S 5 = -0,933e -y5 + 0,617 S 6 = 0,4790e y6 – 0,9998 S 7 = 0,9053y 7 – 0,4316 Fungsi Tujuan S tot = 0,1248s 1 + 0,1187s 2 + 0,1287s 3 + 0,1262s 4 + 0,1213s 5 + 0,1263s 6 + 0,1315s 7 Fungsi Pembatas y 1 = 0,2164x 1 + 0,2093x 2 + 0,2164x 3 + 0,1828x 4 + 0,1739x 5 y 2 = 0,2205x 1 + 0,2160x 2 + 0,2068x 3 + 0,1828x 4 + 0,1739x 5 y 3 = 0,1780x 1 + 0,2041x 2 + 0,1949x 3 + 0,2216x 4 + 0,2014x 5 y 4 = 0,1790x 1 + 0,1974x 2 + 0,2038x 3 + 0,1949x 4 + 0,2250x 5 y 5 = 0,1864x 1 + 0,2108x 2 + 0,1918x 3 + 0,2097x 4 + 0,2013x 5 y 6 = 0,1864x 1 + 0,2108x 2 + 0,1918x 3 + 0,2097x 4 + 0,2013x 5 y 7 = 0,1873x 1 + 0,2090x 2 + 0,1918x 3 + 0,2177x 4 + 0,1942x 5 x 5 = 0,15x 1 + 0,50x 2 + 0,75x 3 + x 4 x 51 + x 52 + x 53 + x 54 =1 y 1 ≥ 0,5558 y 2 ≥ 0,5667 y 3 ≥ 0,5940 y 4 ≥ 0,5700 y 5 ≥ 0,5784 y 6 ≥ 0,5829 y 7 ≥ 0,5820 0,6 ≤ x 1 ≤ 1 Universitas Sumatera Utara 0,5 ≤ x 2 ≤ 1 0,45 ≤ x 3 ≤ 1 0,40 ≤ x 4 ≤ 1 0,15 ≤ x 5 ≤ 1

5.5.4. Penyelesaian Model Optimasi dengan Software GAMS General Algebraic Modelling System

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Optimasi Kepuasan Konsumen dengan Integrasi Penerapan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD)

0 0 23