128 bahwa nilai t
hitung
t
tabel
16,664 -2,069 dan nilai signifikansi 0,05 0,000 0,05.
3 Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas
V dalam pembelajaran matematika materi bangun datar antara yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van
Hiele dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan data hasil penghitungan menggunakan rumus
Independent Samples T Test melalui program SPSS versi 20 yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
t
tabel
3,221 -2,011. 4
Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Karangdadap Kabupaten Banyumas dalam pembelajaran matematika materi bangun datar yang menggunakan
model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal
ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis menggunakan One Sample T Test melalui program SPSS versi 20 yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
t
tabel
4,897 -2,069 dan nilai signifikansi 0,05 0,000 0,05.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
5.2.1 Bagi Siswa
Siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele perlu memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-
sungguh mengenai langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Two Stay
129 Two Stray berbasis teori Van Hiele. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran
Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele memiliki banyak langkah yang harus dipahami oleh siswa sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang direncanakan. Siswa dalam menyampaikan materi ke teman yang lain harus jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga siswa
yang menyimak penjelasan dapat menerima informasi yang disampaikan dengan baik.
5.2.2 Bagi Guru
Sebelum menerapkan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele, guru hendaknya merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan,
terutama hal-hal yang berkaitan dengan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele seperti: pembagian kelompok yang terdiri dari siswa yang memiliki
kemampuan heterogen. Guru pada saat pembelajaran perlu menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele
dengan jelas sehingga siswa dapat mengikuti langkah-langkah model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele dengan benar. Manajemen waktu perlu
dipertimbangkan dengan matang karena model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele memerlukan waktu yang lama. Selain itu, media yang digunakan dalam
melaksanakan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele pada materi bangun datar juga perlu disiapkan dengan matang seperti: berbagai jenis bangun
datar, penggaris, busur derajat dan media tangram.
5.2.3 Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele baik bagi guru
130 maupun siswa. Fasilitas dan kelengkapan yang dimaksud antara lain media,
sumber belajar yang memadai, dan buku-buku relevan yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele.
Kepala sekolah hendaknya memberikan pengawasan secara berkala terhadap guru kelas pada saat melaksanakan pembelajaran sehingga guru termotivasi untuk
melaksanakan pembelajaran yang bervariasi. Guru hendaknya diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan ataupun seminar tentang cara menerapkan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
5.2.4 Bagi Peneliti