54 yang paralel sehingga kedua kelas tersebut mempunyai kondisi sosial yang relatif
sama. Selisih jumlah siswa pada kedua kelas juga hampir sama serta kedua guru kelas pada SD tersebut mempunyai kesamaan latar belakang pendidikan yaitu
berpendidikan terakhir S1. Kelas yang menjadi kelas eksperimen yaitu kelas V A, sedangkan kelas yang dipilih sebagai kelas kontrol atau pembanding yaitu kelas V
B SD Negeri Karangdadap Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.
3.3 Populasi dan Sampel
Bagian ini menjelaskan mengenai populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Penjelasan selengkapnya mengenai populasi
dan sampel sebagai berikut:
3.3.1 Populasi
Sugiyono 2014: 119 menyatakan populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD
Negeri Karangdadap tahun pelajaran 20152016. Jumlah populasi sebanyak 50 siswa yang terdiri dari 24 siswa kelas V A sebagai kelas eksperimen dan 26 siswa
kelas V B sebagai kelas kontrol. Daftar populasi dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.
Penentuan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa faktor yaitu:
a kondisi lingkungan sosial siswa yang masih dalam satu sekolah sehingga
keadaan relatif sama;
55 b
jumlah siswa di kedua kelas tersebut juga relatif sama; c
guru di kedua kelas tersebut memiliki kualifikasi yang sama, yakni berpendidikan terakhir S1 pendidikan guru SD dengan status kepegawaian
PNS; d
iklim pembelajaran yang sama; e
kemampuan akademik di kedua kelas tersebut yang relatif sama yakni dibuktikan dengan hasil nilai pretest yang tidak jauh berbeda. Hasil uji
kesamaan rata-rata terdapat pada Lampiran 3.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2014: 120. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini yaitu menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
Sugiyono, 2014: 126. Peneliti memilih sampling jenuh karena jumlah populasi relatif sedikit, selain itu peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Hal ini sejalan dengan Musfiqon 2012: 91 yang mengemukakan apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang maka semua orang
sebaiknya diteliti. Penentuan kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan kontrol ditentukan berdasarkan hasil undian. Hasil undian menunjukkan bahwa kelas V A
terpilih sebagai kelas eksperimen dan V B sebagai kelas kontrol.
3.4 Variabel Penelitian