69 menerapkan Cronbachs Alpha pada program SPSS versi 20 menggunakan menu
Analyze- Scale –Reliability Analysis. Data yang dimasukan harus dipastikan hanya
data item yang valid saja, sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbachs Alpha lebih
besar dari 0,6. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas 22 butir soal yang valid semua butir soal dinyatakan sudah reliabel karena nilai Cronbach Alpha lebih dari
0,6. Dengan demikian, 22 butir soal tersebut dapat dilanjutkan untuk diuji taraf kesukarannya. Rekap data hasil uji reliabilitas secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,880
22
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,880. Sekaran 1992 dalam Priyatno 2012: 187 mengemukakan kriteria yang diambil menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 adalah baik. Nilai reliabilitas pada tabel lebih dari 0,8, berarti tingkat keajegan 22 soal tersebut bernilai baik.
Hasil selengkapnya mengenai uji reliabilitas setiap item soal dapat dilihat pada Lampiran 17.
3.7.1.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran didefinisikan sebagai proporsi peserta tes yang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
70 dinyatakan dalam bentuk indeks. Semakin besar indeks kesukaran yang diperoleh
dari hasil perhitungan berarti semakin mudah soal itu. Soal yang baik yaitu soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi, karena di luar jangkauannya Arikunto, 2013: 222. Arikunto 2013: 223 menjelaskan bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.
Sudjana 2014: 137 menyatakan taraf kesukaran yang digunakan untuk menganalisis indeks kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut:
I =
B N
Keterangan: I = indekstaraf kesukaran untuk tiap soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswayang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud Kriteria yang digunakan yaitu semakin kecil indeks yang diperoleh,
makin sulit soal tersebut dan sebaliknya. Sudjana 2014: 137 menyatakan kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
0,71 –1,00 = soal kategori mudah
Berdasarkan pengujian taraf kesukaran butir soal diperoleh soal kategori mudah sejumlah 7 butir soal, soal kategori sedang sejumlah 11 butir soal, dan soal
71 kategori sukar sejumlah 4 butir soal. Berikut ini data analisis tingkat kesukaran
setiap butir soal yang dihitung secara manual tanpa menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
Tabel 3.4 Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal
P Kriteria
1 2
4 5
6 7
8
11 12
13 14
15 16
17 18
20 23
28 29
30 39
40 0,75
0,83 0,29
0,27 0,67
0,65 0,71
0,69 0,69
0,71 0,69
0,29 0,67
0,27 0,69
0,69 0,79
0,69 0,69
0,81 0,69
0,78 Mudah
Mudah Sukar
Sukar Sedang
Sedang Mudah
Sedang Sedang
Mudah Sedang
Sukar Sedang
Sukar Sedang
Sedang Mudah
Sedang Sedang
Mudah Sedang
Mudah
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat disimpulkan terdapat 7 item soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah yaitu item soal 1, 2, 8, 13, 23, 30 dan 40; 11
item soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang yaitu item soal 6, 7, 11, 12, 14, 16, 18, 20, 28, 29, 40; dan 4 item soal yang termasuk sukar yaitu item soal 4, 5, 15
dan 17. Hasil pengujian tingkat kesukaran soal selengkapnya terdapat pada Lampiran 18.
72
3.7.1.4 Daya Pembeda