Uji Hipotesis Analisis Statistik Data Hasil Penelitian

106

4.1.3.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilaksanakan setelah semua uji prasyarat terpenuhi, yaitu uji normalitas maupun uji homogenitas. Peneliti menguji hipotesis menggunakan statistik parametris dilakukan untuk data yang berdistribusi normal yaitu aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Uji hipotesis akhir dengan statistik parametris uji- t menggunakan program SPSS Versi 20 dengan uraian sebagai berikut: 4.1.3.2.1 Uji Perbedaan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Uji perbedaan aktivitas belajar yang dilakukan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis Uji-t Aktivitas Belajar Siswa t-test for Equality of Means T Df Sig. 2- tailed Mean Differen ce Std. Error Differ ence 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper aktivitas belajar Equal variances assumed 10,047 48 ,000 14,801 1,473 11,839 17,763 Equal variances not assumed 10,168 45,911 ,000 14,801 1,456 11,871 17,732 Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui t hitung yaitu 10,047. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 50 orang, maka nilai derajat kebebasan dk = n – 2 = 50 – 2 = 48 dan taraf kesalahan 5. Karena untuk uji 2 sisi 0,05 : 2 = 2,5 maka dapat diketahui nilai t tabel = -2,011. Dari perhitungan tersebut diperoleh 10,047 -2,011 t hitung t tabel maka dapat disimpulkan bahwa H 01 ditolak dan Ha 1 diterima atau terdapat perbedaan aktivitas belajar matematika siswa kelas V yang menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele dan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele. 107 4.1.3.2.2 Uji Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Uji perbedaan hasil belajar yang dilakukan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis Uji-t Hasil Belajar Siswa t-test for Equality of Means T Df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper nilai hasil belajar Equal variances assumed 3,221 48 ,002 10,978 3,408 4,125 17,830 Equal variances not assumed 3,242 47,682 ,002 10,978 3,386 4,169 17,768 Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui nilai t hitung yaitu 3,221. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 50 orang, maka nilai derajat kebebasan dk = n – 2 = 50 – 2 = 48 dan taraf kesalahan 5. Karena untuk uji 2 sisi 0,05 : 2 = 2,5 maka dapat diketahui nilai t tabel = -2,011. Berdasarkan kolom Equal variances assumed homogen, dapat diketahui bahwa nilai t hitung = -2,011. Dari perhitungan tersebut diperoleh 3,221 -2,011 t hitung t tabel maka dapat disimpulkan bahwa H 02 ditolak dan H a2 diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas V yang menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele dan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele. 4.1.3.2.3 Uji Keefektifan Aktivitas Belajar Siswa Pengujian keefektifan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele menggunakan SPSS versi 20 melalui One Sampel T Test dengan menggunakan menu Analyze - Compare Means - One Sample T Test. Setelah data diolah diperoleh hasil uji keefektifan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: 108 Tabel 4.21 Hasil Penghitungan One Sample T Test One-Sample Test Test Value = 70.61 T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Eksperimen 16.664 23 .000 14.807 Berdasarkan Tabel 4.21 diperoleh nilai t hitung sebesar 16,664, kemudian nilai t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel . Nilai t tabel diperoleh dengan melihat tabel t pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n-1 atau 24-1 = 23 Priyatno, 2012: 74. Nilai t tabel sebesar -2,069 Priyatno, 2012: 222. Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat bahwa t hitung t tabel 16,664 -2,069. Sementara itu nilai signifikansi pada kolom sig 2 tailed menunjukkan angka 0,000 dan nilai signifikansi 0,000 atau 0,05, maka H 03 ditolak dan Ha 3 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar matematika materi bangun datar siswa kelas V yang menggunakan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Dengan kata lain, model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele efektif secara signifikan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika materi bangun datar. 4.1.3.2.4 Uji Keefektifan Hasil Belajar Siswa Pengujian keefektifan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele menggunakan One Sampel T Test. Berdasarkan penghitungan dapat diketahui perbedaan rata-rata nilai sampel di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji keefektifan dapat dilihat pada tabel berikut ini: 109 Tabel 4.22 Hasil Penghitungan One Sample T Test One-Sample Test Test Value = 64.23 T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Eksperimen 4.897 23 .000 10.978 Berdasarkan Tabel 4.22 diperoleh nilai t hitung sebesar 4,897. Langkah selanjutnya yaitu membandingkan t hitung dengan t tabel dengan = 0,05 : 2 = 0,025 uji dua sisi dan df = n –1 atau 24-1 = 23 dan hasil diperoleh untuk t tabel sebesar -2,069 Priyatno, 2012: 74. Pengambilan keputusan dilakukan dengan ketentuan jika t hitung t tabel maka H ditolak, dan H a diterima. Berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat bahwa t hitung t tabel 4,890 -2,069. Berdasarkan nilai signifikansi pada kolom sig 2 tailed menunjukkan angka 0,000. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H 04 ditolak dan H a4 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika materi bangun datar siswa kelas V yang menggunakan model Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Dengan kata lain, model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele efektif secara signifikan untuk mengoptimalkan hasil belajar matematika materi bangun datar.

4.1 Pembahasan

Berdasarkan analisis data hasil pelaksanaan pembelajaran matematika materi Bangun Datar melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray Berbasis Teori Van Hiele pada siswa kelas V SD Negeri Karangdadap, dapat disimpulkan

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

KEEFEKTIFAN MODEL STAD BERBASIS TEORI VAN HIELE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN PATI

0 31 281

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 196