65 Peneliti memutuskan 20 soal yang berupa pilihan ganda dengan 4 alternatif
jawaban yang digunakan untuk soal pretest dan posttest, setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Soal pretest digunakan
untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Soal posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan
aktivitas antara yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis teori Van Hiele dan model pembelajaran konvensional. Pengujian
instrumen dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
3.7.1.1 Uji Validitas Instrumen
Arikunto 2013: 80 menyatakan, “validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil uji pemikiran mengukur secara tepat sesuatu yang akan diukur
”. Sugiyono 2014: 361 menyatakan validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Hal yang pertama dilakukan yakni uji validitas logis dan yang kedua yakni uji
validitas empiris. Uraian mengenai uji validitas logis dan empiris sebagai berikut: 1
Validitas Logis Arikunto 2013: 80 mengemukakan “validitas logis untuk sebuah
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran”. Widoyoko
2015: 142 menyatakan istilah validitas logis mengandung kata “logis” berasal dari kata logika yang berarti penalaran atau rasional. Validitas logis
untuk sebuah instrumen menunjuk pada kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran atau rasional.
66 Arikunto 2013: 82 menyatakan terdapat dua macam validitas
logis yang yang dapat dicapai dalam penyusunan instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi, instrumen dikatakan valid apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan, sedangkan instrumen memiliki validitas
konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional
khusus. Pengujian validitas logis dilakukan melalui penilaian oleh dua penilai ahli, yaitu dosen pembimbing dan guru kelas. Penilai ahli yang
pertama, yakni Drs. Yuli Witanto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing dan penilai ahli yang kedua, yaitu Sri Mulyati, S.Pd. sebagai guru kelas V SD
Negeri 4 Kalibagor. Lembar telaah validitas logis dari para ahli selengkapnya ada pada Lampiran 13 dan 14.
2 Validitas Empiris
Arikunto 2013: 81 mengatakan “sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman”.
Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman
Arikunto, 2013: 81. Kriteria dalam validitas eksternal didasarkan pada kriteria yang ada di luar instrumen yaitu berdasarkan fakta empiris atau
pengalaman Widoyoko, 2015: 150. Data yang terkumpul dianalisis untuk diuji validitas empiris, setelah
melakukan uji coba dan mendapatkan data. Setelah dilakukan uji coba, diperoleh paparan data nilai uji coba yang dapat dilihat pada tabel berikut:
67 Tabel 3.1 Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data
Kelas Uji Coba 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
Jumlah siswa Skor rata-rata
Median Modus
Skor minimal Skor maksimal
Rentang Varians
Standar deviasi 48
68,90 70,50
85 43
95 52
220,266 14,841
Berdasarkan Tabel 3.1 diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba dengan jumlah siswa sebanyak 48 orang, diperoleh skor rata-rata sebesar
68,90; median sebesar 70,50; modus sebesar 85; skor minimal sebesar 43; skor maksimal sebesar 95; rentang data sebesar 52; varians data sebesar 220,266; dan
standar deviasi sebesar 14,841. Nilai hasil uji coba selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.
Pengujian validitas
instrumen menggunakan
metode Pearson
Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan antar skor tiap item dengan skor total. Pengujian validitas ini menggunakan Software Statistical Product And
Service Solution SPSS versi 20. Menu yang digunakan yaitu Analyze –Correlate
–Bivariate. Butir soal dinyatakan valid jika nilai positif dan dan r
hitung
≥ r
tabel
maka item dinyatakan valid, jika r
hitung
≤ r
tabel
maka item dinyatakan tidak valid Priyatno, 2012: 110. Nilai r
tabel
untuk nilai n = 48 dengan taraf signifikansi 5 adalah 0,285. Rekap data hasil penghitungan SPSS versi 20 pada soal tes uji coba
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
68 Tabel 3.2 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r
tabel
= 0,285; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 48 Bivariate
No Kriteria
No Soal Jumlah
1. Valid
1, 2, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 23, 28, 29, 30, 39 dan 40
22 2.
Tidak Valid 3, 8, 10, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 34,
35, 36, 37 dan 38 18
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui terdapat 22 soal yang valid yaitu soal dengan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 23, 28, 29,
30, 39 dan 40. Soal yang tidak valid berjumlah 18 soal yaitu nomor 3, 8, 10, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37 dan 38. Hasil pengujian validitas
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
3.7.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen