Faktor Intern Faktor Ekstern

17 7 Faktor kesiapan belajar, siswa akan lebih mudah dan lebih berhasil dalam belajar apabila telah siap belajar; 8 Faktor minat dan usaha, siswa akan belajar lebih baik apabila memiliki minat; 9 Faktor-faktor fisiologis, kondisi badan siswa yang belajar berpengaruh dalam proses belajar; 10 Faktor intelegensi, siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran. Slameto 2013: 54-72 menyatakan, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern.

2.1.2.1 Faktor Intern

Faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri pembelajar, diantaranya yaitu : 1 Faktor jasmaniah, terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh. Seseorang dapat belajar dengan baik apabila kesehatan badannya tetap terjamin, sedangkan cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar yang diakibatkan kurang sempurnanya tubuh. 2 Faktor psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Inteligensi yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi belajar, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Siswa akan belajar dengan baik apabila bahan pelajaran selalu menarik perhatian. Bahan pelajaran lebih mudah dipelajari dan disimpan apabila bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan minat siswa, karena minat menambah kegiatan belajar. Bahan pelajaran yang 18 dipelajari siswa juga harus sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena menjadi senang belajar dan selanjutnya lebih rajin lagi dalam belajar. Motif yang kuat diperlukan dalam belajar untuk membentuk motif yang kuat dapat dilaksanakan dengan latihan serta pengaruh lingkungan yang mendukung. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. Siswa yang belajar sudah memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3 Faktor kelelahan, terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan yang terjadi pada diri seseorang.

2.1.2.1 Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor dari luar yang mempengaruhi individu dalam belajar, terdiri dari : 1 Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Cara orang tua mendidik memiliki pengaruh yang besar. Orang tua yang memperhatikan pendidikan anaknya maka hasil belajar yang didapatkan memuaskan. Hubungan yang baik penuh pengertian dan kasih sayang dapat mensukseskan belajar pada anak. Suasana rumah yang tenang dan tenteram membuat anak betah tinggal di rumah dan dapat belajar dengan baik. Selanjutnya, keadaan ekonomi keluarga berpengaruh, 19 karena dalam belajar dibutuhkan fasilitas yang memadai. Fasilitas tersebut berupa ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku- buku dan lain-lain. Anak belajar memerlukan dorongan dan pengertian orang tuanya, membantu ketika sedang mengalami kesulitan belajar. Belajar juga dipengaruhi tingkat pendidikan atau kebiasaan baik didalam keluarga agar tercapai hasil belajar yang lebih baik. 2 Faktor sekolah, mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 3 Faktor masyarakat, antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut saling berkaitan sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa berbeda-beda bergantung pada faktor internal dan eksternal karena dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Kerjasama antara pihak keluarga, sekolah dan masyarakat diperlukan agar proses belajar dapat memberikan hasil yang optimal.

2.1.3 Aktivitas Belajar Matematika

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

KEEFEKTIFAN MODEL STAD BERBASIS TEORI VAN HIELE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN PATI

0 31 281

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 196