Dalam Bidang Ilmu Astronomi

144 Pada tahun 174 H 790 M, ia menulis sebuah buku yang berjudul “ Zaij „ala Sunni al-Arab.” Buku ini merupakan kumpulan jadwal bintang pertama yang mempergunakan kalender Hijriyah. Artinya, ia telah merubah kalender India yang berdasarkan peredaran bintang menjadi kalender berdasarkan Hijriyah. Ia ju ga menulis buku yang berjudul “Al‟Amal Fi al-Astharlab al- Musthuh. Dalam kalendernya yang bernama “As-Sindhind al-Kabir” ia memadukan antara pengetahuan Iran, India dan Barat. Pada tahun 174 H 790 M, ia menulis sebuah buku yang berjudul “Zaij Ala Sunni Al- Arab .” Buku ini merupakan kumpulan jadwal bintang pertama yang mempergunakan kalender Hijriyah. Artinya, ia telah merubah kalender India yang berdasarkan peredaran bintang menjadi kalender berdasarkan Hijriyah. Ia jiga menulis buku yang berjudul “Al‟Amal Fi al-Astharlab al- Musthuh.” Pengukuran-pengukuran ini dilakukan di dataran Sinjar di antara sungai Furat dan juga dekat Palmira yang menghasilkan 56 23 mil Arab sebagai panjang busur dari satu derajat meridian yang merupakan hasil yang akurat yang secara ekstrim dapat menentukan panjang sesungguhnya dari busur derajat tempat itu yaitu ±2877 kaki. Berdasarkan hasil hitungan ini diperhitungkan bahwa jarak lingkaran bumi adalah 20.400 mil dan garis tengahnya adalah 6.500 mil. Di antara orang-orang yang mengambil bagian dalam operasi ini adalah putra dari Musaibn Syakir dan barangkali juga al-Khawarizmi, yang daftarnya satu setengah abad kemudian direvisi oleh Maslamah al- Majrithi dari Andalusia w.1007 M dan ditejemahkan kedalam bahasa Latin pada tahun 1126 M. oleh Adelard dari Bath yang menjadi dasar penulisan ilmu bumi pada masa selanjutnya baik di Timur maupun di Barat. Daftar astronomi dari Arab ini dapat menggeser dan menggantikan daftar-daftar yang pernah dibuat oleh India dan Yunani, dan bahkan daftar Arab ini dipakai oleh orang Cina Hoesen, 1978: 98, Baiquni, 1994:70. 2 Al-Farghani. Ahli astronomi yang terkemuka lainnya dalam periode ini adalah Abu al-Abbas Ahmad al-Farghani Al-Farganus, ia lahir dan besar di Faghanah, Asia Tengah yang hidup pada abad ketiga Hijriyah atau kesembilan Masehi. Al-Faraghani, pada tahun 861 M diangkat oleh al-Mutawakkil menjadi pengawas dalam pembangunan kilometer di Fusthath. Karyanya yang utama adalah “Al-Mudkhi Ila ilmi Hayai al-Aflal ” yang pada tahun 1135 M diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh John dari Sevilla dan Gerard dari Cremona. Di samping obsevatorium al- Ma‟mun, ada juga obsevatorium swasta yang dikelola oleh tiga bersaudara anak-anak Musaibn Syakir 850- 145 870 M. Tiga bersaudara ini meninggalkan banyak karangan berharga, di antaranya ilmu untuk mengukur permukaan datar dan bulat. Buku ini disalin oleh Gerard Cremona ke dalam bahasa Latin d engan nama “LiberTrium Fratrum” Hoesen, 1978: 99-104. Al- Faraghani, pada tahun 247 H.861 M. diutus oleh khalifah al- Mutawakil ke Mesir untuk mengawasi pembangunan alat ukur sungai Nil. Pada tahun 246 H.860 M., dia menulis sebuah buku yang berjudul “Jawani‟Ilmi An-Nujum Wa Al-Harakat As-Samawiyyah.” Buku ini telah di terjemahkan kedalam bahasa Latin, dan sangat besar pengaruhnya dalam perjalanan ilmu perbintangan di Eropa pada abad kelima belas dan keenam belas Masehi. 3 Al-Battani Albategnius 854 M-929 M Nama aslinya adalah Abu Abdullah Al-Battani dilahirkan sekitar tahun 240 H 854 M di daerah Battan, Harran dan ia wafat pada tahun 317 H.929 M. Ia adalah seorang ilmuwan Muslim terkemuka dalam bidang astronomi dan matematika. Bahkan para ilmuwan Barat menganggapnya sebagai salah satu dari orang yang paling jenius dalam ilmu astronomi dan ia ahli perbandingan terbesar dan penyelidikan yang tekun Jaudah, 2002: 158-159. Antara tahun 887-918 M ia mengadakan observasi di Rakkah. Ia mengoreksi beberapa pendapat Ptoleomaeus, termasuk melakukan perhitungan yang benar terhadap orbit bulan dan planet-planet tertentu. Ia membuktikan tentang kemungkinan gerhana matahari yang berbentuk cincin, serta berhasil menentukan dengan tepat sekali garis edar matahari Hoesen, 1978: 104. Copernicus sangat terpengaruh pada teori yang dikemukakan oleh al- Battani. Bukunya yang bernama “De Revolusionibus Orbium Coelistium ” dikarang atas dasar pendapat al- Battani Hoesen, 1978: 106. Al-Battani telah menciptakan berbagai penemuan ilmiah dalam ilmu astronomi, dismping juga penemuannya dalam bidang matematika trigonometri bebentuk pola, aljabar, geometri, dan geografi Jaudah, 2002: 160. Ia banyak mengarang buku yang berisi tentang hasil pengamatan bintang-bintang, perbandingan antara berbagai kalender yang digunakan di berbagai suku bangsa Hijriyah, Persia, Masehi, dan Qibti, dan peralatan yang digunakan dalam mengamati bintang-bintang serta cara membuatnya. Kitab yang paling terkenal adalah “Az-Zaij Ash-Shabi.” Buku ini di tulis pada tahun 287 H 900 M berdasarkan pengalamannya dalam mengamati bintang-bintang di Ar-Raqqah daerah timur Syiria. Battani berasal dari kelompok Ash-Shabi di Harran yang di anggap Rasulullah Saw.sebagai dari ahlul kitab. Dan buku ini telah di terjemahkan 146 kedalam bahasa Latin dan dipelajari oleh para ilmuwan di bidang astronomi di Eropa. Dalam pengantar bukunya tersebut, Al-Battani menjelaskan tentang mengapa ia dan semua pakar astronomi Arab memperhatikan ilmu perbintangan ilmu astronomi. Lebih lanjut ia mengatakan, “Ilmu yang paling mulia kedudukannya adalah ilmu perbintangan. Sebab, dengan ilmu itu dapat diketahui lama bulan dan tahun, waktu, musim, pertambahan dan pengurangan siang dan malam, letak matahari dan bulan serta gerhananya, serta jalannya pelanet ketika berangkat dan kembali ” Jaudah, 2002:165. Al-Battani di mata ilmuwan Barat mendapat tempat yang sangat di kagumi, sebagaimana di tegaskan oleh pakar sejarah George Sarton bahwa dia merasa sangat kagum kepada Al-Battani yang di anggap sebagai salah satu astronomi Arab yang terkemuka. Para ilmuwan Barat sampai meletakkan nama Albategnius atau Al-Battani sebagai salah satu nama lembah di bulan. 4 Al-Biruni Nama lengkapnya adalah Abu Ar-Raihan al-Biruni 973-1050 M asli Persia, tinggal di Ghaznah Afghanistan. Ia adalah seorang sarjana yang terkemuka dibidang ilmu pasti. Ia menguasai selain bahasa Arab, Sanadkrit, Persia, juga bahasa Hibrew, Syria dan Turki. Pada tahun 1030 M beliau menulis sebuah buku yang berjudul“Al- Qamun al- Mas‟udi fi al-Nujum” yang dipersembahkan kepada Mas‟ud putra Mahmud al-Ghaznah. Mas‟ud adalah penunjangnya dalam melakukan penyelidikan-penyelidikan. Tahun itu juga ia menyusun buku soal-jawab singkat tentang geometri, aritmatika, astronomi dan astrologi yang berjudul“Al-Tafhim li Awail Shina‟at al- Tanjum ” Hoesen, 1978: 112.

e. Dalam Bidang Matematika

1 Al-Khawarizmi 780 M.-850 M. Sumbangan Islam yang terbesar kepada ilmu pengetahuan di seluruh dunia adalah di bidang ilmu hitung berupa angka-angka yang hingga kini di Barat masih disebut angka-angka Arab. Dengan angka- ngka Romawi, pemangkatan demikian tidak mungkin dinyatakan. Ini adalah sumbangan Islam kepada Ilmu pasti, sedangkan ilmu pengetahuan pasti adalah landasan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, bahkan dipergunakan pula oleh ilmu-ilmu sosial, seperti ekonomi, ekonometri, sosiometri Poeradisastra, 2008: 32. Dalam perjalanan ilmu Aljabar, muncul seorang yang bernama al- Khawarizmi. Namanya dikenal di Eropa sebagai Algorism. Nama 147 aslinya adalah Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi dilahirkan di Khawarizmi, Uzbekistan pada tahun 194 H780 M.-266 H.850 M. bukunya al-Jabar wal-Muqabala pengutuhan kembali dan perbandingan dalam terjemahan latinnya merupakan rangsangan kepada ilmu pasti Eropa abad pertengahan Baiquni, 1994: 23. Aljabar ciptaannya lebih tinggi lagi dan kemudian bernama aritmatika. Nama ini muncul ketika penyalin-penyalin Barat menamakannya aritmatika, bahasa Yunani, yang berarti ilmu hitung. Dari kata arithmos inilah muncul kata aritmatika. Aljabar yang kemudian bernama arimatika karangan al-Khawarizmi itu sangat terang dan disusun rapi. Setelah ia menerangkan persamaan tingkat dua, diterangkannya pula cara memperbanyak dan membagi. Kemudian diterangkannya pula soal-soal yang bersangkutan dengan ukuran luas mu ka. Ia mengarang buku “Hisab Al-Jabr wa al- muqabalah” perhitungan tentang integrasi dan persamaan yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona pada abad XII M dan digunakan sebagai buku pegangan universitas-universitas di Barat sampai abad XVI M. Buku inilah yang memperkenalkan ilmu Aljabar kedunia yang diberi nama al-Qarism, dari nama al- Khawarizmi. Dalam perjalannya kembali ke istana al-Makmun. ia mensitesiskan matimatika yang diketahuinya dan menyajikannya dalam satu seri berjudul “al-Jabr wa al-Muqabalah”. Teks latin al- Jabr digunakan sebagai teks dasar pelajaran matematika di Eropa sampai abad ke-16 Hoesen, 1978: 104. Al-Khawarizmi penemu lqarisme logaritme dalam ilmu matematika. Dia pula yang menjembatani antara ilmu matematika klasik Yunani, India menjadi metematika modern. Dia mampu menggunakan sistem matematika yang tinggi yaitu integrasi dan persamaan, yang dalam matematika disebut integral dan differensial, yang dalam matematika modern kedua macam teori itu bisa digabungkan dan dinamakan “kalkulus”. Selain itu ia juga ahli geografi dan ia membuat table astronomi. Sehingga kini “Algorithm” diartikan sebagai urutan langkah yang harus diambil dalam proses menghitung Baiquni, 1994: 68. 2 Umar al-Khayyam Di antara ilmuwan aljabar yang dipengaruhi oleh al- Khawarizmi adalah Umar al-Khayyam yang mengembangkan ilmu aljabar lebih lanjut sehingga ilmu ini dinamai al-Khayyam. Kalau al- Khawarizmi lebih banyak menumpahkan perhatiannya pada quadratic lipat empat, maka Umar al-Khayyam mengutamakan persamaan kubik dan persamaanderajat misalnya: