Kajian Pustaka Paradigma Pengembangan Ilmu Pada Zaman Al Ma'mun
17
Kemudian dalam tulisan lainnya, penulis menemukan satu karya yang membahas khusus tentang pengembangan ilmu adalah tulisan singkat Ahmad
Choirul Rofiq, Jurnal Studi Keislaman, “Ulumuna”, Signifikansi Teori-teori
Popper, Khun, Lakatos terhadap Pengembanagn Ilmu-Ilmu Keislaman ”.
Dalam tulisan tersbut ia menjelaskan bahwa pada waktu masyarakat Barat memasuki zaman kegelapan dark age dan berada pada titik nadir,
ironisnya pendulum ilmu pengetahuan berpindah kepada umat Islam yang mampu meraih masa keemasan. the golden age. Pada waktu itu peradaban
Islam mencapai puncaknya kejayaannya. Gerakan penerjemah karya-karya filsafat dan ilmu pengetahuan berharga dari bahasa Yunani, Syiria, Sanskrit,
Pahlavi, kedalam bahasa Arab. terutama yang paling impresif adalah pada ,masa pemerintahan khalifah al-Ma
‟mun 813-833 M dengan Bayt al-Hikmah yang pada mulanya adalah pusat penerjemahan dan penelitian yang kemudian
menjadi sebuah akademi yang sangat besar. Rofiq, 2010: Jurnal Studi Keislaman,Vol.IXV,No.1. Kegiatan penerjemahan itu sangat intensif.
Aktifitas ilmiah dikonsentrasikan dipusat-pusat kota metopolitan, misalnya Baghdad, Damaskus, Aleppo, Qayrawan, Fez, dan Kairo di bawah naungan
dan sepenuhnya di dukung oleh pemerintahan Islam, sehingga berhasil mentransfer ilmu dan peradaban lain serta selanjutnyaya mengembangkannya
dengan penuh kegemilangan. Kesuksesannya terbukti dengan penuh dan banyaknya ilmuan yang hasil pemikirannya kemudian dimanfaatkan oleh Barat
sejak abad XII. Nakosteen, 1964:144-5.
Dalam tulisan tersebut menjelaskan bahwa al- Ma‟mun memusatkan
perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan melalui penterjemahan sampai menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dari pusat
peradaban di kota-kota taklukkan Abbasiyah.
Dalam penelitian ini memiliki distingsi atau perbedaan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, jika penelitian sebelumnya membicarakan
politik pemerintahan al- Ma‟mun dengan menerapkan Mihnah, lalu ada juga
yang membicarakan pengembangan ilmu antara ilmu pengetahuan agama dan umum, lalu ada juga yang membicarakan tentang Paradigma Baru Pendidikan
Islam, dan ada juga yang membicarakan tentang paradigma pengembangan ilmu melalui metode Ijtihad dari wahyu dan hadits dan Integrasi ilmu agama
dan umum, maka kelebihan daripada penelitian ini lebih memfokuskan pada
“Paradigma atau Pola Pengembangan yang bersifat Integrated yang berbasis pada tauhid di zaman al-
Ma‟mun dengan focus penelitian pada fenomena- fenomena ilmu alam jagat raya
”. Dibawah ini adalah sumber-sumber dari kitab-kitab sejarah dalam
penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
“Al-Kâmil fi al-Târîkh” oleh Ibn Atsir. 2.
“Târîkh Al-Umam wa al-Mulk” oleh Al-Thabari
18
3. “Dhuhâ al-Islam”oleh Ahmad Amin.
4. “Al-Maushu‟ah al-Târîkh al-Islâmî wa al-Hadharah al-Islâmiyyah” oleh Ahmad Syalabi
5. “Târîkh al-Madzâhib al-Islâmiyyah”oleh Abu Zahrah. 6. Fajar Islam oleh Ahmad Amin
Jenis kitab-kitab diatas ini pun sama-sama menampilkan persoalan Pengembangan ilmu
dalam bentuk uraian tentang madzhab dan aliran teologis. Meskipun demikian, semua referensi tersebut adalah referensi yang berharga
bagi penulis untuk lebih akurat dalam melacak sumber data sejarah tentang Paradigma Pengembangan ilmu pada zaman al-
Ma‟mun.